Bagian 29

2.5K 186 0
                                    

Doyoung menatap sinis ketika melihat adiknya sedang rangkulan manja dengan Mark di ruang tamu. Doyoung membawa minuman dan meletakkan dengan kasar di atas meja tamu sehingga membuat Renjun dan Mark kaget.

" Kakak apaan sih. Kaget ih " protes Renjun sambil menatap galak ke arah kakaknya.

" Lagi di rumah, ngapain sih pakai pegangan segala. Kalian pikir mau nyebrang jalan " ketus Doyoung yang ikut duduk bersama mereka.

" Biarin ajasih, pacar sendiri juga " balas Renjun.

" Awas.. awas...awas... " Doyoung berdiri dan langsung duduk di tengah tengah antara Mark dan Renjun.

" Kakak!!! " teriak Renjun kesal.

" Minggir, gue mau nonton TV " ketus Doyoung dengan santai menatap ke depan.

" Sayang, ke kamar aku aja yuk " ajak Renjun sambil menatap Mark.

" Kakak lindes badan kamu ya biar tambah kecil " tungkas Doyoung sambil melotot ke arah Renjun.

" Makanya sanaan, Kak Mark itu besok mau ke Paris selama seminggu. Aku mau isi energi dulu " usir Renjun sambil mendorong Doyoung menyingkir dari antaranya dan Mark.

Doyoung Speechless, adiknya yang biasa bermanja dengannya sekarang digantikan posisinya oleh Mark. Walau sebenarnya dia tahu Mark serius kali ini, tetap saja dia cemburu karena merasa adiknya sekarang jauh darinya.

" Kakak lusa juga mau ke Shanghai biarin aja nanti tidur gak ada ketek-an lagi " ketus Doyoung kesal lalu pergi.

" Kakak beneran seminggu perginya? " tanya Renjun ketika Doyoung sudah pergi.

" Aku usahakan secepatnya sayang " jawab Mark sambil mengelus kepala Renjun dengan lembut.

Renjun menghela nafas berat lalu memeluk Mark dari samping. Menyandarkan kepalanya pada dada bidang kekasihnya itu.

" Kamu beneran besok mau anterin ke bandara? Pesawat jam 6 pagi loh sayang? " tanya Mark karena kekasihnya itu kekeuh mau mengantarkannya.

" Hm " dehem Renjun sambil mengangguk yang dapat dirasakan Mark karena Renjun bersandar di dadanya.

" Nanti ngantuk loh sayang "

" Iya gak papa "

Mark hanya tersenyum kemudian mengeratkan pelukannya.

Mark sudah bertekad akan serius dalam pekerjaannya sehingga bisa membuat kekasihnya bahagia selamanya.

Mark sangat bersyukur orang tua mereka sangat mendukung hubungan mereka. Selain karena memang sudah mengenal satu sama lain, mereka juga tidak perlu beradaptasi lagi dengan calon menantu mereka.

Doyoung juga awalnya sangat tidak setuju, tetapi setelah Mark meyakinkannya berkali kali akhirnya dia merelakan Renjun berpacaran dengannya.

Jeno, jangan ditanya, dia sangat bersyukur kakaknya berpacaran dengan orang yang tepat. Karena Mark yang terlalu humble dengan setiap orang, memerlukan Renjun yang savage yang bisa membatasi semua kelakuan kakaknya itu.

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Mark memandang Renjun yang tidak berhenti menangis melihat dirinya yang akan melakukan boarding. Kemudian dia kembali memeluk Renjun dan akhirnya menangis kembali setelah tadi sempat tenang.

" Sayang, aku cuma kerja, aku balik lagi kok " kata Mark sambil mengelus punggung Renjun mencoba menenangkannya.

" Hiks.. tauuuu~ " isak Renjun sambil mengeratkan pelukannya.

Mark merenggangkan pelukannya lalu menangkup wajah Renjun sambil menghapus airmatanya.

" Jangan nangis terus, nanti airmatanya habis loh " ledek Mark.

" Bodo " isak Renjun yang masih berusaha memeluknya dengan erat.

Mark menghela nafas panjang dan kembali memeluk Renjun sambil menaruh dagunya dibahu sempit itu.

Mark mencium pundak Renjun dan mencoba menghirup wangi khas kekasihnya itu.

" Sayang, aku harus kerja. Kalau aku gak kerja, nanti jajani kamu pakai apa. Walau itu perusahaan papa aku, tapi aku tetap karyawan yang akan dibayar. Jadi kamu harus kuat ya kan cuma seminggu. Aku janji usahakan lebih cepat " yakin Mark kemudian.

" Ya udah aku peluk dulu " kata Renjun lagi dengan manjanya yang sebenarnya sangat ingin membuat Mark membawanya ikut tapi tidak mungkin.

" Udah, nanti pulang darisana, kita lanjutin lagi ya "

" Jangan bandel ya disana, kabari kalau udah sampai. Awas aja matanya sampai nakal, aku colok biar kamu gak bisa liat lagi " pesan Renjun.

Mark tertawa kecil " Duh gemes banget sih pacar aku " katanya sambil mengecup pipi gembil Renjun.
Walau isaknya tidak berhenti, Renjun berusaha melepaskan pelukannya.

Mark mengecup kening Renjun sekilas lalu akhirnya pergi. Renjun hanya memandang dari kaca bandara pesawat kekasihnya membawanya menjauh darinya.

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Renjun meminum jus pesanannya sambil melihat beberapa file yang disodorkan Jeno kepadanya.

" Njun, kata Daddy kamu bisa masuk pas training. Ternyata disana ada karyawan yang resign, jadi pas banget kamu bisa gantiin dia. Tapi itu full 2 bulan, sambil nyari karyawan pengganti kalau elu udah cabut " jelas Jeno sambil menunjukkan cara kerja di kantor Renjun nanti.

" Duh, gue sampai lupa, kita udah mau liburan semester ya " keluh Renjun kemudian.

" Iyalah, gue udah capek kuliah, mau refreshing dulu " kata Jeno kemudian.

" Gimana ya, gue belum bilang lagi sama dia. Lupa gue, tiba tiba udah mau liburan aja "

" Lah, gimana sih lu. Apa mau gue aja yang bilang? "

" Gak usalah, lagian dia juga pulang beberapa hari lagi. Masih sempetlah gue pamitan "

" Tapi proyek disana kayanya ada masalah deh, mudah mudahan kepulangannya gak ditunda. Soalnya darisana dia langsung ke London lagi buat pegang proyek besar lama tu dia disana, bisa 3 bulanan " cerita Jeno.

" Kok belakangan Mark sering banget sih ke luar negeri "

" Iya diakan tinggal nunggu wisuda njun, jadi Daddy udah full minta dia kerja. Kalau dulu karena dia kuliah nyambi kerja. Sekarang kuliah udah selesai, Full deh dia, sementara Daddy sibuk pacaran ama Mommy "

" Yah, makin susah dong gue ketemu ama pacar gue "

" Sabar, demi masa depan kalian juga. Ini aja Daddy minta gue gantiin dia di kantor, masih males sih. Eh Jaemin mau, ya udah gue mau juga "

" Ck. Dasar kaleng lu "

" Elu bucin, baru ditinggal bentar aja, mata udah bengkak kaya apa "

" Bacot, berisik lu "

" Ya udah elu pelajari dulu aja, sama siap siap. Nanti pas sampai sana elu udah paham harus ngapain "

" Sedih gue kak Doy juga kerja diluar kota. Rumah jadi sepi banget. Cuma gue sama Bunda, Ayah juga kerja. Malah kadang Bunda temeni Ayah kerja kalau lagi dapat job dinas diluar kota. Untung gue udah resign jadi bunda gak kesepian "

" Apa gue minta bang Mark buat nikahin elu dulu aja "

" Apaan sih lu!! "

Jeno tertawa puas melihat temannya yang stress, sementara beliau masih tenang tenang saja karena Jaemin berada di dekatnya.





Tbc

Jangan lupa vote, follow & comment
Happy Reading 👨‍💻👩‍💻

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang