Bagian 34

3.9K 194 5
                                    

⚠️

Dokter mengobati luka Renjun sementara Mark hanya melihatnya. Kemudian memasang perban agar lukanya cepat sembuh.

" Nanti makan obat dan olesi salepnya secara teratur ya. Dua minggu lukanya sudah membaik " pesan dokter ketika akan pamit pulang.

" Baik dokter terima kasih bersedia datang kesini " ujar Mark sambil melakukan bow.

Kemudian dokter pamit dan Mark mengunci apartemen menuju kamar Renjun. Ketika baru masuk, Mark heran melihat Renjun sudah merentangkan kedua tangannya lebar lebar. Mark tersenyum paham, mendekat dan memeluk Renjun.

" Kangen " kata Renjun sambil mengeratkan pelukannya.

" Apalagi aku sayang, aku kangen sampai sakit " ujar Mark sambil mengeratkan pelukannya.

" Kamu pindah kerja ke Korea ya. Daddy udah siapin posisi yang bagus buat kamu. Aku gak tenang kamu sendiri gak ada yang jaga "

" Tapi aku masih bisa tahan kak "

" Aku paham. Kamu orang yang mandiri, tapi gak semua hal bisa kamu selesaikan sendiri. Aku nyalahin diri aku sendiri, karena gak tahu kalau kamu sedang mengalami kesusahan. Sayang, apa kamu gak bisa berbagi sedikit aja kesulitan kamu sama aku. Saat ini aku merasa gak berguna sebagai pacar kamu " kata Mark sedih.

Renjun menangis dan memeluk erat kekasih yang sangat dicintainya itu. Selama ini dia selalu berusaha sendiri membuatnya tidak biasa bergantung pada orang lain, bahkan kakaknya sendiri. Renjun mulai menyadari sikapnya menjadi boomerang untuk dirinya dan orang lain.

" Maafin aku sayang. Aku mungkin belum terbiasa bergantung sama orang lain. Aku butuh kamu, bimbing aku supaya lebih baik. Mulai sekarang aku akan berbagi apapun sama kamu. Aku sayang sama kamu " ujar Renjun sambil menangkup wajah Mark.

CUP

Renjun perlahan mengecup bibir kekasihnya. Mark memandang wajah Renjun sejenak, mengelus lembut pipi gembil kekasihnya itu. Kemudian menarik tengkuknya hingga kedua benda kenyal beda pemilik itu bertemu kembali. Menciumnya lebih dalam untuk melepaskan rasa rindu yang melingkupi.

Mark menarik Renjun sehingga duduk di pangkuannya. Renjun mengalungkan tangannya pada leher kekasihnya dan menikmati ciuman itu.

Awalnya hanya lumatan kecil pada bibir tapi kemudian menjadi lumatan yang penuh nafsu. Mark menggigit bibir bawah Renjun sehingga berhasil membuka mulut dan melesakkan lidah ke dalamnya.

Renjun baru pertama kali berciuman seperti ini sehingga agak sulit mengimbangi Mark. Karena biasanya hanya sebatas kecupan ringan.

Dengan sabar Mark menuntun ciumannya sehingga membuat Renjun terbiasa. Renjun menikmati sekali bahkan kepala mereka miring ke kanan dan kiri mencari pasokan oksigen dan posisi nyaman.

Mark beberapa kali bermain dengan lidah kekasihnya. Renjun pusing, ini nikmat sekali, Mark luar biasa.

He's good kisser.

Setelah berapa lama Renjun mulai menepuk dada Mark yang dia paham lalu melepaskan ciumannya. Terlihat benang saliva yang belum terputus, Mark menghapusnya dari bibir kekasihnya tanpa rasa jijik.

CUP

Mark kembali mencium sekilas bibir Renjun. Sangat terlihat wajah Renjun yang mulai berantakan. Mark menginginkan lebih tetapi tidak mungkin melakukannya saat ini karena Renjun sedang sakit.

" Jangan sekarang, kamu lagi sakit " ujar Mark yang paham dengan tatapan kekasihnya.

" Nanti kalau udah sembuh emang kakak mau tagih? " tanya Renjun sambil mengelus surai hitam kekasihnya.

Mark menggeleng.

" Kalau kamu gak mau, aku gak akan maksa. Rasa sayang aku ke kamu itu bisa mengalahkan keinginan aku. Jadi aku masih bisa menunggu sampai kamu siap " jelas Mark yakin.

Renjun tersenyum kemudian mengecup leher Mark. Yang empunya tersenyum sengaja mendongak memberikan akses lebih pada kekasihnya. Tangannya sesekali meremas pinggang Renjun karena demi apapun dia menahan diri untuk tidak khilaf.

Renjun yang sepertinya tidak peduli semakin gencar bermain di leher Mark. Bahkan sudah menyesap dan memberikan tanda pada leher kekasihnya itu.

" Euhh...sssaayaangg.... " desahan itu akhirnya berhasil lolos dari bibir Mark.

Ciuman Renjun gencar mulai turun ke bahu Mark dan kemudian,...

AWWWW

Renjun kaget karena kakinya kakinya kram sepertinya dampak kakinya yang sakit.

" Kan aku udah bilang nanti aja, sakitkan kakinya " ujar Mark sambil mengelus kaki Renjun yang sakit.

CUP

Renjun mengecup pipi Mark singkat ketika sedang sibuk memijat kakinya. Mark tersenyum menatap Renjun dengan wajahnya yang sudah memerah.

Jangan lupa mereka masih pangku pangkuan loh.

" Makasih ya sayang. Aku gak tahu kenapa mantan kamu mutusin orang sebaik dan perhatin kaya kamu. Mereka cuma orang bodoh yang gak tahu betapa berharganya kamu. Nikah yuk sayang " kata Renjun tulus.

Mark speechless ketika Renjun mengajaknya menikah, kemudian tertawa kecil.

" Sayang, itu job desk aku, jangan kamu ambil " ledek Mark.

" Ish, nyebelin banget sih " gerutu Renjun kesal.

Mark memeluk Renjun dan membenamkan kepalanya pada dada kekasihnya. Renjun memeluk erat kekasihnya kemudian mencium pucuk kepalanya.

" Duh bayi gede aku " ledek Renjun sambil mengelus kepala kekasihnya.

" Sszzt Job desk aku " Mark mengoyangkan sejenak pelukannya.

Mark tersenyum kemudian mendongak melihat ke arah Renjun kembali.

" I love you to sayang "

" I love you to Jung Mark "

CUP

Kecupan manis kembali didapatkan dibibirnya meluapkan rasa rindu mereka berdua.

Duh yang Dom siapa yang sub siapa. Sekali kali dom juga butuh dimanja.




Tbc

Jangan lupa vote, follow & comment
Happy Reading 👨‍💻👩‍💻

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang