#. 21

1K 17 0
                                    

Pukul 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 22.30 Jay baru saja pulang, Chevalyn tak menggubris kepulangan abangnya itu. Sejak ia pulang dari sekolah tadi Jay menasihati Chevalyn tentang Ethan. Chevalyn kesal karena Riki selalu kompor dan Jay pun percaya aja sama dia.

Jay mungkin punya cara tersendiri untuk mengatasi hal tersebut. Jay merasa tak biasanya ia dicuekin oleh adeknya sendiri, akhirnya dia menyusul ke kamar Chevalyn yang masih terbuka.

Ketika ia membuka pintu ia mendapati Chevalyn yang berbaring lemas menghadap ke jendela luar. Raut wajahnya tampak sedih. Jay langsung menghampirinya karena penasaran.

"Hey kenapa?" Sapa Jay sambil menepuk pundak adeknya. Tapi tak ada reaksi apa apa. Jay menghela nafas dan memposisikan dirinya dibawah. Chevalyn sama sekali tak melirik ataupun merespon.

Jay menopangkan kedua tangannya dipaha Chevalyn, meraih tangannya dan sedikit mengelusnya.

"Adek gue kenapa lagi ini? Siapa yang nyakitin hm?"  Chevalyn menepis cuek.

"Paan sih" Jay menghela nafas lalu bangkit dari posisinya tadi. Ia lebih mendekatkan badannya sambil memeluknya dari samping.

"Abang baru pulang masa gak disambut" Jay menyenderkan kepalanya ke pundak. Chevalyn sedikit menggeser posisinya dan langsung dieratkan pelukannya tadi.

"Sini cerita kalo ada masalah" Jay tersenyum lebar melihat ke wajah Chevalyn. Chevalyn hanya melirik saja.

"Jamet''

"Siapa jamet?!" Jay melotot dirinya dikatain jamet oleh adeknya.

"Maksudnya kangen jamet bukan lo"
Jay menghela nafas lega.

"Gue kira gue yang jamet gila kali style mahal kek gini masih dibilang Jamet'' Jay membuat wajah sombong sambil merapikan rambutnya.

"Dih najis"

"Udah ya kalo ada yang nyakitin bilang ke abang" tutur Jay dengan lembut sambil merapikan rambut Chevalyn. Didapati anggukan yang berarti baik baik saja.

"Bang" Panggil Chevalyn dengan pelan.

"Iya?"

"Bisa gak sih jangan nyangkutin riki lagi? Kita tuh udah pisah lama bang ri~" belum sempat menyelesaikan kalimatnya Jay langsung berubah ekspresi.

"Gue percaya kalo Riki bisa jagain lo" tatapan yang awalnya penuh kasih sayang kini memudar. Chevalyn sedikit takut melihatnya tapi dia juga perlu menjelaskan bahwa Riki itu bukan seperti itu.

"Abang gak tau riki kayak apa, riki cu~"

"Pasti ethan yang bikin lo kayak gini?" Chevalyn menatap Jay kaget, baru kali ini dia menyalahkan tentang pertemanannya.
Bagaimana dia tahu tentang Ethan? Bahkan dirinya sendiri belum menceritakan tentangnya. Padahal kemarin dia yang nyuruh Ethan buat jagain, tapi sekarang seakan akan Ethan yang jahat.

Profit or Loss || LEE HEESEUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang