Bagian 22

2.6K 203 0
                                    

Mark akan menjalankan mobilnya tiba tiba terdiam melihat Mina yang berdiri di depan mobilnya. Renjun yang berada di sampingnya juga bingung. Tatapan yang sangat tidak bersahabat ditujukan kepadanya. Mark kemudian melepaskan setalbell dan turun menghampiri Mina, sementara Renjun hanya melihatnya dari dalam mobil.

" Elu apa apaan sih, ngapain di depan mobil gue, minggir " hardik Mark kesal ketika di depan Mina.

" Gak, gue udah bilang gak akan mundur, mana buktinya elu punya pacar, gue masih sayang sama elu!! Please balikan ya " tolak Mina sambil memelas memegang tangan Mark.

" Minggir gak, atau gue tabrak " ancam Mark sambil menepis tangan Mina.

" Gak, gue gak akan mundur!! "

" Mau lu apasih!! " seru Mark sambil mengusap wajahnya kasar. " Kemarin elu tinggalin gue, sekarang elu kekeuh balikan. Elu pikir gue ada feeling sama elu, hati gue udah mati " lanjutnya kesal.

" Gue gak percaya, gue tahu elu juga masih sayang sama gue " tolak Mina lagi.

" Batu banget sih, bagian mana yang menunjukkan kalau gue masih sayang sama elu "

" Taeil cerita elu down banget pas putus sama gue. Elu bahkan gak mau ke club karena masih mikirin gue "

" Bangsat, Taeil sialan " gerutu Mark dalam hati.

" Mau kamu menghindari kayak gimana, aku akan tetep kejer kamu. Apa yang aku lakukan kemarin murni salah aku, jadi aku iklas kamu mau perlakukan aku kaya gimana. Tapi please, aku beneran masih sayang sama kamu "

" Ok, tunggu sebentar "

Mark masuk ke dalam mobil dan membuka pintu Mobil tempat Renjun duduk sehingga membuat Renjun kaget. Mark mendekat ke arah Renjun dan membisikkan sesuatu.

" Njun, bantu kakak sebentar ya "

Renjun bingung tetapi hanya mengangguk. Mark kemudian menuntun Renjun perlahan keluar mobil, merangkul bahunya dan membawanya ke arah Mina.

" Kenalin, ini pacar gue " kata Mark sambil merangkul Renjun.

Renjun menatap Mark dengan mata yang membulat karena statement yang disampaikannya. Mina juga kaget tetapi Mark tetap berusaha staycool.

" Elu bercandakan " kata Mina seolah tak percaya.

" Terserah elu deh, minggir, Renjun lagi sakit, gue harus anterin dia pulang "

Mark kemudian membawa Renjun masuk ke dalam mobil. Mina menepi dan mobil berjalan pergi meninggalkan Mina yang masih tidak percaya dengan status Mark sekarang.

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Renjun masih memandang ke arah Mark yang masih sibuk mengalihkan pandangannya karena bingung apa yang harus dijelaskannya.

" Kak, aku udah di rumah sekarang, kakak boleh pulang " kata Renjun karena memang mereka sudah di rumahnya dan sedang duduk di ruang tamu.

Untungnya rumah sepi dan hanya ada mereka berdua saja.

" Njun, kakak minta maaf soal tadi " Mark akhirnya bicara karena tidak mau ada rasa tidak nyaman antara mereka.

" Itu Mina, mantan kakak. Dia mendadak mau balikan, tapi kakak gak mau. Dia bilang akan tetep usaha, sampai kakak bisa nunjukin kalau emang udah punya pacar. Makanya tadi... " Mark menghentikan penjelasannya dan menatap sejenak kearah Renjun.

" Aku sih gak masalah, tapi besok gimana kalau kakak ketemu sama dia lagi, waktu kebetulan aku gak disana? " tanya Renjun pula, karena memang sejujurnya selain kaget, Renjun juga cukup berharap lebih dari statement Mark tadi.

Mark diam sejenak dan kemudian menatap Renjun kembali.

" Njun, pacaran sama kakak aja mau gak? " tanya Mark langsung to the point hingga membuat Renjun kaget setengah mampus.

" HAH...!!! "

" Iya, yang kamu bilang bener juga sih, bantuin kakak njun, mau gak? "

" Maksudnya aku pacaran sama kakak cuma supaya Mina jauhin kakak? "

" Kamu gak mau ya? "

Renjun menahan diri dari amarah karena dijadikan pelarian.

" Aku hargai kak Mark sebagai kakak sahabat aku. Tapi kalau soal beginian, aku gak berani coba coba atau segan memandang kakak sebagai saudara sahabat aku. Aku minta maaf, aku gak bisa " tolak Renjun tegas.

Walau dia memang menyukai laki laki yang ada dihadapannya, tapi dia tidak mau pacaran karena alasan tidak masuk akal seperti itu.

Mark menunduk lesu, dirinya tidak percaya ditolak. Rasanya sakit sekali, mengingat memang dia menyukai sosok manis di depannya ini. Tapi dia juga menyadari kalau memang caranya salah dalam menyatakan perasaannya.

" Ya udah gak papa. Kakak minta maaf ya. Besok kakak jemput kayak biasa, kamu istirahat ya, jangan kemalaman tidurnya. Aku pulang dulu ya " pamit Mark sambil mengelus lembut kepala Renjun lalu beranjak pergi.

Renjun tidak bisa membohongi dirinya kalau dia suka dengan perlakuan Mark barusan. Telinganya yang memerah bahkan tidak bisa membohongi perasaannya. Renjun mengacak acak rambutnya sendiri karena frustasi lalu mengambil tongkat dan pergi ke kamarnya.









Tbc

Jangan lupa vote, follow & comment
Happy Reading 👨‍💻👩‍💻

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang