HA |28|

10.7K 1.1K 227
                                    

"Orang lain melihatnya hanya wanita biasa, namun menurutku dia wanita istimewa, dia tidak sempurna namun tidak ada yang seperti Aisyahku."

~Muhammad Hasbi Ar-rasyid




Bibir yang pucat itu kini tersenyum saat istrinya terus memeluknya erat, tangan Hasbi yang lemas perlahan mengusap-usap punggung Aisyah menyalurkan rasa tenang dan damai.

Hasbi melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Aisyah, wanita itu tersenyum terlihat matanya berkaca-kaca namun berbinar terpancar rasa bahagia dari matanya, selama beberapa detik mereka saling menatap. Hasbi mengecup kening dan kedua pipi Aisyah.

"Kangen," kata Hasbi. "Aku kayak habis pergi jauh banget dari kamu sampai ga ketemu kamu berminggu-minggu bahkan kayak berbulan-bulan tapi nyatanya kita ga ketemu kurang dari 24 jam," tutur Hasbi mengungkapkan perasaannya.

"Aku juga kangen sama kamu," balas Aisyah lalu kembali duduk dengan tangan yang masih menggenggam tangan Hasbi. "Semuanya udah selesai A' ayah Raisa sama anak buahnya udah tertangkap dan kasusnya sedang di proses Polisi, tinggal nunggu keterangan dari A' Hasbi aja," ucap Aisyah memberitahu semua yang terjadi selama Hasbi tak sadarkan diri.

"Alhamdulillah, kamu ga ada yang luka kan, bapak jahat itu ga sakitin kamu kan?" tanya Hasbi dengan raut wajah khawatir.

"Alhamdulillah, aku ga papa cuma kaki aku lecet gara-gara sendalnya putus hehe, kamu ga usah khawatir gitu, malah ada kabar bahagia loh."

"Apa?"

Sebelum menjawab Aisyah menarik nafas panjang, ia tersenyum sangat lebar ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Hasbi mendengar kabar ini, dari raut wajah suaminya terlihat sangat ingin tahu dan menunggu-nunggu apa yang akan Aisyah katakan.

"Hmm, aku hamil," ucap Aisyah sedikit pelan lalu menunduk malu.

Hasbi yang mendengar itu langsung melebarkan matanya dan tanpa sadar ia bangkit berbaringannya hingga meringis sakit karena sakit dibagian perut bekas operasi dan membuat Aisyah terkejut dan panik, Hasbi kembali berbaring agar perutnya tidak terasa sakit.

"Serius kamu hamil?" tanya Hasbi memastikan ia sedikit tidak percaya bahwa Aisyah akan hamil secepat ini padahal pernikahan mereka baru kemarin menginjak 2 bulan.

Aisyah mengangguk. "Emang muka aku kelihatan bercanda?" kata Aisyah di jawab dengan gelengan oleh Hasbi. "Hmm kamu ga seneng ya aku hamil?" ujar Aisyah yang senyumnya langsung luntur dan ia menekuk wajahnya, ada sedikit rasa kecewa saat melihat reaksi Hasbi yang biasa aja bisa dilihat tidak ada rasa senang.

"Ihh bukan gitu sayang, aku ga nyangka aja kamu hamil secepet ini kita kan baru melakukan 'itu sekali mana di waktu fajar ternyata langsung jadi hahahaa," ucap Hasbi dengan terkekeh di akhir kalimat.

Dengan refleks Aisyah memukul lengan Hasbi. "Ihh ga usah di omongin itu nya juga," ujar Aisyah wajahnya sudah memerah karena malu ucapan suaminya jadi mengingatkan momen setelah sholat subuh, saat itu ada Sayla dan Jihan yang menginap, bisa-bisanya mereka menanam bibit di saat seperti itu.

"Neng, coba berdiri bantu aku duduk!" titah Hasbi dan Aisyah langsung sigap menurutinya.

Aisyah dengan hati-hati membenarkan posisi brankar yang ditiduri Hasbi agak sedikit ke atas jadi suaminya bisa duduk sambil bersandar pada ranjang rumah sakit itu, tangan Hasbi terulur memegang wajah Aisyah lalu ia menciumi setiap bagian wajah Aisyah dan istrinya itu hanya pasrah dengan tersenyum.

"Aku bahagia banget setelah semua masalah yang terjadi kita diberi kabar bahagia ini," ucap Hasbi setelah menghentikan aktivitasnya tadi. "Sehat-sehat ya dede Hassyah di dalam perut Umma," ucap Hasbi sambil mengelus perut Aisyah yang masih rata.

HASSYAH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang