2 tahun sudah Jennie dan teman-temannya melewati masa perkuliahan yang penuh dengan perjuangan, apalagi Jennie yang memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk menjadi dokter hebat di usia mudanya.
Semua fokus dengan apa yang mereka pilih, begitu juga Lisa saat Seulgi membicarakan akan kedatangan Lisa dibulan itu namun sampai saat ini dua tahun sudah Lisa belum menampakan ujung hidungnya di negara yang mengenalkannya akan cinta pertama. Dan semenjak saat itu juga Jennie menghentikan hatinya yang dia nantikan untuk Lisa, Jennie benar-benar dibuat fokus hanya memikirkan tentang perkuliahannya.
Seperti sore ini, Jennie dan Irene memiliki praktek di laboratorium guna memenuhi tugas di semester ini, jas putih yang dikenakan oleh seorang dokter menambah kecantikannya di pagi itu.
"gw takut gak lulus di praktek kali ini" ucap Irene tengah berjalan menuju ruang praktek, Jennie hanya tersenyum sekilas melihat wajah Irene yang pagi itu memang terlihat cemas.
"lo bisa Rene, gw aja pasti bisa." ujar Jennie, Irene hanya mendelikan matanya mendengar penuturan Jennie yang memang sudah tidak heran selalu membanggakan dirinya, terkadang hal itu memang harus dimiliki agar selalu memberikan energy positive dalam menjalankan aktivitas.
Hampir 4 Jam semua mahasiswa dikelas Jennie fokus pada tugasnya masing masing-masing, mereka memperhatikan setiap hal yang dosen pernah ajarkan.
"baik, saya rasa semua mahasiswa telah melaksanakan tugasnya, untuk nilai kalian saya akan membagikannya melalui assisten saya di hari berikutnya." ucap Professor Gong Yoo.
"ahh satu lagi, Jennie tolong antarkan berkas ke meja saya,"
"baik Prof," ujar Jennie sangat sopan.
Professor Gong Yoo meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh mahasiwa lainnya berhamburan meninggalkan Laboratorium.
"ren temani gw ke ruangan Professor ya." pinta Jennie
"ahh gw gabisa ugi udah nunggu gw dari tadi." Irene
Jennie membuang mukanya "yaudah lo gaakan kerja di rumah sakit bokap gw." ucap Jennie lalu melangkah meninggalkan Irene.
"yaa Jendeukkk lo selalu aja pake jurus itu buat ngancam gw," teriak Irene mengejar Langkah Jennie yang akhirnya mau tidak mau dia harus menemani Jennie ke ruangan Professor Gong Yoo.
.
Begitu sampai, ruangan nampak sepi Jennie dan Irene nampak mencari dimana keberadaan Dosen tersebut lalu meletakan berkas di mejanya.
"ahh Jennie-ssi?"
Jennie membalikan tubuhnya "nee?"
Seorang lelaki tinggi, putih dan mengenakan kemeja putih dan menenteng map berwarna biru "kenalkan saya Taehyung asisten professor Gong Yoo," ucapnya mengulurkan tangan.
Tanpa repot menerima uluran tangan Taehyung, Jennie hanya mengangguk "ahh nee, ngomong-ngomong dimana professor saya ingin mengambil nilai ujian kelas ?" tanya Jennie
Taehyung yang merasa jabatan tangannya tidak disambut oleh Jennie ia sedikit malu dan menggaruh tengkuknya sendiri "ahh nee, ini kebetulan saya ingin memberikannya, professor menitipkan berkas tersebut sebelum beliau pergi"
"terimakasih Taehyung-ssi" ucap Jennie menerima map tersebut..
Taehyung terlihat mengangguk dan tersenyum "panggil saja aku V jika kamu tidak keberatan."
Jennie mengerutkan alisnya "aku permisi, temanku sudah ditunggu oleh kekasihnya." ucap Jennie lalu menarik Irene yang sedari tadi melongo memperhatikan Taehyung.
Taehyung hanya mematung memperhatikan kepergian Jennie "cantik" satu kata terlontar dimulut Taehyung dengan senyum yang masih menempel.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM OR NOTHING - JENLISA X CHIQUITA
Romance"aku mengsumpah diriku, akan takdirku hanya untukmu Jennie Kim" -Lalisa Manoban Cinta yang mereka pendam, hingga membawannya kembali setelah waktu yang begitu panjang membawanya pergi. Don't forgot to vote, comment and share!!! Warning ⚠ ⚠ Bijak d...