Nothing 9

1.4K 93 9
                                    

3 hari kemudian

"ibuuu,  bisakah ibu tunggu sebentar, aku harus menemui temanku terlebih dahulu disini." ucap Pria mendudukan sang ibu dikursi tunggu

"baiklah nak, jangan terlalu lama ibu ingin segera beristirahat dirumah." ucap wanita parubaya wajahnya terlihat lemas.

Pria tersebut mengangguk, mengecup kening sang ibu lalu meninggalkannya seorang diri.

Ia berjalan menyusuri koridor rumah sakit megah tersebut, pandangannya beredar membaca setiap informasi yang tertera.

Seorang perawat berjalan kearahnya, karena terburu-buru meninggalkan sang ibu ia memutuskan untuk bertanya.

"ahh maaf, saya tengah mencari ruangan Dokter Jennie Kim, bisakah anda menunjukannya?" tanya Pria tersebut.

"ahh kepala Kim?  Tentu mari saya antar." ucap Perawat tersebut, akhirnya mengantarkan pria tersebut keruangan yang ia cari.

Perawat tersebut menghentikan langkahnya didepan pintu besar, bertuliskan Dr. Jennie Kim ditepi atas pintu. Setelah mengucapkan terimakasih perawat tersebut berlalu pergi.

Tok.. Tok.. Tok...

"Masuk" sahut seorang wanita dari dalam

Cekrek...

Keduanya saling melayangkan tatapan, 

"mohon maaf mengganggu waktunya dokter Kim," ucapnya melangkah masuk.

Jennie mengangguk menyambut kedatangan pria tersebut "aku akan memanggilmu kembali." ucapnya kepada asisten perawatnya.

"baik dokter," asisten perawat yang tidak lain merupakan Tzuyu meninggalkan ruangan tersebut.

"Ah mohon maaf Tuan Hanbin saya lancang meminta waktumu sebentar." ucap Jennie mempersilahkan Pria bernama Hanbin untuk duduk.

Dengan tersenyum Hanbin mendudukan dirinya dikursi hadapan Jennie "itu bukan suatu permasalahan dokter Kim, Seulgi meminta saya untuk menemui anda," ucap

Jennie mengangguk "ya itu perintah saya."

"lantas apa yang membuat dokter kim menarik saya kemari?" tanya nya

"saya tidak bisa menjelaskan apa yang melatar belakanginya untuk menarik anda kemari, namun ada beberapa informasi yang saya butuhkan dari anda tuan Hanbin." ucap Jennie serius.

Hanbin mengangguk, "tanyakan informasi apa saja yang anda perlukan." ucap Hanbin.

Jennie tersenyum senang "Tuan Hanbin apa benar anda seorang kepala di perusahaan Pranpriya Corp?" tanya Jennie ramah

"ya anda benar dokter Kim,  saya kepala cabang Seoul, perusahaan itu bergerak di bidang export import" ucapnya bangga

"ahh itu luar biasa, lan-"

"kau benar itu sangat luar biasa bahkan perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar kedua di Seoul, itu hanya anak perusahaan, cabang perusahaan dokter kim, tapi kami menjadi yang terbaik." ucap Hanbin memotong pembicaraan Jennie sebelumnya.

Dari percakapan yang baru beberapa menit saja Jennie sudah bisa mengenal bagaimana pribadi Hanbin.

"ahh aku senang mendengarnya, saya pernah mendengar Jika Lisa..  Ahh maksudku Lalisa merupakan pemilik resmi Pranpriya Copr, benarkah?" tanya Jennie memancing Hanbin untuk bercerita mengenai Lisa yang memang itu arah tujuan dari pembicaraan ini.

Hanbin mengerutkan keningnya, lalu kembali tersenyum "Kau mengenal tuan muda Lisa?" ,Jennie hanya menggeleng kecil disertai senyuman.

"ahh aku kira dokter mengenalnya, ya Pranpriya Corp merupakan perusahaan Milik sahabatku Lisa, saat ini dia tinggal di Los Angeles, dimana Pusat atau Induk perusahaan Pranpriya Copr juga berdiri disana, aku ditunjuk langsung oleh Lisa untuk memegang cabang Seoul  itu sebuah kehormatan untukku, berkat kemurahan hatinya dia menghidupi perutku dan keluargaku." ucap Hanbin mengingat kembali akan kebaikan Lisa selama ini.

KIM OR NOTHING - JENLISA X CHIQUITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang