"Kalian berdua siapa?"
Hasbi dan Aisyah akan berbalik tapi ragu, jantung keduanya berdebar kencang dilanda ketakutan, pikiran mereka sama kalau nenek yang disebutkan Hasbi tadi muncul di belakang mereka, keduanya merasa merinding tapi mereka tetap harus berbalik untuk melihat siapa yang bertanya tadi.
Saat mereka berbalik keduanya sama-sama menghembuskan nafas, ternyata itu manusia pria paruh baya mungkin umurnya sudah 50 an karena terlihat dari wajahnya sudah sedikit keriput.
"Emmm maaf pak kami masuk halaman rumah orang sembarangan tanpa ijin," ucap Hasbi tangannya ia tangkup ia mengira pasti orang dihadapannya akan menegor karena ia dan istrinya masuk tanpa ijin.
"Nak Lintang? kamu masih hidup?" ucap bapak itu ternyata dia menganggap Hasbi itu adalah Lintang ya jelas saja karena mereka kembar jadi orang yang mengenal Lintang pasti jika melihat Hasbi akan beranggapan sama seperti bapak ini.
"Bukan pak, saya Hasbi kembaran nya Lintang," jawab Hasbi lalu mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan bapak dihadapannya.
"Oh saya kira Lintang, soalnya dia ga pernah bilang kalo punya kembaran, oh iya saya Santo tukang bersih-bersih halaman komplek ini," ucap Santo memperkenalkan diri.
Hasbi lihat Pak Santo ini sepertinya orang baik, dia ramah pada orang yang belum dikenal dan sepertinya Hasbi bisa mempertanyakan sesuatu tantang Lintang pada bapak ini, siapa tau Pak Santo mengetahui alur kehidupan kembarannya dulu. Aisyah hanya diam ia memperhatikan interaksi suaminya dengan pria yang baru mereka temui ini, Aisyah sampai memperhatikan penampilan pria paruh baya itu dari ujung kaki sampai ujung rambut, celana robek-robek dibagian lutut, bajunya kucel, dan yang membuat ekspresi Aisyah mejadi takut ialah wajah pria itu terlihat sangar ia sangat takut hingga menguatkan genggamannya pada tangan Hasbi.
"Jangan takut neng, saya bukan orang jahat," celetuk Pak Santo yang menyadari sikap Aisyah yang takut padanya. "Istri atau pacar Mas?" tanya Pak Santo pada Hasbi.
"Pacar pak," jawab Hasbi yang langsung dapat cubitan di pinggang dari istrinya. "Pacar halal maksudnya pak," lanjut Hasbi.
"Oh istri, yaudah takutnya istri Mas risih saya pamit mau lanjutin kerjaan," ujar bapak itu lalu berbalik melangkah ke arah gerbang.
"Tunggu pak! ucap Hasbi kemudian Pak Santo berbalik menghadap Hasbi dan Aisyah. "Saya mau tanya sesuatu tentang Lintang, istri saya ga papa kok iya kan sayang?" lanjut Hasbi.
"Iya pak saya ga papa," timpal Aisyah.
"Yaudah jadi kalian mau tanya apa?" ucap Pak Santo lalu melangkah ke arah bangku yang berada di depan Rumah ia mendaratkan bokongnya disana.
Hasbi duduk di kursi satunya sebelah Pak Santo dan Aisyah berdiri di samping suaminya karena memang hanya ada 2 kursi disana.
"Begini pak, sepertinya bapak akrab dengan Kak Lintang, apa bapak bisa cerita awal mula dia tinggal di daerah sini?" tanya Hasbi.
"Jadi begini, seinget saya 1 tahun lalu dia tinggal disini, mas Lintang itu baik banget orangnya walaupun beliau baru mengenal saya, Mas Lintang sering kasih saya sarapan kalau lagi kerja bersihkan halaman kompleks terus Mas Lintang juga sering kasih saya uang Mas kalo lagi nyapu jalan sini, padahal saya di gaji juga sapu-sapu halaman sini, kita juga sering ngobrol-ngobrol Mas Hasbi, pokoknya Mas Lintang itu orangnya baik banget."
Sedikit ada rasa kecewa dari Hasbi karena bukan cerita itu yang ingin ia dengar namun cerita yang mengarah pada informasi apa hubungan Lintang dengan Raisa? Dan ia penasaran juga sebenarnya Fathan itu anak siapa? Apa dia bertanya saja pada Pak Santo agar lebih jelas.
Saat Hasbi akan berbicara Aisyah berjalan mendekat pada Pak Santo lalu memberikan handphonenya yang menampilkan foto Fathan.
"Bapak kenal dengan anak ini? Apa dia anaknya kak Lintang?" tanya Aisyah.

KAMU SEDANG MEMBACA
HASSYAH (END)
Espiritual- Zona teka-teki 2 - Spin off Gus Duda Is My Husband "Dari banyaknya cowok di muka bumi ini, Kenapa harus kamu sih yang pertama melamar aku?" Aisyah Syakila "Itu artinya kita jodoh neng Aisyah." Muhammad Hasbi Ar-rasyid. Aisyah mempunyai prinsip:...