HA |30| END

18K 1.2K 78
                                    

2 hari lalu Aisyah banyak merepotkan Gus Faqih untuk menuruti ngidamnya. Hasbi yang dibuat tidak enak pada Gus Faqih sebenarnya siapa suami Aisyah sih? mengapa dia malah merepotkan suami orang lain, sementara Hasbi hanya dianggurkan saja. Tetapi sudah 2 hari ini istrinya itu tidak ada keinginan aneh lagi Aisyah hanya mengalami morning sicknes dan ingin selalu menempel pada Hasbi mungkin itu juga bawaan bayi di dalam perutnya hal itu pun membuat Hasbi senang, ia suka dengan Aisyah yang manja daripada Aisyah yang galak.

Saat Hasbi akan bekerja pun Aisyah kadang tidak rela untuk melepas suaminya bekerja, tapi bagaimana pun suaminya harus bekerja kalau tidak nanti mereka akan makan apa? dan dapat uang dari mana?

Hasbi jika pulang bekerja selalu saja membawa bunga dan makanan, setiap harinya berbeda macam makanan tidak hanya untuk Aisyah namun untuk Bi Ratih dan anaknya. Buktinya seperti sekarang Hasbi membawa 3 kotak martabak berbagai rasa 1 kotak untuk Aisyah dan 2 kotaknya ia berikan pada Bi Ratih.

"Sayang, aku pengen piscok deh," ucap Aisyah setelah Hasbi mandi dan bersantai dengannya di ruang tv.

Semenjak hamil dari 2 hari yang lalu Aisyah memanggil Hasbi dengan sebutan 'sayang tidak A'a Hasbi lagi, padahal seorang Aisyah paling tidak mau dan ilfeel kalau disuruh panggil sayang pada Hasbi. Ah sepertinya dede Hassyah ini sangat menyayangi ayahnya hingga membuat banyak keuntungan pada Hasbi.

"Mau sekarang?" tanya Hasbi dan dijawab anggukan oleh Aisyah, Hasbi melirik ke arah jam dinding ini masih pukul 8 malam kemungkinan akan mudah menemukan penjual piscok diluar sana.

"Pengennya yang di gang bucin itu loh langganan aku," ujar Aisyah dan Hasbi mengangguk ia berharap penjualnya belum tutup dan piscoknya tidak kehabisan.

"Yaudah aku ke kamar dulu ambil jaket, biar aku aja yang beli kamu tunggu di Rumah aja."

Hasbi akan bangkit dari duduknya namun tidak jadi karena ditahan oleh istrinya. "Kenapa?" tanyanya.

Ekspresi wajah Aisyah sangat menggemaskan ingin sekali Hasbi mencubit kedua pipi Aisyah yanh sekarang mengembang gemoy sekali.

"Aku pengennya dibeliin kembaran kamu."

Hasbi menyerengitkan alisnya. "Lintang," beo Hasbi dan Aisyah mengangguk. Lagi-lagi Aisyah mengidam merepotkan orang lain, padahal suaminya ini bisa diandalkan, mengapa istrinya ini selalu ingin orang lain yang memenuhi keinginannya bukan tidak suka tapi ia jadi merasa tidak enak jika merepotkan orang lain, dan orang pasti beranggapan suami tidak berguna, tapi bagaimana pun ia juga harus menuruti ngidam istrinya.

Hasbi tampak menghela nafas panjang ia sampai mengurut pelipisnya pelan-pelan.

"Kenapa harus sama orang lain lagi sih sayang?"

"Ihh aku juga ga tau ini maunya dede, kalo ga diturutin aku nangis lagi nih," rengek Aisyah sembari menghentak-hentakan kakinya persis sekali seperti anak kecil yang merajuk.

"Eh iya iya ini aku chat Lintangnya buat beliin piscoknya," final Hasbi mau tidak mau ia harus menuruti permintaan istrinya.

Aisyah tersenyum sangat lebar ia senang karena suaminya selalu menuruti ngidamnya, ia berbaring dengan berbantalkan paha Hasbi, suaminya itu yang fokus pada layar handphone karena sedang mengirim pesan pada Lintang lantas menoleh sebentar pada Aisyah lalu tersenyum setelah itu fokus lagi pada handphonenya, Aisyah pun turut ikut memainkan ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang untuk mau menuruti ngidamnya juga.

15 menit kemudian suara bel Rumah berbunyi, Aisyah langsung bangkit dari berbaringnya ia sangat kegirangan pasti itu 2 orang yang membawa makanan untuknya siapa lagi kalau bukan Lintang dan Yuda, ya selain Lintang Aisyah juga menyuruh Yuda untuk menuruti ngidamnya yaitu membelikan buah durian.

HASSYAH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang