Doyoung menemani Renjun menonton kartun Moomin kesayangannya sambil mengerjakan tugas kampusnya.
" Dek, kecilin dikit suaranya, ini kakak mau buat makalah buat pengajuan skripsi " pinta Doyoung yang sedikit terganggu dengan suara berisik TV di depannya.
" Gak mau. Lagian belajar aja di kamar, ngapain disini " tolak Renjun sambil memakan camilannya.
" Ntar teriak ketakutan, ngadu ke bunda " ledek Doyoung.
" Ck.. " walau kesal akhirnya Renjun mengambil remote TV dan menurunkan volume suara TVnya.
" Udah!! " serunya lagi.
Doyoung tersenyum dan melanjutkan mengetik makalah pada laptopnya. Selang 1 jam dia menutup laptopnya dan meregangkan badannya menatap sang Adik yang tidak selesai selesai menonton kartun kesayangannya.
" Dek.. " panggil Doyoung.
" Apaan!! " jawab Renjun ketus dan masih fokus menonton.
" Beberapa hari yang lalu kayanya kamu pulang malam, itu kemana? Kakak tanya sama Jeno katanya gak pulang bareng kamu? " tanya Doyoung.
" Oo..itu aku ketemu sama Kak Mark, terus diajak makan. Terus ngobrol sampai lupa waktu " jawab Renjun sambil nonton.
" Dek, jangan terlalu dekat sama Mark, dia itu buaya. Kamu tahukan reputasi dia gimana di kampus " larang Doyoung.
" Tapikan dia kakaknya Jeno, aku gak enak nolaknya. Lagian dia baik kok " yakin Renjun.
" Kakak lebih tahu mana yang baik dan mana yang brengsek. Sebisa mungkin kamu hindari dia "
" Kalau aku belajar sama Jeno, pasti ketemu sama dia "
" Jurusan kamu sama Jeno beda "
" Tapi kalau belajar statistik ketemu sama Jeno. Kakak tahulah Ibu Yuri maunya ngajar langsung satu angkatan di aula kampus "
" Ya udahlah, gimana kek, pokoknya kakak gak suka kamu bergaul sama dia "
" Lagian kakak kenapa sih sebel banget sama dia? Emang dia merebut pacar kakak atau gimana? "
" Pokoknya kakak gak suka, udah kamu nurut aja "
" Gak mau, nanti Njun bilangin bunda, kakak suka ngatur ngatur "
" Njun, aku kakak kamu, wajarlah kalau ngatur kamu "
" Beteee...!!! BUNDAAAAA..... !!! "
Renjun berdiri dan berlari kearah kamar orang tuanya. Doyoung panik dan langsung mengejar. Renjun masuk dan melihat Bunda Papanya sedang mengobrol sambil berbaring. Renjun langsung tidur di tengah-tengah dan memeluk sang Bunda.
" Sayang, kenapa? " tanya Bunda Winwin aneh karena si bungsu langsung memeluknya.
" Bunda, Kak Doyoung rese, masa aku dilarang temenan sama Kakaknya Jeno " kata Renjun mengadu dengan wajah imutnya.
Doyoung yang tiba melihat Renjun sudah mengadu ikut duduk di tengah dan berusaha menarik Renjun.
" Adek, ke kamar kamu " kata Doyoung berusaha menarik Renjun dari pelukan Bunda Winwin.
" Gak mau, kakak rese!! " seru Renjun makin menguatkan pelukannya pada sang Bunda.
" Aduh, ini anak bedua, udah gede masih aja berantem " komentar Papa Yuta.
" Kakak nyebelin " ketus Renjun.
" Doyoung, adeknya diapain? " tanya Yuta sambil mengelus rambut Renjun yang sedang memeluk istrinya dengan erat.
" Enggak ada pa, emang dia aja tukang ngadu " jawab Doyoung.
" Pa, masa katanya Njun gak boleh temenan sama Kakaknya Jeno, padahalkan dia baik pa. Emang Kak Doyoung aja gak jelas " adu Renjun pada papanya pula.
" Kakaknya Jeno? Mark maksudnya? " tebak Yuta.
" Iya, kayanya Kakak ada masalah pribadi sama Kak Mark " ujar Renjun.
" Gak gitu pa, tapi emang Mark itu beda sama Jeno. Mark itu buaya banget, iya akukan sebagai Kakak Cuma mencoba melindungi si Krucil " jelas Doyoung.
" Itu gosip kali, Jeno baik, harusnya Kakaknya juga gitu. Sungchan aja baik kok " kata Winwin pula.
" Lagian kamu aneh kok tiba tiba membahas pertemanan adek kamu, kenapa? " tanya Yuta lagi.
" Iya, enggak ada, Cuma waspada aja " kata Doyoung lagi.
Mana mungkin Doyoung mengatakan bahwa Mark mencoba mendekati Renjun, bisa besar kepala adiknya itu. Lagi pula Doyoung menyadari sikap Renjun yang tidak peka, pasti tidak akan sadar kalau Mark mencoba mendekatinya. Jadi sebelum terjadi, Doyoung akan sekuat tenaga menjaga adiknya.
" Ya udah, sana tidur, besok masih harus kuliahkan " ujar Winwin sambil mengelus kepala Renjun.
" Ngantuk Bun, tidur disini aja sama Bunda " Renjun mengambil guling dan memeluk Bunda lalu menutup matanya.
" Njun ke kamar, jangan disini, udah gede juga " ajak Doyoung mencoba membangunkan adiknya.
" Ngantuk, mau disini aja " tolak Renjun yang masih menutup matanya.
" Manja banget sih, pantesan aja gak punya pacar " ledek Doyoung.
" Iya gimana mau punya pacar, semuanya Hyeong usir " balas Renjun dengan wajah kesal.
Yuta dan Winwin hanya tertawa melihat pertengkaran anaknya dan berakhir dengan Renjun yang tidur bersama Winwin. Yuta mengalah dan tidur di kamar Doyoung, karena Doyoung juga memilih tidur bersama bundanya.
Tbc
Jangan lupa vote, follow & comment
Happy Reading 👨💻👩💻
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO YOU || MARKREN 🍁
FanfictionMark yang terkenal sebagai buaya kampus lagi lagi harus mengalami patah hati setelah kekasihnya Mina meminta putus, padahal dia sangat menyayanginya. Berada pada titik terendah, Mark justru dikejutkan dengan sahabat adiknya yang sudah lama dikenalny...