#. 45

169 13 4
                                    

Setelah diantar Riki pulang, Chevalyn cepat cepat mengganti seragamnya dengan hoodie dan celana panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah diantar Riki pulang, Chevalyn cepat cepat mengganti seragamnya dengan hoodie dan celana panjang. Karena rasa penasarannya tinggi tentang ucapan Riki, Chevalyn memutuskan untuk membeli tespack memastikan apakah memang dirinya ini sedang hamil.

Chevalyn terlihat buru buru, hingga saat dirinya keluar kamar ia menabrak Jay yang sedang membawa kopi hingga tumpah mengenai bajunya.

"Astaga Chevalyn anaknya pak soleh! Tanggung jawab gak lo ini gue habis bikin dan ini kopi terakhir dirumah. Baju gue juga basah, ck" maki Jay dengan tangannya mengelap bajunya yang kena kopi itu.

Chevalyn malah nyengir, lalu tangannya bergerak menepuk lengan abangnya sebagai permintaannya maafnya.
"Maaf ya, tapi adek lagi buru buru"

Chevalyn berlari meninggalkan Jay setelah itu, membuat Jay ingin mengejarnya tapi tidak jadi.

"Awas aja lo, baru aja sehari dirumah udah bikin masalah aja. Mau kemana lagi pake hoodie panas panas begini"

Setelah berhasil kabur dari makian abangnya itu, Chevalyn berlari menuju ke halte untuk pergi ke apotik. Dengan nafasnya yang ngos ngos an.

Buru buru Chevalyn masuk kedalam bus yang baru saja datang dan memilih bangku pojok. Tidak membutuhkan banyak waktu untuk sampai ke apotik, tapi memang dirinya saja yang terlalu lelah untuk jalan kaki.

Setelah 10 menit, akhirnya bus itu sampai. Chevalyn keluar dengan sangat hati hati dan selalu menundukkan pandangannya agar tidak ada yang mengenalinya.

Chevalyn berjalan cepat menyusuri trotoar hingga ke apotik.

"Mbak, tespack yang kecil"

Tidak banyak keberanian yang cukup untuk mengatakan kalimat itu.

"Ini ya dek?" Tanya orang itu dengan menunjukan barangnya. Chevalyn mengangguk sebagai jawabnya, ia menyiapkan uang untuk membayarnya.

"Buat adeknya atau siapa ya?"

Chevalyn menelan ludah berat, dirinya sedikit gugup untuk menjawabnya. "Mama"

"Oh mamanya, kirain buat adeknya"

Baru saja Chevalyn membayar dan mengambil tespack itu, tiba tiba dirinya dibuat jantungan oleh kedatangan seseorang.

Ia memasukan tespack itu kedalam saku hoodie, "Astaga Kim Sunoo! Lo ngapain disini"

Sunoo yang baru saja datang ikut terkejut, "gue mau beli obat, lo sendiri ngapain kaget?"

Chevalyn berusaha menetralkan nafasnya, keringat dingin membuatnya sulit untuk mengontrol ekspresinya.

"Gimana gak kaget, tiba tiba aja lo disini"

"Mbak obat maag"

"Iya, ada lagi?"

"Udah mbak"

Sunoo melirik ke arah Chevalyn yang kini menatapnya dengan wajah yang sulit diartikan.
"Lo kenapa sih Va? Kayak nahan bab aja"

Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang