Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]

#. 13

"Emang acara ultahnya sampe sepagi ini?'' Jay terus menggerutu kepada adiknya. Bagaimana dia tak khawatir adiknya pulang dengan wajah sayu sayu. Jay langsung menghampirinya, ia mencekram lengan bajunya. Lalu menggoyang goyangkannya.

Jay menatapnya dingin, Chevalyn masih tak sadar jika yang dihadapannya itu Bang Jay.
Jay berdecak kesal. Masih menatap dingin, Jay mendongakkan dagunya.
Chevalyn malah tertawa random. Yang semakin yakin kalo dia itu mabuk.

"Lo minum ya?!" Tegasnya. Tanganya masih mencekram lengan bajunya.
Tak ada respon dari Chevalyn, membuat Jay semakin marah.

"Jawab heh!! Siapa suruh lo minum?! Udah berkali kali gue bilangin lo itu jangan sekali kali deketin miras, ngerti?!!!"
Jay meluap begitu saja. Baru kali ini dia bisa bicara lantang pada adik yang sangat ia sayangi itu.

Jay menurunkan wajahnya ke bagian leher dan mengendusnya. Ia menekan kedua pipi Chevalyn dengan kasar sampai Chevalyn mendesah kesakitan.
"Ahh"

"Lepasin ah" Chevalyn menepisnya pelan. Kemudian ia berjalan melewati Jay tanpa menggubrisnya. Jay menatap kepergiannya dengan penuh emosi. Ia ingin sekali memaki maki tetapi tak bisa.

Jay langsung membuka ponselnya dan menghubungi seseorang. Baru kali ini ia disambut oleh hal yang tak mengenakan.

Beberapa jam setelahnya, Chevalyn sudah kembali normal. Ia cepat membuka ponselnya untuk menghubungi Ethan. Tiba tiba ia teringat sesuatu tentang Jay. Ia coba mengingat ingat hal sebelumnya. Tetapi gagal.

Chevalyn cepat cepat pergi ke depan cermin. Ia melihat penampilanku yang tak karuan. Bajunya sedikit kusut, rambutnya berantakan. Tapi tidak ada yang aneh.

Ethan, astaga lupa tadi mau ngehubungin dia.
Ia berlari menuju ponselnya dan langsung menghubungi Ethan.

Sialan! Lagi lagi wajahnya dipenuhi dengan penyesalan. Ceroboh. Pelupa.

Chevalyn terus mengutuk dirinya sendiri. Raut wajahnya tampak kesal dan ingin sekali mengacak acak rambutnya.
Ia memutuskan untuk langsung menelpon Ethan.

Ethan L

Halo iya che?

Ethannnnnnnnn!!!!

Eh kenapa?

Ethan maaf banget ya kemarin lama
(Nadanya semakin tak karuan)

Iya che astaga
(Tetap bersikap tenang)

Masa kemarin aku dipojokin
Terus dia ngelus elus pala gue
Pipi gue juga dipegang
(Menurunkan nadanya)

Kok gitu?

Ya ga tau lah than ihh
Gimana sihhh?!!