Bagian 38

2.6K 162 2
                                    

“ Gimana sayang, boleh gak? “ tanya Mark ketika meminta izin untuk ikut pesta lajang yang diadakan teman temannya untuk dirinya sebelum menikah.

“ Sayang, kita itu lagi masa pingit, aku sarani jangan keluar dulu sayang. Khawatirnya ada apa-apa “ tolak Renjun sambil menempelkan ponselnya di telinga dan mengapitnya dengan bahu karena dia tengah merapikan kamarnya ketika Mark menelpon.

“ Aku bilang apa sama temen aku? Mereka udah siapain semua “

" Itu beneran bukan ide kamu? " selidik Renjun.

" Sayang, kamu kok gak percaya gitu "

" Ada beberapa hal yang aku percaya dan gak aku percaya "

" Jadi gimana sayang? "

“ Ajak jeno deh, aku gak tenang kalau kamu sendirian. Aku telepon Kak Doyoung juga buat temeni kamu “ usul Renjun.

“ Tapi sayang.., “

“ Mau apa enggak? Perasaan aku gak nyaman sayang “

“ Ya udah aku nurut apa kata kamu, jadi aku boleh ya “

“ Iya, aku telepon Kak Doyoung, nanti kalian ketemuan di klub. Pokoknya sebelum Kak Doyoung masuk kamu gak boleh masuk ke klub. Paham!! “

“ Siap bu dosen “

Renjun menutup teleponnya dan menghubungi sang kakak.

Sejak menikah sang kakak pindah ke apartement istrinya sehingga saat ini hanya Renjun yang di rumah bersama orang tuanya.

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Mark minum cukup banyak bersama yang lain sementara Doyoung dan Jeno hanya melihat dari kejauhan. Mereka sebatas mengawasi tetapi tidak ikut dalam pesta itu.

Mereka sedang asyik mengobrol pandangan Doyoung melihat sesuatu dari sudut pintu ruangan wajah yang sangat dikenalnya.

“ Jen, itu Mina bukan “ tanya Doyoung sambil menunjukkan orang yang dicurigai.

“ Iya itu Mina. Ngapain dia disini? Firasat jadi gak enak “ ujar Jeno kemudian.

Doyoung kemudian membisikan sesuatu kepada Jeno dan dia mengangguk. Sementara Doyoung pergi ke tempat lain.

Mina mendekati seorang waitres dan membisikan sesuatu kemudian pergi dengan senyum smirk.

Mark minum terlalu banyak hingga mabuk berat.

“ Mark, bangun, busyet mabok banget lu “ ujar Taeil yang juga setengah sadar.

“ Gak kuat, mau pulang gue. Pengen ketemu Renjun, kangen gueeee~ “ kata Mark juga setengah sadar.

" Sabar, ntar lagi juga ketemu, tahan "

" Gak bisa, gue harus ketemu dia. Tadi teleponan dengar suara dia langsung kangen gue "

" Astaga, bucin banget sih lu!! "

Mark mencoba berdiri tetapi sudah tidak mampu. Akhirnya Taeil mencoba membantu Mark berdiri walau dia juga jalan sempoyongan.

" Bangsat, berat banget lagi dia " keluh Taeil sambil jalan tak tentu arah.

“ Tuan, apakah anda ingin istirahat sebentar “ seorang waitres tiba tiba menghalangi jalan mereka.

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang