#. 15

430 20 1
                                    

"gue anterin ya Che" Ethan membuat Chevalyn terkejut yang langsung berhenti dari aktivitasnya.

"Hah?!"

"Kesambet apa lo Than gila" Nadiva ikut campur. Chevalyn masih melongo mendengar ucapan Ethan tadi.

"Ya gapapa masa ga boleh?" Ethan membereskan buku bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

Jake langsung paham kemudian berbisik ke arah Ethan yang hanya dikasih senyuman olehnya. Entah apa yang Jake katakan kepada Ethan saat itu.

"Ayo Che" Ethan berdiri disamping Chevalyn saat selesai dengan buku bukunya itu.

Jake langsung menarik Nadiva untuk mundur agar tak mengganggu kencan mereka.
Nadiva tertawa tanpa bersuara begitupun dengan Jake.

Ethan langsung kerangkul Chevalyn tanpa aba aba. Chevalyn diam mematung, sumpah baru kali ini Ethan mencair. Ethan sedikit mendorong Chevalyn pelan agar Chevalyn bisa berjalan. Tapi kaki Chevalyn masih tertahan. Mungkin masih kaget.

"Kenapa Che?" Ethan bertanya bingung.

Chevalyn tak mau ketauan jika dirinya salah tingkah barusan. Dia langsung berlari kecil keluar kelas meninggalkan Ethan. Ethan tersenyum tipis lalu mengikutinya sambil berjalan santai.

Jake dan Nadiva masih memantau mereka berdua.

"ETHANNNNNNNNN!!!!" Chevalyn tiba tiba berteriak dikuping Ethan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ETHANNNNNNNNN!!!!" Chevalyn tiba tiba berteriak dikuping Ethan.

"Iya Che kenapa?" Heran gue sama makhluk satu ini kenapa masih santai sih sama kelakuan si Chevalyn.

Kaget aja enggak.

"Itu liat deh digrup!" Chevalyn menggerutu kesal. Ethan pun menurut dan langsung membuka grup. Malah yang ada senyum senyum bukannya ikut marah seperti Chevalyn.

"Bagus tuh ada yang ngefotoin kita''

"Ih Ethan gabisa diajak serius ih males" Chevalyn mendorong lengan Ethan menjauh.
Ethan hanya pasrah dan masih tersenyum sempurna.

"Gapapa Che, ketimbang mau fotbar aja kita susah kan?"

"Gatau males, lagi ngambek sama Ethan titik?"

Ethan semakin suka melihat Chevalyn yang terus menggerutu. Wajahnya kayak anak kecil. Ethan mencubit pipi Chevalyn yang membuat si pemiliknya itu menoleh kaget.

"Ih kecolongan!!!" Chevalyn meneriaki Ethan yang langsung berlari setelah berhasil mencubit pipinya. Ia pun langsung memgejarnya dengan penuh dendam.

Malah kejar kejar an, udah sore juga ga pulang pulang.

Setelah mengantarkan Chevalyn pulang karena suruhan kakaknya. Ethan kemudian pulang dengan berjalan kaki seperti biasanya. Waktu udah malem. Jalanan pun sepi. Tapi itu tak membuatnya takut, karena sudah terbiasa.

Ethan selalu lewat gang yang hanya muat untuk 2 orang saja. Tidak ada alasan khusus, lebih dekat aja dari rumahnya.

Langkah Ethan tiba tiba terhenti saat mendengar ada suara langkah kaki dari depan. Mungkin itu orang mau lewat. Masih tetap bersikap tenang. Tiba tiba dari arah belakang memukul kepala Ethan dengan keras hingga Ethan tersungkur ke tanah.

Ethan cepat cepat membaca situasi karena belum sempat ia menoleh siapa pelakunya.
Tiba tiba kedua tangan itu mencekram kerah Ethan dan sedikit mengangkatnya.

Kemudian pukulan pertama mengenai tepat dipipi mulus Ethan. Ethan menerima pukulan itu dengan pasrah.

Buggg buggg buggg

Arkhhh

Pukulan kedua , ketiga dan keempat Ethan memuntahkan darah dari mulutnya. Kali ini tak hanya memukul bagian pipi saja tetapi ada kaki milik orang lain yang menekan bagian perut Ethan hingga Ethan merasakan amat perih.

Ethan belum tau siapa kedua orang tersebut, gang tersebut benar benar sepi tak ada penerangan apa apa. Hanya ada pantulan dari lampu sebelum gang tersebut. Dan menampakan silluet dari kedua pelaku tak dikenal itu.

Ethan tak kuat untuk melawan, ia memegangi kaki si pelaku dengan kedua tanganya berharap diberi keringanan.

"Akhhh sa~sakit" lirih Ethan kesakitan. Perutnya terasa ngilu karena si pelaku menekan lebih keras hingga ia lupa sakit bekas tonjokan dipipinya tadi. Kemudian rambut Ethan dijambak oleh si pelaku yang menonjoknya tadi dan mencekram kuat kuat pipi Ethan hingga menggembung.

Ethan menatap sayu sayu, ingin rasanya ia membalas perlakuan kedua orang tersebut tapi sialnya tangannya ditahan oleh pelaku satunya. Ethan hanya bisa pasrah, tanpa tau sebab akibat dia diperlakukan seperti ini.

"Dasar bajingan!" Celoteh salah satunya.

Brughhhh

Ethan dibanting langsung ke sembarang arah dengan kasar hingga terus mendesah dan berharap meminta pertolongan orang lain.
Pandangannya mulai samar samar.

Ia merasakan dingin dipipinya saat sepatu si pelaku mendarat diwajah Ethan. Menggoyang goyangkan tak sopan. Ethan sekuat tenaga berusaha untuk memegang kaki pria tersebut tetapi gagal.

Tanganya diinjak paksa dan diputar putar selayaknya sedang menari. Gesekan kulit dan aspal terasa renyah untuk rasa perih dan ngilu untuk dirinya sendiri.

Cobaan apalagi yang selalu datang saat ia merasa bahagia sehari saja.

Tangan satunya mencoba untuk meraih perutnya karena mulai terasa seperti terbakar.
Ia hanya bisa mendesah kesakitan yang tak mampu mengubah situasi apa apa.

Kedua pelaku tersebut menendang kepala Ethan agar Ethan tak banyak gerak dan mengoceh. "Diem bangsat!''

Salah seorang dari mereka pun mencoba mendekat ke wajah Ethan dan membisikan sesuatu.
"Laki laki yang baik adalah laki laki yang memegang semua omongannya"

Kalimat tersebut diakhiri dengan satu tonjokan keras didaerah dadanya yang membuat Ethan melonjak keatas.
Ethan sudah tak mampu menahan rasa sakit dan perihnya perlakuan orang orang bajingan itu. Tubuhnya melemah, tanganya tak mampu bergerak untuk menghubungi seseorang.
Penglihatannya mulai menggelap.

Drtt drtt drttt

Suara telepon dari arah ponselnya. Ethan berharap sisa tenaganya bisa untuk mengangkat panggilan tersebut. Tapi sayangnya Ethan pingsan begitu saja ssbelum mengangkat teleponnya.

Akhirnya cukup lama dan berulang ulang panggilan tersebut tak diangkat oleh Ethan.
Ethan pingsan tanpa ada yang menolongnya.

Beberapa menit setelah Ethan pingsan, gerimis mulai membasahi tubuhnya itu. Emang sedari sore tadi mendung.
Kini tubuh malang itu dipenuhi dengan air yang membasahi tubuhnya.

Hingga sampai keesokan harinya, ia masih berada ditempat dan posisi yang masih sama dengan kejadian terakhir.

Hingga sampai keesokan harinya, ia masih berada ditempat dan posisi yang masih sama dengan kejadian terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#justinfo

Seperti biasany fotonya ngambil pinterest ya

Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang