#. 53

561 7 0
                                    

Setelah terjadi perdebatan karena Ethan melarang Chevalyn untuk ngamen bersama Nikolas. Pada akhirnya mereka harus bertahan hidup dengan mengandalkan bakat nyanyiannya.

Chevalyn sudah pergi bersama dua teman laki laki itu, walaupun sedikit ragu tetapi Nikolas sudah berjanji akan menjaganya.

Ethan khawatir jika nanti dia akan bertemu dengan Jay ataupun Riki.

Setelah selesai merawat dirinya sendiri, Ethan berniat untuk membersihkan rumah Nikolas. Dia mulai membereskan sisa makanannya tadi dan mulai menyapu lantai.

Ethan juga mencuci karpet yang sudah tak layak itu dan diganti dengan yang baru. Setelah hampir setengah jam ia habiskan untuk bersih bersih, ia merebahkan tubuhnya diatas karpet tipis yang baru saja ia gantinya.

Ngilu dibagian perutnya membuat dirinya harus berwaspada ketika bergerak. Ethan memejamkan matanya sejenak sembari menunggu teman temannya pulang. Tidak ada stok makanan untuk mengganjal perutnya.

Hampir saja Ethan tertidur, suara pintu terbuka dengan sangat pelan. Ethan tersenyum tanpa membuka kedua matanya.

"Tumben cepet, apa karena ada~"

"Ternyata lo disini" ucapan itu memotong. Ethan membuka matanya dan langsung melihat ke arah suara.

Berdiri seorang laki laki bertubuh tinggi dan kurus dengan kemeja berwarna birunya dan celana berwarna crem.

Ethan membulatkan matanya ketika laki laki itu berjalan mendekatinya. Tidak sopan jika Ethan tidur, akhirnya dia bangkit dan duduk bersandar di tembok.

"Ngapain?"

Laki laki itu terkekeh dan memperlihatkan senyuman yang menyeramkan.

"Ketemu lo"

Ethan menghela nafas panjang lalu bangkit dari duduknya. Ia masih memegangi perutnya.
"Berapa utang gue, biar gue lunasin sekarang"

"Ck, cowo apaan lo berani ngerusak cewe dibawah umur?"

Mendengar itu mata Ethan langsung melirik tajam, dia tidak terima dia dicap telah merusak cewe dibawah umur.

"Maksud lo apaan?"

Laki laki itu adalah Sunghoon. Sunghoon datang sendirian dengan maksud yang belum diketahui. Sunghoon maju dan tangannya meraih pundak Ethan. Lalu tersenyum.

"Brengsek?"

Ethan menepis tangan Sunghoon kasar sebelum akhirnya ia mendorong ke belakang.
"Maksud lo apaan anjing, lo tau apa soal gue?"

"Kok emosi. Berarti fakta yang gue omongin barusan"

"Gue emang brengsek tapi gue punya otak soal itu!" Emosinya benar benar memuncak saat Sunghoon melempar senyuman yang sangat merendahkan dirinya.

"Gue jijik sama orang yang udah tau salah tapi gak mau ngaku"

Bugggh

Satu bogeman melesat begitu saja dipipi bagian kiri Sunghoon. Membuat sang lawan meringis dan memegangi pipinya.

"Pergi sebelum gue tambah kasar ke lo" Ethan sebenarnya tidak ingin menyakiti orang yang pernah menolongnya. Namun kalimat rendah itu justru membuatnya harus melayangkan bogeman cukup keras hingga menyebabkan bekas merah di pipi temannya.

"Kasar? Gak takut gue. Gue kesini cuma mau lo jujur ke gue masalah Chevalyn!"

"Mau seberapa banyak gue jelasin, yang salah tetep gue"

"Kan emang lo yang ngelakuin"

Buggg

"Bukan berarti gue pelakunya, anjing!"

Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang