Bagian 41

2.9K 187 3
                                    

" BUUUUUKAAAAAAAA!!! BUKAAAAAA!!! DOYOUNG BANGSAAATTT BUKAAAA "

Hiks

Mina hanya bisa menangis sambil menggedor pintu ruangan itu berkali kali. Dia sudah tidak ingat lagi berapa lama dia terjebak di ruangan ini. Doyoung hanya datang sesekali. Tetapi setiap dia datang selalu membawa banyak orang dan Mina dipaksa melayani semua orang yang datang ke ruangan itu. Bahkan ketika waktu makan ada penjaga yang akan memberikan dan menunggu hingga dia selesai makan. 

Demi apapun dia sangat menyesal melakukan tindakan itu. Sudah lelah dirinya berteriak memohon maaf kepada seniornya itu tetapi tidak dihiraukan sama sekali. Bahkan untuk berharap keajaiban saja tidak mungkin.

Ceklek

Pintu terbuka dan membuat Mina memundurkan langkah. Doyoung masuk dengan wajah datarnya dan menatap sinis ke arah orang di depannya.

Mina merangkak dan memeluk kaki Doyoung bahkan mencium sepatu Doyoung berkali-kali tetapi wajah datar itu tetap sama.

" Ck ck ck, baru tau lu bisa kayak gini " Doyoung hanya menggelengkan kepalanya dan menatap tajam ke bawahnya.

" Kak, aku mohon lepaskan aku. Sungguh aku akan melakukan apapun selama kau melepaskan aku " pinta Mina sambil berlutut dan menangkupkan kedua tangannya di depan wajahnya.

Perlahan Doyoung berjongkok dan menyamakan tinggi dengan Mina lalu mengcengkram kuat rahang wanita di depannya itu.

" Bermimpi juga jangan. Ini adalah tempat lu sampai  mati! Harusnya lu pertimbangkan semuanya sebelum maju. Bersyukur gue gak kasih hukuman yang lebih dari ini. Elu tetep harus hidup karena elu sumber duit gue sekarang "

Doyoung akan pergi dengan cepat Mina menahannya.

" Please bunuh gue sekarang! BUNUH GUE AJA!! " teriak Mina sudah frustasi dengan keadaanya.

" Itu bukan style gue. Biarin pada akhirnya elu mati secara perlahan. Gue lebih suka yang seperti itu " jawab Doyoung dengan senyum smirknya.

" Doyoung bangsaaatt!!! "

Doyoung menghentakan pegangan Mina lalu keluar dari ruangan itu meninggalkan Mina yang masih menggedor gedor pintu secara brutal.

" Nikmati hari-hari menderita lu di neraka "

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Renjun fokus memilih tempat magang karena saat ini dia sudah semester tujuh dan harus mulai fokus mencari perusahaan.

Mark tidak memberinya pilihan padahal dirinya jurusan akutansi tapi malah diminta bekerja sebagai asisten Mark.

“ Sayang, aku itu akuntan. Gimana ceritanya jadi asisten “ protes Renjun ketika mereka sudah dikamar.

“ Gampang sayang bisa diatur. Pokoknya kamu harus di depan mata aku “ jawab Mark sambil membuka jasnya.

“ Tapi sayang ilmu aku nanti malah gak kepake “

" Kepake "

" Ishh, sayang tapikan- "

“ Gak ada tapi-tapian “

Renjun menghela nafas berat dan mengalah. Dia tidak bisa membantah kalau suaminya itu sudah mengambil keputusan.

Mark masih trauma dengan kejadian sebelumnya sehingga dia akan tetap memastikan kalau Renjun tetap bersamanya. Lagipula dia tidak akan bisa berjauhan dengan istri mungilnya itu.

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang