#. 41

169 9 3
                                    

Mereka bertiga kini tengah memesan bir disebuah warung kecil. Mereka berpesta minuman keras setelah capek capek ngamen tadi. Ethan juga udah tidak ragu untuk kembali dengan minuman keras setelah beberapa tahun lalu miliki trauma olehnya.

Nikolas dan Key sudah mabuk berat, omongannya mulai rusuh dan badannya sudah tidak bisa duduk normal. Ia membaringkan tubuhnya dikursi dengan kepalanya mendongak ke atas.

Ethan merasa dirinya juga sudah mabuk berat, dirinya ingin sekali mual.

"Eh gue keluar dulu, mau~"

Ethan berlari keluar warung itu dan mencari tempat sampah untuk dirinya membuang muntahannya.

Setelah menyelesaikan, Ethan berjalan sempoyongan dengan mata sayup sayup. Ia hampir saja jatuh ke tengah jalan karena tidak mampu menahan badannya sendiri.

Tiba tiba badannya merasa ditarik menjauh dari jalanan itu. Dan merasakan hantaman keras dibagian pipinya.

Buggghhh

"Sunghoon!! Apa apaan sih lo?!" Teriak Chevalyn.

Kebetulan saja Sunghoon dan Chevalyn melewati jalanan itu setelah beberapa waktu lalu bertemu dengan Key diwarung.

Chevalyn lebih dulu melihat Ethan, dia menepuk pundak Sunghoon sembari telunjuknya mengarah ke Ethan yang hampir saja jatuh ke jalan.

Sunghoon berlari cepat menuju ke Ethan, dengan perasaan marahnya dia menarik pundak Ethan dan meninjunya dengan penuh amarah.

Chevalyn berteriak dari kejauhan melihat Ethan terhuyung ke belakang.

"Hoon?!!"

Sunghoon tidak mendengarkan Chevalyn yang kini dibuat semakin panik. Sunghoon mengangkat Ethan lagi dan beberapa kali meninggalkan tinjuan dibagian wajah dan perutnya.

Ethan yang masih dalam keadaan mabuk hanya bisa pasrah menerima semua rasa sakit itu. Tubuhnya merasa tidak enak ditambah lagi hantaman yang berkali kali Sunghoon berikan.

"Bajingan lo, Than!!" Umpat Sunghoon lalu menendang perutnya dengan keras. Ethan jatuh tersungkur ke tanah.

Ia meringis merasakan nyeri dibagian perutnya. Untuk membuka matanyas aja dirinya tidak kuat.

Chevalyn memeluk Sunghoon tanpa maksud tertentu, dia ingin menghentikan serangannya yang akan ditujukan kepada Ethan lagi. Chevalyn bingung kenapa Sunghoon tega memukul temannya, padahal dirinya mengaku bahwa dia ingin sekali bertemu dengan Ethan.

"Hoon udah, kenapa sih lo tiba tiba banget?!! Dia temen lo Hoon ngapain lo pukul" Chevalyn mulai menangis, walaupun dirinya ingin sekali memeluk Ethan tapi lebih baik menahan agar Sunghoon tetap berhenti.

Mata Sunghoon kini menjadi tajam, tatapannya masih tertuju ke arah Ethan yang meringis kesakitan.

Chevalyn mengeratkan pelukannya agar amarah Sunghoon mereda. Nafas Sunghoon tak beraturan dirinya ingin sekali menginjak perut Ethan.

Beberapa menit kemudian Sunghoon mulai mereda, ia menghela nafas dibantu oleh Chevalyn yang menenangkannya.

Setelah merasa baik baik saja, Chevalyn bersimpuh untuk melihat kondisi Ethan.
Sudah lama sekali dirinya ingin bertemu, dan keajaiban datang hari ini. Tapi Sunghoon malah membuatnya jadi kacau.

"Ethan ya? Kenapa lo kayak gini sih Than?"

Melihat bau dan penampilannya saja sudah membuat Chevalyn sadar bahwa Ethan mabuk berat. Air matanya mulai menetes secara perlahan.

Sunghoon sama sekali tidak ingin menyentuh maupun mendekati Ethan, ia hanya berdiri dengan mata elangnya.

Chevalyn membantu Ethan untuk duduk dan membuka jaketnya karena mungkin gerah.
Dengan telaten Chevalyn merapikan rambutnya yang berantakan dan memberinya botol minum agar Ethan cepar pulih.

Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang