Bab 16 Berbohong (bagian 1)

627 8 0
                                    

Saat Arabelle tengah pergi ke pemakaman dan sibuk dengan kegiatannya di Bandung, Aileen tak pernah putus komunikasi dengan Dominic--tanpa sepengetahuannya pasti. Bahkan mereka bisa berbicara semalaman via telepon dan melakukan video call minimal satu jam per hari di sela-sela waktu sibuk Dominic.

Kini perempuan berusia dua puluh satu tahun itu telah mengenakan jaket tebal, celana jeans dan masker, dia hendak melakukan kencan malam ini. Rambut bergelombangnya dibiarkan terurai dengan bando berwarna hitam dan tas selempang kecil untuk dompet serta ponsel.

Aileen berangkat dari rumah sekitar pukul enam sore, rela bergelut dengan kemacetan Bandung. Dia tidak membawa sepeda motor apa lagi mobil. Kini, perempuan itu tengah memakai jasa ojek online untuk mengantarkannya ke bioskop di dalam mall. Bagaimana pun jejaknya tak boleh tertinggal walau hanya satu titik. Dengan wajah meyakinkan, Aileen pamit memginap di rumah temannya pada Bu Utami. Dan ibunya percaya.

Saat sampai di tempat tujuan, setelah melewati padatnya jalanan selama satu jam, Aileen merogoh tas, menjawil ponsel yang sejak tadi tidur selama perjalanan. Ada beberapa pesan masuk dari kontak yang diberi nama "Sayangku".

Sayangku:
Mungkin sekitar jam setengah delapan mas sampai.

Aileen memandangi pesan itu sambil tersenyum. Jari-jari lentiknya hanya membalas, "Oke".

Dengan aura bahagia yang memancar, Aileen masuk ke dalam mall. Berjalan ke berbagai toko untuk melihat produk-produk yang menyita perhatiannya seperti tas, aksesori ponsel dan kaos-kaos berukuran over size. 

Setelah hampir empat puluh lima menit berkeliling, Aileen merasa lelah. Dia membeli minuman dingin dan duduk di kursi tunggu yang tersebar di berbagai sudut mall.

"Hey," panggil seseorang menepuk pundaknya pelan.

Aileen menoleh, dua sudut bibirnya mengembangkan senyum. Tak butuh waktu lama untuk mengenali si pemilik suara, kesadarannya segera terkumpul dan dengan gemas mencubit lengan kokoh yang masih tertanam di pundaknya tersebut.

"Lama banget, tahu," ucapnya manja.

"Maaf, tadi lama di parkiran. Mau nonton sekarang?" tanya pria itu berusaha menggapai tangan Aileen. Membantunya berdiri dari posisi duduk.

Setelah Aileen sejajar dengan kekasihnya, dia menangkap tangan besar si pria, memasukkan jari lentik pada jari besar milik laki-laki yang berbadan kokoh itu. Kemudian bersama-sama berjalan ke arah bioskop. Sesekali Aileen menyandarkan kepala dengan manja dan gemas.

Pria itu memakai jeans hitam, kaos putih, kardigan abu-abu dan masker putih. Bahkan dua matanya tertutup kacamata cokelat. Sempurna. Semua itu dilakukan agar orang-orang atau jika teman Arabelle tak sengaja melihatnya, dia bisa berkelit dengan mudah. Siapa kekasih Aileen? Ya, dia adalah Dominic. Merelakan waktu luangnya yang sempit untuk berjalan-jalan dan menemui Aileen di Bandung. Bahkan meninggalkan Elia hanya berdua dengan Mbak Rani.

Bayaran Mbak Rani untuk hari ini dan besok tentu saja lebih besar dari hari biasanya karena harus menginap. Alasan Dominic pada perempuan yang menjaga Elia adalah perjalanan dinas ke Semarang. Untuk isi urusannya Dominic berkata, “Mbak nggak akan paham juga meski saya jelasin.” Detik selanjutnya, pengasuh Elia mengangguk paham. Terlalu naif.

Dua jam berlalu, Aileen terus menggenggam tangan Dominic tanpa jeda saat film diputar di layar raksasa. Sebetulnya bukan masanya lagi untuk pria dewasa seperti Dominic menonton film di bioskop bersama remaja-remaja lain. Tapi, karena dua hari lagi Aileen berulang tahun. Dia meminta kado di hari ini. Baik, lagi pula Dominic akan sangat sibuk di dua hari ke depan.

"Sekarang apa lagi?" tanya Dominic saat keluar dari gedung bioskop.

"Makan di kafe?" jawab Aileen sekaligus balik bertanya.

Mata perempuan itu membola dengan sinar menyenangkan. Senyum dan sikap manja khas anak bungsunya itu membuat Dominic semakin gemas dan betah berlama-lama ditempeli Aileen yang seperti kucing peliharaan.

Mata Dominic memandang ke bawah tepat pada kornea Aileen. "Malam ini aku milikmu," timpal Dominic.

***

Hai, hai, hai, aku kembali update lagi, nih. Hm, aku liat banyak yang baca tapi pada nggak vote atau follow, ya? Kenapa, sih? Hehe
Please banget, dooong bantu akuu ~
Aku kan penulis baru. Follow, vote dan komen sangat berarti banget lho, beneran!

Bagi kalian yang suka baca ngebut, bolehlah berkunjung ke Karya Karsa aku dengan akun: Fitria Noormala
Aku juga mau bagi-bagi voucher disc sampai 20% dengan kode Noorm01
Di sana sudah sampai Bab 53 ya, update sore ini. Terima kasih banyak!

Salam,

Author

Pelakor SedarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang