HASSYAH (END)

HA |27|

Allah tidak akan memberikan sebuah ujian di luar kemampuan hambanya, Allah tau kamu kuat, Allah tau kamu lelah dengan semua masalah yang mungkin setiap saat menghampiri, kita hanya perlu bersabar ya kuncinya sabar, Allah pun tau ini sulit untuk kamu lalui, tetapi kamu juga harus tau bahwa Allah tidak akan pernah menempatkan mu pada situasi dimana kamu tidak mampu mengatasinya.

Hidup adalah sebuah ujian, jika Allah menjawab semua doa-doa mu berarti Allah ingin meningkatkan keimananmu, Jika Allah menunda menjawab doa mu berarti Allah ingin meningkatkan kesabaranmu, jika Allah tidak menjawab mu, maka yakinlah dia mempunyari rencana lain yang lebih baik.

Seperti kisah dua insan yang baru saja mengikat hubungan halal ini selalu di hampiri masalah, kisah Hasbi dan Aisyah 2 orang sahabat yang memutuskan untuk menikah, di awal pernikahan yang langsung diberi ujian dengan datangnya orang ketiga yang berniat menghancuri rumah tangga mereka, namun keduanya tetap tabah dan sabar menghadapinya, Hasbi dan Aisyah percaya pada takdir yang Allah beri pasti selalu baik.

Keduanya menganggap itu hanya bebatuan kecil yang harus sanggup untuk dilewati, mereka berdua sabar dan mencari solusi bersama, dan tak lupa berdoa. Tak cukup dengan masalah awal dengan datangnya orang yang berniat merusak hubungan keduanya, Hasbi dan Aisyah pernah di fitnah, hingga terjadi penculikan.

Hasbi dan Aisyah tidak mengeluh ataupun menyerah, mereka malah saling menguatkan, sabar, mencari solusi bersama, semakin mendekatkan diri kepada Allah, jangan pernah menyalahkan takdir Allah, mulailah cintai takdirnya, seperti Hasbi dan Aisyah buah kesabaran nya kini telah tumbuh, orang-orang yang berniat jahat di sekitarnya telah tertangkap dan sadar, masalah satu persatu telah selesai, mereka bisa kembali bahagia, begini lah kehidupan ada tangis, tawa, susah, mudah, kecewa, setiap hari rasa itu berbeda-beda.

"Sabar selalu berbuah manis bagi setiap kita yang mampu menjalaninya, Allah telah janjikan keindahan yang belum terlihat oleh mata dan terdengar telinga bagi seseorang orang yang mau bersabar," kata Hasbi saat Aisyah tengah mengeluh ia terus mengingat ucapan suaminya itu.

Tapi ingat saat kamu berada dalam puncak kebahagiaan, dan semua masalahmu telah selesai jangan lupa untuk bersujud, jangan sampai sajadah, al-quran sampai berdebu karena terlalu kau tinggalkan, ingat kebahagiaan itu akan hanya sementara jika di kalian melupakan Allah, meninggalkan semua kewajiban, jangan pernah datang saat kau butuh dan meninggalkan saat kau di puncak jaya.

Kini Aisyah selalu tersenyum sembari mengelus-ngelus perutnya yang masih rata, di dalamnya ada buah hati, janin yang harus ia jaga. Satu hari ada 2 kebahagiaan yang datang di hidupnya, pertama ia senang karena pria gila dan kejam itu telah tertangkap, yang kedua ia baru saja mendapat kabar kalau ia telah hamil. Aisyah masih setia duduk di kursi dekat ranjang tempat Hasbi berbaring, suaminya itu belum sadarkan diri, Dokter memperkirakan Hasbi akan terbangun 10 jam kemudian.

"A' Hasbi ayo bangun! kamu harus dengar kabar bahagia ini, kita berdua bakal jadi Abi Umi, punya baby yang lucu," ucap Aisyah tangannya menggenggam tangan Hasbi yang lemas, lalu tangan kanannya terulur mengelus pipi Hasbi, wajah suaminya terdapat banyak lebam, pinggir bibirnya sedikit sobek mungkin karena pukulan Lasmi.

Aisyah melanjutkan berdzikir nya setelah mengatakan itu, selama menunggu Hasbi sadar Aisyah terus mengucap tahlil, tasbih, tahmid, takbir dan sholawat, sudah tidak terhitung oleh akalnya namun tasbih digital yang ada di tangannya itu mendeteksi sudah 1000 lebih ia berdzikir.

"Dek."

Panggilan itu membuat menengok ke arah pintu yang baru saja di buka oleh seorang wanita, ternyata itu adalah Syifa yang diiringi oleh Gus Faqih di belakangnya, Aisyah bangkit dari duduknya lalu berhambur memeluk kakak tercintanya itu.

"Kak Syifa ga papa kan? tadi aku denger cerita dari kak Yuda kalau kakak sempat kecelakaan, sampai kak Syifa keguguran, kak Syifa baik-baik aja? Maaf pasti karena kejadian penculikan dan masalah rumah tangga Aisyah dan Hasbi kakak jadi terbawa, aku jadi merasa bersalah kakak harus kehilangan bayi kakak," cecar Aisyah dengan masih memeluk erat Syifa.