HA |26|

10.1K 1.2K 1K
                                    

Ceilahhh pada nungguin Cerita gaje ini

Emang seru ya?

Hayuk atuh lah gas langsung baca

Aisyah terduduk di samping Hasbi yang tak berdaya, tangannya yang bergetar perlahan menyentuh kedua pipi Hasbi, suaminya itu belum sepenuhnya menutup mata, ia masih sadar dan melihat ke arah istrinya yang menangis, tangan Hasbi yang lemah itu juga perlahan memegang sebelah kanan pipi Aisyah.

"Hey, jangan nangis dong A'a ga papa, tadi kamu yang bilang pengen ada adegan seperti penculikan di film-film, ini udah terjadi kenapa kamu nangis?" ucap Hasbi dengan nada bicara yang lemah dan bergetar karena menahan rasa sakit.

"Ihh Aisyah ngomong gitu cuma bercanda, A' Hasbi harus bertahan ya kita ke Rumah sakit sekarang," ucap Aisyah sembari menghapus air matanya.

Ia melihat ke arah darah di baju Hasbi bagian perut, kenapa ia jadi merasa mual dan perutnya bergejolak seperti isi perutnya ingin keluar, ia tidak phobia darah tapi mengapa kali ini ia merasa jijik pada darah dan merasa ingin muntah, ia menahan rasa mual itu yang harus Aisyah pikirkan sekarang adalah keselamatan Hasbi.

Yuda dan Lintang kini sedang berusaha menahan Lasmi dan 2 anak buahnya agar tidak kabur, meraka malah saling berkelahi karena berusaha meloloskan diri jadi Aisyah sendiri yang bisa menolong Hasbi.

"Neng ternyata sakit ya kena tembak, sakit banget, aku ijin tidur sebentar ya supaya rasa sa-kit nya i-lang," ucap Hasbi yang terbata di akhir kalimat lalu tak sadarkan diri.

Aisyah panik saat Hasbi menutup mata, ia menepuk-nepuk pipi suaminya lalu menggenggam tangan suaminya yang berlumur darah juga, wajah pucat dan banyak lebam kini tak sadarkan diri, sepertinya Lasmi benar-benar menyiksa Hasbi entah salah apa suaminya hingga Lasmi sebenci itu pada pria yang tak berdosa itu.

"A' bangun kamu harus kuat, jangan tinggalin Aisyah, Aisyah ga mau sendirian lagi, mau bareng-bareng terus sama A'a," ucap Aisyah dengan air mata yang terus membasahi pipinya, ia menggucangkan tubuh Hasbi agar tersadar kembali.

Tangan Aisyah terkena darah, tercium bau amis yang sangat menyengat membuat rasa mual timbul kembali, ia melihat ke tangan kanannya itu.

"Huek huek."

Ia berhasil muntah namun hanya cairan bening, tiba-tiba pandangannya memudar, ruangan ini berasa berputar sedetik kemudian semuanya gelap dan Aisyah tumbang di samping suaminya yang tidak sadarkan diri juga.

Dor dorr dorr

Bersamaan dengan Aisyah yang pingsan suara tembakan beberapa kali menggelegar seisi ruangan membuat Yuda, Lintang, Lasmi dan 2 anak buah Lasmi menghentikan perkelahian mereka.

"ANGKAT TANGAN!!" teriak seseorang dari arah pintu.

Ternyata ada beberapa polisi yang datang bersama ayah Hasbi, para polisi itu langsung berlari ke arah para penculik lalu memborgol Lasmi dan kedua anak buah Lasmi, ada satu polisi lagi yang akan memborgol Lintang namun dihentikan oleh Pak Ali.

"Jangan! dia tidak terlibat, dia anak saya," ucap Pak Ali dan polisi mengangguk. "Terima kasih atas bantuannya pak, semoga pria ini dapat hukuman yang berat," lanjut Pak Ali.

"Sama-sama pak, pria ini juga termasuk buronan polisi, sudah lama kita mencarinya karena sudah banyak korban penipuan dari pria ini, sampai bertemu di pengadilan pak untuk menyelesaikan kasusnya, kami harus pergi membawa para penculik ini, permisi."

Pak Ali mengangguk dan para polisi itu keluar, Yuda berusaha menggendong Aisyah yang pingsan dan Lintang pun sama mencoba membawa Hasbi yang tak sadarkan diri, jika tidak cepat dibawa ke Rumah sakit Hasbi akan kehilangan banyak darah.

HASSYAH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang