HA |12|

12.1K 1.4K 812
                                    

/Asek pada nungguin






Aisyah bernafas lega karena Sayla tidak banyak bertanya perihal mengapa dirinya mandi 2 kali di pagi hari, Aisyah hanya menjawab dengan alasan karena merasa badannya kotor setelah membersihkan rumah dan kebun.

Ia lupa kalau Sayla mengetahui ia telah mandi di waktu subuh karena memang kebiasaanya mandi sebelum sholat subuh dan sekarang Sayla melihatnya lagi selesai mandi karena ah sudahlah tidak usah dijabarkan hal yang diinginkan oleh Hasbi terjadi di waktu subuh tadi. Aisyah berharap anak itu tidak bertanya yang aneh-aneh lagi ia benar-benar bingung untuk menjawabnya.

Aisyah mengajak Sayla dan Jihan keluar kamar saat keduanya sudah mandi dan bersiap, Aisyah mengajak keduanya untuk sarapan sebelum kedua orang tua mereka menjemput.

"Pagiii, ibu peri dan peri-peri kecilku," sambut Hasbi dengan ceria.

Seperti hari biasa bukanlah Aisyah yang menyiapkan dan memasak sarapan ataupun untuk makan malam namun Hasbi. Suaminya itu sangat pengertian dalam hal apapun, mengetahui Aisyah belum bisa memasak jadi ia yang selalu menyiapkan makanan, kadang Aisyah merasa tidak enak jika terus-terusan suaminya yang memasak, tapi ia juga sadar kalau dia yang memasak pasti rasanya tidak enak dan hanya akan membuang bahan makanan.

Aisyah juga tidak diam saja ia perlahan-lahan belajar masak dengan ibunya, karena saking tidak enaknya pada Hasbi ia selalu minta maaf setelah Hasbi selesai masak, namun Hasbi menjawabnya dengan 'aku nikahin kamu untuk ibadah bareng, dan teman hidup bukan untuk jadi pembantu' Bagaimana perasaan kalian jika pasanganmu berkata seperti itu? Aisyah sudah hampir dibuat gila menghadapai perilaku Hasbi yang sweet, Aisyah sudah terjebak dalam keromantisan Hasbi yang seperti apotek bangkrut, ga ada obat.

"Wah masakan Bang Hasbi, pasti enak," ucap Sayla saat sudah duduk dikursi matanya berbinar melihat makanan di meja, Sayla tahu kalau itu masakan Hasbi karena nasi goreng yang Hasbi buat itu berciri khas warna kuning ditambah suwiran ayam dan potongan sosis. Tak lupa juga Hasbi membuatkan susu untuk keduanya.

"Jangan lupa baca doa sebelum makannya!" ucap Hasbi mengingatkan pada Sayla dan Jihan.

"Siap Bang, om," jawab keduanya.

Semuanya sarapan dalam dia tidak ada yang berbicara sama sekali, masing-masing menikmati sarapan yang dibuat Hasbi, walaupun Jihan masih berumur 3 tahun ia sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi, Syifa dan Gus Faqih mengajarkan anaknya untuk mandiri sejak kecil.

Sekitar 5 menit kemudian saat sarapan Hasbi telah habis, ia menggerak-gerakkan kakinya yang berada di bawah meja hingga menyenggol kaki Aisyah, dan istrinya itu malah menendang pelan kaki suaminya lalu Hasbi membalas dengan menoel pinggang Aisyah dengan jari telunjuknya sehingga membuat Aisyah terperanjat dan melihat ke arah Hasbi dengan mata yang melebar lalu mulutnya berucap 'apa' namun tak bersuara hanya menggerakkan mulutnya.

Hasbi tidak menjawab ia malah memberi kode dengan mengarahkan matanya melihat ke arah dapur dan dagunya pun menunjuk ke arah sana, ia ingin berbicara dengan Aisyah di dapur tanpa di dengar kedua anak dihadapannya.

"Apa sih aku ga ngerti," ucap Aisyah pelan terdengar berbisik dengan sedikit mendekat pada Hasbi yang berada di sampingnya.

Sudah tau istrinya tidak pekaan ini Hasbi malah kasih-kasih isyarat ya jelas saja Aisyah tidak akan mengerti.

"Aku mau ngomong berdua sama kamu di dapur," jawab Hasbi pelan.

"Bang Hasbi sama kak Icah kalo mau ngobrol itu ngoblol aja ga usah bisik-bisik gitu," ucap Sayla membuat keduanya langsung menengok ke arah Sayla yang berada dihadapan mereka.

HASSYAH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang