HA |7|

19.1K 1.9K 355
                                    

Ali bin Abi Thalib said : "Yakinlah ada sesuatu yang menantimu, selepas banyak kesabaran (yang kau jalani). Yang akan membuat mu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit itu.

"Astagfirullah," lirih Hasbi lalu membuka matanya ia mengusap wajah, nafasnya menggebu, keringat bermunculan di sekitar pelipis, Hasbi terus menerus mengusap wajahnya agar bayangan mimpi buruk itu hilang dari pikirannya. Ia merubah posisinya dengan duduk sembari bersandar pada kepala ranjang.

Bersamaan dengan pergerakan Hasbi yang akan duduk, Aisyah terbangun ia melihat suaminya yang duduk dengan nafas yang tidak beraturan, wajahnya pucat, membuat Aisyah khawatir dan langsung ikut bangkit juga.

"A' Hasbi kenapa? sakit? atau mimpi buruk lagi?" tanya Aisyah dengan raut wajah khawatir.

"Iya, mimpi itu lagi, debat, kdrt, kecelakaan, semuanya selalu terlintas di mimpi, tapi wajah mereka itu ga jelas, entah apa maksud mimpi itu?" ujar Hasbi lalu menyandarkan kepalanya pada pundak Aisyah.

"Mungkin mimpi itu petunjuk 'A," ucap Aisyah.

"Petunjuk apa? semua wajah di mimpi buram yang jelas hanya kejadian-kejadiannya saja."

"Hmm Aisyah juga ga tau, mungkin ada hubungannya sama Raisa, adek Fathan, dan pria yang kamu bilang sering muncul itu yang wajahnya mirip kamu," Aisyah hanya menebak-nebak saja.

"Bisa jadi, tapi ada hubungan apa coba mereka sama aku? kenapa mimpinya selalu menghantui aku?"

"Ga tau juga, yaudah biar hati A' Hasbi tenang, sholat malam gih, perbanyak zikir, serahin semua kegelisahan hati sama Allah," tutur Aisyah sembari mengelus-mengelus bagian pelipis Hasbi.

"Temenin ya!?"

"Aisyah kan lagi ga sholat."

"Ya temenin aja ga usah sholat, pliss," ucap Hasbi sambil memohon dengan raut wajah yang di gemas-gemaskan.

"Iya deh iya Aisyah temenin, sana kamu ambil wudhu dulu, biar Aisyah siapin perlengkapan sholatnya."

Hasbi mengangguk lalu turun dari ranjang, melangkah ke arah kamar mandi, Aisyah turun dari ranjang lalu menyiapkan sarung, peci untuk Hasbi dan menggelar sajadah.

5 menit kemudian Hasbi keluar lalu bersiap untuk sholat dan Aisyah menemaninya dengan duduk di sofa sambil memeluk boneka pandanya, matanya sangan mengantuk berat karena ini masih pukul 02.00 dini hari, saat Hasbi mulai sholat Aisyah mengambil sebuah tasbih digital miliknya, ia akan berdzikir saja agar bisa menahan rasa kantuknya sampai Hasbi selesai sholat.

"Habibati."

"Hmm."

Eh tunggu, Aisyah masih setengah sadar siapa yang memanggilnya dengan sebutan habibati? ia saat ini sedang menahan kantuk sambil menunduk dan memeluk boneka panda, Aisyah mendongak ternyata Hasbi telah selesai sholat dan kini sedang melihat ke arahnya.

"Kamu_ tadi manggil aku?" tanya Aisyah sedikit ragu takut itu hanya khayalan saja.

Hasbi mengangguk. "Iya sayangku, cintaku, kekasihku."

Ahh Hasbi sukses membuat jantung Aisyah berdegup kencang lagi, pipinya memerah, rasanya ia ingin berteriak, Aisyah menutupi wajahnya dengan boneka panda, tingkahnya itu membuat Hasbi gemas.

HASSYAH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang