01

4.3K 106 0
                                    

Hallo guys...

Aku usahain bisa update tiap hari🙏

Kalau typo maaf guys soalnya ini buat malam.

Jangan lupa vomen❗❗

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Happy reading...

"MARKA BANGUN." setiap pagi pasti apartemen udah rame sama teriakan Valerie soalnya Marka sulit dibangunkan jika pagi hari, dan itu akan menyebabkan mereka terlambat datang ke sekolah.

"Hm... 5 menit lagi." balas Marka dengan mata masih tertutup, sedangkan Valerie sudah siap dengan pakaian Sekolahnya. Mereka tinggal se-apartemen.

"5 menit apaan 23 menit lagi kita masuk, aku gak mau kita dihukum karena kamu gak bangun kesiangan terus." ketus Valerie, ia menarik Marka yang masih nyaman dibawah selimut tebal.

"Akhh..sstt." Marka mengadu kesakitan Valerie menariknya hingga jatuh dilantai, memegangi pinggangnya yang mungkin terasa sakit.

"Mandi 15 menit, habis itu kita berangkat." kemudian gadis itu melenggang pergi dan Marka juga menuju kamar mandi.

Valerie menunggu Marka sambil duduk di sofa dengan bersedekap dada, beginilah setiap harinya membangunkan Marka yang selalu kebo padahal jika terlambat mereka akan mendapatkan hukuman, sepertinya Marka suka dengan hukumannya yang membersihkan laboratorium setiap hari karena terlambat.

"Udah, ayok berangkat." seru Marka keluar dari kamar sudah rapi dan menyandang tas sekolahnya di kanan, tangan kirinya ia gunakan untuk menggenggam tangan Valerie.

Marka mengambil motornya sedangkan Valerie ia menunggu Marka ditempat biasa. Mereka langsung berangkat dan tidak sarapan karena waktu sudah sangat mepet, tapi karena Sekolah mereka tidak terlalu jauh dari apartemen jadi mereka akan sampai saat bel masuk berbunyi.

"Mau aku anterin sampe kelas?" Marka menawarkan diri untuk mengantarkan Valerie hingga kedepan kelas tapi Valerie menolak karena mereka sudah terlambat, mereka berpencar Valerie ke kiri dan Marka ke kanan.

"Nih bekal, istirahat nanti kekanti bareng." ucap Valerie sebelum pergi dari hadapan Marka, pria itu hanya mengangguk dan menjulurkan jempolnya kemudian ia masuk kelas.

°°°

"Val..." Panggil gadis yang duduk dibelakang Valerie, semua murid sedang fokus belajar termasuk Valerie dan teman-temannya. Sebentar lagi waktu istirahat jadi mereka semua sudah ingin keluar dan langsung berlari kearah kantin untuk mengisi ulang energi.

"Kenapa?" Jawab Valerie tanpa melihat kearah belakang, ia masih fokus pada guru didepan yang sedang menjelaskan materi di papan tulis.

"Itu... tentang Marka." saat mendengar nama Sahabatnya diucapkan Valerie Langsung berbalik badan menatap gadis yang berada dibelakangnya, Nana.

"Marka kenapa?" Tanya Valerie sedikit panik takut terjadi apa-apa kepada pria itu, gadis yang duduk disampingnya pun ikut berbalik badan, Reina. Syukur guru sudah selesai menjelaskan materi didepan dan kini sudah duduk manis sambil bermain Ponsel.

"Itu Marka... Dia berantem sama ketua osis, sekarang Marka lagi di taman belakang sekolah." jawab Nana dengan gugup, Valerie jadi khawatir gimana keadaan anak itu sekarang apalagi jika mengingat Marka yang suka semaunya.

"Kamu tau dari mana?" Celetuk Reina yang juga penasaran sama seperti Valerie yang baru mau menanyakan itu, ia masih menunggu jawaban dari Nana.

"Tadi gue ke toilet gak sengaja denger omongan mereka, pas aku cari tau ternyata bener Marka." jawab Nana, Valerie Langsung menuju meja guru untuk izin keluar kelas, dengan alasan menuju toilet.

Ia langsung menuju taman belakang sekolah yang biasanya digunakan untuk siswi maupun siswa untuk bermesraan. Valerie masih memikirkan apa yang terjadi sampai mereka berdua bertengkar, oh... Mungkin tentang perseteruan Marka dan Jevano. Marka ketua basket disekolah ini sedangkan Jevano ketua Osis disekolah ini, Marka adalah kakak tingkat Valerie dan sahabat Valerie sedari kecil, Jevano? Ia seangkatan dengan Valerie dan berusaha mendekati Valerie walaupun Marka selalu berhasil membuat Jevano muak.

Iris kecoklatan Valerie bertemu dengan iris hitam pekat milik Marka yang wajahnya sudah ada lebam di pipi dan pinggir bibirnya terluka.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Marka ketus (?) Valerie tidak tau apa yang ia perbuat sehingga Marka terlihat marah pada dirinya.

"Aku yang seharusnya nanya sama kamu, kenapa kamu berantem sama Jevano?" Gadis itu duduk disamping Marka yang sedang menatapnya tajam tidak tau apa kesalahannya sehingga Marka menatap dirinya tajam.

"Kenapa aku berantem dengan Jevano? Kamu jalan sama Jevano kan tanpa aku tau? Lucu ya padahal kita tinggal 'seatap' tapi kenapa aku gak tau kalau kamu jalan sama pria lain." Marka tertawa dibuat-buat dan itu membuat Valerie merasa bersalah karena ia tidak memberi tahu Marka jika ia kemarin pergi bersama Jevano.

"Kamu tau dari mana?" Tanya Valerie gugup dan takut menatap Marka yang menatapnya tajam.

"Kamu keliatan bahagia banget sama Jevano kemarin, Apalagi pakaian kamu kemaren kebuka banget." sindir Marka, Valerie mengabaikan sindiran Marka yang tentang pakaiannya kemarin, ia menarik tangan Marka untuk mengobati lukanya.

"Kamu ikut aku dulu, nanti aku jelasin. Sekarang kita ke uks buat ngobatin luka kamu." ucap Valerie, Marka ingin protes tapi dijalan ia bertemu dengan Jevano bajingan!

"Aku gak mau ke uks! Kamu bisa balik ke kelas." ketus Marka yang hanya di anggap angin lewat oleh Valerie, bahkan sapaan Jevano diabaikan oleh Valerie membuat Marka tersenyum penuh kemenangan.

"Duduk disini!" Seru Valerie, bukan permintaan tapi perintah yang tak bisa dibantah. Marka memilih pasrah dan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Valerie, ternyata mengunci pintu uks dan mengambil p3k.

"Kesini." ia menepuk tempat disampingnya yang kosong, Marka menurut melihat Valerie yang mengeluarkan kapas dan obat Merah.

"Sstt... Pelan-pelan perih." Cicit Marka, bukannya memelan Valerie malah menekan luka itu membuat Marka berteriak.

"Siapa juga yang nyuruh kamu berantem!" Ketus Valerie, setelah selesai mengobati luka Marka gadis itu merebahkan dirinya di kasur yang disediakan uks.

"Aku nanti sore pulang kerumah, disuruh bunda." seru Valerie dengan mata tertutup, Marka juga ikut merebahkan tubuhnya disamping Valerie tidak lupa tangannya juga memeluk pinggang Valerie.

"Aku ikut, ikut nginep. Kamu masih punya hutang cerita sama aku." balas Marka dengan mendusalkan Wajahnya di ceruk leher Valerie.

"Jadi Jevano selalu ngajakin aku jalan tapi selalu aku tolak dengan alasan aku ada urusan, tapi kemaren dia maksa buat aku nemenin dia belanja aku gak bisa nolak terus jadi akhirnya aku terima. Soal pakaian yang aku pakai itu ketutup kok, aku bawa outer tapi Poto yang kamu liat itu outer aku lepasin karena panas cuma bentar habis itu aku pakai lagi." jelas Valerie panjang lebar, ia menghela nafas lega karena bisa menjelaskan apa yang terjadi kemarin sore saat ia pergi bersama Jevano.

"Maafin aku udah salah paham sama kamu, tapi masalah berantem dia ngancem aku buat ngejauhin kamu karena kesal jadi aku nonjok dia duluan jadi kita berantem di lapangan." Marka juga menjelaskan apa yang terjadi kepadanya tadi. Tak lama terdengar suara dengkuran halus dan nafas Marka juga menyapu kulit leher Valerie merasakan panas.

Marka juga ikut tidur dengan mempererat pelukannya pada tubuh mungil Valerie, pintu uks dikunci dan tirai juga ditutup maka tidak akan ada yang melihat mereka, mungkin mereka akan bolos pelajaran setelah ini.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak🥰🙏❗

Bestfriend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang