Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]

#. 40

"Kenapa kita jadi gembel gini sih?" Ethan terus melirik ke pakaian yang ia kenakan saat ini.

Memang benar mereka bertiga berpakaian seorang gelandangan. Bajunya robek robek dan celananya panjang sebelah. Rambutnya sengaja ditata acak acak.

Mereka bertiga berjalan dengan tangan masing masing membawa botol berisi beras, kecuali dengan Nikolas yang membawa ukulele.

"Diem Than, kita itu mau ngajak lo ngamen" jawab Nikolas dengan santai juga diangguki oleh Key.

"Hah?! Gila lo"

Nikolas merangkul pundak Ethan saat Ethan menghentikan langkahnya. Ia membawa Ethan untuk terus berjalan.
"Udah diem, rasain deh jadi pengamen tuh kayak gimana. Pasti lo suka"

Ethan melangkah dengan terpaksa saat kedua temannya itu terus memaksanya untuk ikut. Mau gimana lagi kalo Ethan nolak, pakaiannya saja sudah cocok.

"Gue abis dikatain ganteng anjir sama cewe, masa iya gue ngamen? Mana baju lo kegedean banget, Key"

Ethan membela dirinya agar mereka berdua mau mengijinkan Ethan untuk tidak ikut. Ethan sebenarnya malu dengan kondisinya saat ini. Tapi berhubungan dia numpang di rumah Nikolas, Ethan tidak akan aneh aneh.

"Nih lo diem liatin gue aja, ntar kalo udah ngerti baru lakuin sendiri" penjelasan singkat Nikolas sebelum akhirnya pergi ke salah satu warung yang ada disana.

Ethan menatap Nikolas yang baru saja pergi dan Key masih setia disamping Ethan.
Ethan beralih menatap Key dengan harapan Key mau diajak kabur, tapi Key malah tersenyum dan meyakinkan Ethan.

"Liat aja" ucap Key sembari menepuk pundak Ethan.

"Permisi pak buk, saya nikolas dari gugus sembilan taraktakdung ingin membawakan lagu cinta segitiga. Semoga bapak ibuk menikmati suara saya yang merdu ini"

Ethan mulai menutup kedua telinganya karena merasa ngeri dengan Nikolas. Nikolas mulai menggenjreng ukulele itu dengan jari jemarinya.

Ku tak mau ku tak mau dimadu
ku tak mau
ku tak mau ku tak mau dimadu
ku tak mau

"hey hey" Key yang disana pun ikut menyanyi membuat Ethan menatapnya geli. Key membalas Ethan dengan senyumannya seakan akan itu adalah hal yang biasa dan tidak menggelikan.

aku tak mau jikalau aku dimadu
pulangkan saja ke rumah orang tuaku
baru saja kau berada sudah mau kawin lagi
hai sudah mau kawin lagi

"Key, bukannya itu lagu janda ya?" Ethan tak habis pikir tentang lagu yang dibawakan Nikolas tadi.

"Yang penting cuan, Than" Key terkekeh pelan.

Nikolas baru saja keluar dari warung tersebut dengan raut wajah bahagianya. Dia berhasil mendapatkan beberapa lembaran uang. Ia berlari menghampiri kedua temannya itu yang sedari tadi menunggunya tampil.

"Udah?" Tanya Key disambut dengan senyuman.

"Aman dong, itung itung bisa beli starbak lah"

"Udah ayo pergi, eh tunggu tunggu Ethan sebagai newbie lo harus ngamen dulu em buat syarat masuk geng"

Ethan menaikkan salah satu alisnya, masalah baru akan dimulai.

"Enggak ah, gue gak mau" Ethan menegaskan kalimatnya.

Nikolas berdecak sambil mendorong punggung Ethan agar mau masuk ke salah satu warung yang ada disana.

"Ayo gue anterin, ini salah satu syarat loh Than, kalo lo gak mau gue usir ntar malem"
Ucap Nikolas seperti ayahnya sendiri.