HA |24|

9.7K 1.2K 1.3K
                                    

Yuhuu update lagi sesuai janji

1200 kata aja buat malam ini

Happy Reading....


Aisyah tidak menyangka kalau Lintang malah mengajaknya ke tukang Bubur untuk sarapan, jujur saat ia dibawa oleh wanita yang berpura-pura menjadi ibu Fathan Aisyah belum makan sama sekali dan akhirnya ia menerima tawaran Lintang untuk memakan bubur di tempat yang tidak jauh dari gudang tempatnya di culik, semoga saja pria ini tidak memasukan racun pada buburnya.

Satu suapan berhasil masuk ke mulut Aisyah tidak ada yang aneh lalu suapan kedua pun ia tidak merasakan apapun, sepertinya memang tidaka ada racun didalamnya ia melanjutkan makan sampai habis tak tersisa. Posisi sekarang Aisyah makan berhadapan dengan Lintang yang sedang memakan soto karena sebelah gerobak bubur ada penjual soto, saat bertanya mengapa Lintang tidak sarapan bubur saja dan pria itu jawab tidak menyukai bubur.

Setelah bubur Aisyah habis mengapa saat sudah habis perutnya terasa tidak enak dan berasa isi perutnya ingin keluar, ia merasa mual. "Hoeeek." Aisyah bangkit dari duduknya sambil menutupi mulutnya ia rasanya ingin mengeluarkan semua isi perutnya namun yang keluar hanya cairan bening.

"Lo kenapa?"

"Kamu kasih racun ya di bubur itu?" Aisyah bukan bertanya tapi menuduh Lintang kan penculik dan otakya pasti jahat.

"Sembarangan Lo, sejahat-jahat nya gue ga ada niatan sama sekali bunuh orang, lagi pula kalau gue kepikiran bunuh lo ga akan di tempat umum kayak gini sama aja bohong," jawab Lintang dengan sinis.

Aisyah menggaruk kepalanya yang tak gatal, apa dia salah telah menuduh Lintang? bisa saja kan Lintang berniat membunuhnya karena dendam pada Hasbi.

"Sorry, emm kayaknya gara-gara lambung aku kambuh deh gini kalo udah diisi bawaannya mual," ucap Aisyah lalu duduk kembali.

"Lo mau minum teh hangat?"  tawar Lintang.

"Boleh," jawab Aisyah walaupun ia tidak sempat ragu mengapa pria itu berperilaku baik padanya tidak mencerminkan seorang penculik apalagi orang jahat.

"Aku boleh nitip beliin obat maag ga? siapa tau ada di warung itu, biar ga mual lagi," ucap Aisyah menghentikan pergerakan Lintang yang akan melangkah ke warung.

"Ck iya, nyusahin lu."

Dalam benak Aisyah ia merasa kalau sebenarnya Lintang mempunyai hati yang baik karena sudah terlalu jauh di pengaruhi hingga muncul rasa dendam, Aisyah berpikir apa dia harus mempengaruhi balik Lintang dengan hal-hal baik? seperti siraman rohani siapa tau dia sadar. sekitar 10 menitan Lintang kembali membawa segelas teh hangat dan obat maag yang ia beli, Aisyah langsung meminum obatnya agar perutnya tidak sakit dan merasa mual lagi.

"Aku tau kamu itu orang baik, tapi kenapa sih nyoba-nyoba jadi orang jahat," ucap Aisyah setelah meminum obatnya.

"Gue cuma ngerasa Dunia ini ga adil sama gue, hidup gue selalu menderita, hidup di kampung, ekonomi sulit, kapan gue bisa ngerasain bahagia?" ujar Lintang menanggapi ucapan Aisyah.

Ini waktu yang tepat untuk memberi asupan rohani pada Lintang siapa tau ia terhanyut dan sadar kalau semua tindakan nya salah dan kembali ke jalan yang bener.

"Semua takdir manusia itu udah ditulis dan disusun oleh Allah sebelum kita diturunkan ke bumi, semuanya udah Allah takar, sebelum kamu diturunkan ke Bumi ada masa dimana kamu di akhirat sana ditanya apa kamu sanggup jadi manusia dan bakal gini kayak gitu dan ini buktinya kamu ada di Dunia berarti kamu sanggup dengan segala resiko yang kamu hadapi di Dunia, kita ga bisa milih lahir dari rahim siapa karena Allah yang menentukan, Dunia bukan ga adil tapi kamu aja yang kurang bersyukur, bahagia itu bukan hanya perihal harta, bahagia itu sebenarnya sederhana kita bisa buat bahagia itu sendiri."

HASSYAH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang