Bagian 31

2.4K 176 1
                                    

Renjun melihat tumpukan map diatas mejanya yang membuatnya menghela nafas. Waktu telah menunjukkan pukul 20:45 tetapi dia masih dikantor dan berkutat dengan pekerjaannya. Renjun adalah orang yang penakut, tetapi pekerjaannya tidak bisa selesai hanya dengan takut.

" Semangat Renjun, selesai selesai " Renjun mencoba memberi semangat kepada dirinya sendiri.

📞Jeno calling...

Ponselnya berdering dan terlihat Jeno memanggil via Line.

" Halo Jen, " sapa Renjun mengangkat telepon.

" ... "

" Masih, kerjaan gue masih numpuk Jen "

" ..."

" Iya disinikan gak ada istilah anak magang. Lagian gue dibayar juga bukan pakai gaji anak magang Jeno "

" ..."

" HAH..!! Serius lu? Terus gimana? Gak papakan? "

" ..."

" Ya udah nanti selesai pulang kantor gue coba chat dia deh "

"..."

" Iya sama, gue juga kangen banget tahu sama dia. Tapi gimana, kerjaan buat kita jadi jauh "

"... "

" Ok, ya udah, gue kerja dulu, nanti gue usahain buat telepon dia "

Renjun mengakhiri teleponnya dan melanjutkan pekerjaanya.

Renjun merebahkan diri di ranjang apartementnya setelah mandi dan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 01:00. Wah sampai larut malam dia harus mengerjakan semua pekerjaan itu.

Renjun mengambil ponsel dan mendial nomor lalu menelpon, tetapi yang disana tidak mengangkat teleponya. Dia mencoba menghubungi beberapa kali tetapi tidak diangkat. Renjun tersenyum melihat chat yang dikirimkan sang pacar kepadanya.

|♥️Pacarku♥️|

Sayang, kangen😚😚😚 |
Kata Jeno kamu sakit? |
Cepet sembuh ya |
Jangan kecapean sayang |
Makan yang teratur |
Aku sedih kalau kamu sakit |
Miss You Jung Mark |

Renjun membalas pesan kemudian menaruh ponsel di meja nakas samping tempat tidurnya lalu tidur.

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Renjun meringis kesakitan setelah pundaknya ditendang oleh seniornya. Sejak dia membela salah satu Juniornya yang ditindas oleh seniornya, sekarang justru dia yang menjadi sasaran bullyan para seniornya. Renjun bukan tidak berani melawan, hanya saja dia tidak mau mencari ribut, apalagi dia hanya anak magang. Selain itu dia tidak mau membuat Jeno malu karena tindakannya.

" Elu kerja gimana sih, laporannya salah. Gue sampai dimarahin atasan gara gara elu bangke!! " senior itu terus menunjuk kening Renjun dengan wajah bengisnya.

" Lili, udah, nanti ada yang denger, ayo, tinggalin aja dia " ajak temannya yang lain.

" Nih perbaiki sekarang juga, sampai gak selesai elu tahu akibatnya!!! "

BUGH

Tendangan itu mendarat dengan mulus di perut Renjun. Dengan kesal dia meninggalkan Renjun di rooftop kantor itu. Renjun memandang bajunya yang kotor sambil menahan rasa sakitnya. Untung saja dia selalu stok baju di dalam tasnya. Menahan sakit, Renjun berdiri.

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang