Bab 25: Kunci Kemenangan

13 4 0
                                    

"Maju, Arthur!"

"Hadapi dia, Loki!"

Avatarku memelesat dengan pedangnya. Loki yang jadi sasaran menghindar ke atas. Arthur kembali menebas, tetapi lecutan angin avatar Alva memaksanya bertahan dengan tameng. Saat Loki kembali menjejak, Arthur balik menyeruduk dengan perisai.

Aku membiarkan mereka bermain sebentar sementara aku menyiapkan skill. Excalibur untuk pemanasan.

"Arthur, mundur!" perintahku saat makhluk digital itu sedang berusaha menembus pertahanan tongkat menyilang Loki.

"Ha! Jadi, kau bersiap memberikan avatarmu skill? Akan kuladeni!"

"Jangan kalah, Kesatria! Kau sudah janji!" Benar. Aku memang sudah janji, tetapi tidak perlu juga meneriakkannya. Suaranya yang cempreng malah bisa saja membuatku hilang fokus.

"Tunjukan kemampuanmu, Va!" Olivia ikut menyemangati.

Alva. Aku penasaran keterampilan apa yang akan anak itu tunjukkan.

"Makan ini!" teriak si Bocah Alafathe.

Loki mengayunkan tongkatnya, menghasilkan lima lingkaran sihir hijau yang berputar di atas kepala.

"Tebas dia, Arthur!"

Bersamaan dengan lecutan peluru-peluru angin yang keluar dalam lingkaran sihir, Arthur mengelak dan sesekali mengoyak peluru angin yang mendekat. Lecutan sihir Loki yang memeleset menghantam pasir menyebabkan butiran-butirannya terbang, membuat udara di sekitar menjadi "keruh".

Aku refleks menyipitkan mata meskipun tahu pasir digital ini tidak akan merusak penglihatanku. Hal itu menyebabkan koordinasiku dengan Arthur berkurang. Namun, aku masih bisa melihat Arthur yang berdiri menunggu lawannya, lantas terempas karena serangan Loki.

"Arthur!"

Luka digital menganga di dada avatarku. Sial, serangan pertama.

"Ini baru pemanasan!" teriak Alva.

Arthur tepat bangkit menghindar saat kusuruh tatkala Loki kembali menyerang dengan lecutan angin. Kuberikan kembali Excalibur karena telah kedaluwarsa. Dengan tameng yang melindungi dari angin dan pasir yang beterbangan, Arthur menerjang. Avatarku bergerak lincah mengejar avatar Alva yang melompat-lompat menghindar. Saat makhluk tengil digital itu meloncat ke atas, Arthur melempar perisainya sesuai perintahku.

"Loki bertahan!" titah Alva, tetapi tongkat menyilangnya tidak cukup kuat menahan hantaman besi yang membuat bunyi nyaring.

Loki jatuh. Arthur langsung menyambarnya dengan Excalibur yang dipegang oleh dua tangan, menambah poin kerusakan yang diterima lawannya. Koyak. Tebas. Sayat. Avatar Alva terlempar jauh dengan luka digital di sana-sini. Hit point-nya sisa setengah.

"Cepat bangun, Loki!" perintah Alva. Makhluk digital tengil itu berguling ke belakang, lantas bangkit. Tangannya yang memegang tongkat terangkat. Lingkaran sihir lain muncul dari atas kepalanya.

"Tak akan kubiarkan!"

Arthur mengambil perisainya yang terjatuh, lantas diseruduk seekor serigala besar yang keluar dari lingkaran sihir Loki. Avatarku terpelanting, berguling-guling. Hit point-nya ikut berkurang. Ck, sial.

Pendukung Alva bersorak, sementara orang-orang di belakangku terdengar kecewa.

"Kau pernah merasakan gigitan Fenrir?" tanya Alva retoris. "Kalau belum, sekarang saatnya! Koyak dia, Fenrir!"

Jadi, Loki adalah tipe Mage-Summoner? Informasi yang bermanfaat.

"Arthur, bertahan!"

Trang!

Avatar System: Brain GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang