Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]

#. 57 ENDING

Dibaca pelan pelan ya, ini chapter terpanjang hehe

.

Kejadian Riki dan Chevalyn akan selalu ia bungkam sampai kapan pun. Ia hanya akan menceritakan bagian Nikolas dan Key teman smpnya dulu.

Sesuai rencana ayah Jay mereka akan menjemput anaknya itu dan membunuh orang yang sudah membuat nama baiknya tercoreng, Ethan Lee.

Ayah Jay, jay, Jungwon dan Riki sedang berkumpul di rumah untuk membuat sebuah rencana.

"Dan Riki tau rumah mereka?" Tanya ayah Jay. Riki mengangguk yakin sembari tersenyum.

"Tapi lo bisa yakin dia dirumah Key atau Nikolas? Darimana" Jungwon masih ragu dengan ucapan Riki.

"Sekarang logika aja sih, Cheva aja gak kenal Nikolas Key. Terus kenapa tiba tiba dia bisa jalan bareng dan gue liat dia ngamen"

"Tapi Ethan gak ada Rik" Jungwon tetap membela dirinya.

"Bisa aja kan Ethan maksa Cheva ngamen? Posisi dia hamil pasti banyak yang iba dan mereka langsung dapet duit banyak" Riki menambahkan.

"Persetan!" Sargah ayah Jay, ia menggertak giginya mendengar bagaimana orang itu memperlakukan anaknya seperti babu.

"Liat sendiri kan Yah dia kayak cowo brengsek! Jay yakin Cheva itu kena pelet"

"Jay revolver ayah di laci kamar, tau kan yang dikasih sama paman dulu?"

Jay mengangguk dan langsung pergi untuk mengambil benda itu dikamar ayahnya.

"Riki kenapa kamu bisa putus sama anak saya? Padahal niat saya menikahkan kalian saat lulus nanti" 

Riki hanya terkekeh mendengar itu, ia tersipu malu. "Mungkin masanya udah lewat om"

Ayah Jay mengusap surai laki laki itu sembari memberikan kalimat penyemangat.
"Setelah om bisa bunuh anak itu, kamu mau kan sama Chevalyn?"

"Wah kalo itu Riki gak bisa nolak~"

"Ini yah?" Jay memotong kalimat Riki dan menyodorkan revolver itu.

Riki dan Jungwon sontak melotot dan mulutnya terbuka lebar melihat benda itu. Jungwon bergidik ngeri sebelum akhirnya Jay mengusap lengannya.

"Dua kali ayah tarik pelatuknya, dia udah gak bisa apa apa" ucap ayah Jay sambil mengusap revolver itu dengan kasih sayang.

Riki melebarkan senyumannya, "om beneran mau bunuh dia?"

"Ya gimana lagi Rik, nama om yang jelek disini. Berani beraninya dia maksa anak saya ngamen"

"Walaupun om benci mau bagaimanapun juga Cheva tetep anak om" tambahnya dan diangguki oleh semuanya.

Setelah semuanya setuju, mereka berangkat menggunakan mobil milik Jay yang pernah disita waktu lalu. Ayah Jay yang mengemudikan, Riki disebelahnya dan Jay Jungwon dibelakang.

"Kamu tau kan Rik dimana rumahnya?"

"Setau Riki sih kalo belum pindah"

Mobil itu dilajukan dengan kecepatan sedang, dengan segala persiapan yang ada dan dendam yang belum terselesaikan.

Namun berbeda dengan Jungwon yang terus berpegangan pada baju Jay, pacarnya. Dirinya nampak ragu dengan keputusan yang diambil. Walaupun pernah sekali menjadi pelaku penusukan, kali ini akan ada banyak pertumpahan darah dan mungkin akan menjadi kasus yang sangat serius dan bisa menjerat ke jalur hukum.

Jungwon memeluk Jay dengan rasa gelisahnya. Dirinya takut jika ikut terjerat dalam kasus ini walaupun ayah Jay pernah bilang akan menyuap pihak kepolisian.