Happy reading..
Marka sedang berada di kanti sekolah, ia membolos tentunya. Awalnya ia ingin kelapangan bermain basket tapi disana ada Jevano yang sedang bermain, jadi mau tidak mau marka memilih kekantin.
Nongkrong di kantin dengan semangkuk mie ayam adalah hal yang paling tepat untuk dijadikan sebagai pengisi perut saat bolos.
Tiba-tiba Marka mendengar suara kegaduhan dari lapangan, entah kerusuhan apa tapi semakin ricuh. Awalnya Marka bodoamat tapi rasa penasarannya terlalu tinggi jadi ia berlari menuju lapangan dan mencoba meminggirkan orang yang menghalanginya.
"Lo tu kaya jalang, gak pantes!" Pekik seorang perempuan yang berdiri didepan gadis yang sedang terjatuh entahlah karena apa.
"Jangan sok polos, sifat Lo gak pantes disebut polos!" Timpal perempuan lainnya yang berdiri disamping perempuan tadi.
Saat marka melihat siapa mereka jelas membuat pria itu terkejut dengan apa yang ada didepannya. Itu adalah Yeri dan teman-temannya. Tunggu gadis yang terjatuh didepannya?! Itu... Valerie.
Marka terkejut saat melihat keadaan Valerie saat ini, roknya sudah robek dan seragam sekolahnya sudah kotor dengan lumpur. Marka tidak tau apa yang terjadi tapi ia langsung berlari melepas Hoodie-nya dan memasangnya di tubuh mungil Valerie, setelahnya ia melindungi Valerie saat melihat Yeri ingin menendang Valerie.
"Wahh, tuan putri udah diselamatin sama pangerannya tapi ini bukan film, INI SEMUA BELUM SELESAi!" Yeri berteriak dengan matanya menyorot tajam pada valerie, Marka menatap tajam kearah Yeri yang ingin menyakiti valerie.
"Bubar! Kalian semua bubar!" Teriak Marka membuat semua orang langsung berpencar, tapi Yeri sama sekali tidak berpindah tempat.
"Pahlawan kesiangan, yang sok JUAL MAHAL!" Yeri kembali berteriak dengan tangan didepan dada.
"LO YANG KENAPA?! VALERIE GAK TAU APA-APA! URUSAN LO CUMA SAMA GUE, SIALAN." Marka juga ikut tersulut emosi, tubuh Valerie bergetar hebat dan kepalanya terus menunduk tangannya menggenggam seragam Marka dengan erat.
"DIA YANG BUAT LO NOLAK GUE! JALANG KECIL INI SANGAT AHLI MENYEMBUNYIKAN KELICIKANYA DIBALIK SIFAT SOK POLOSNYA!"
"YERI! VALERIE GAK ADA URUSANNYA SAMA URUSAN KITA! GUE NOLAK LO KARENA GUE GAK TERTARIK SAMA LO!"
setelahnya Marka menggendong Valerie menjauh dari sana, ia sempat berhenti saat Yeri kembali memekik tapi. Sesaat nya ia kembali melanjutkan jalannya kearah uks.
"Valerie, maafin aku ya, aku gak tau kalau Yeri bertindak kaya gitu sama kamu." ucap Marka menggengam tangan valerie, mereka sudah berada di uks, valerie duduk dipangkuan Marka karena valerie tidak ingin turun dari gendongannya.
"Tapi... Kenapa kamu gak bilang...hiks kalau kamu dekat sama Yeri...hiks." sudut bibir Valerie juga terluka dan masih mengeluarkan darah, membuat Marka meringis.
Valerie menangis di pundak Marka, tangannya melingkar dileher Marka dan menangis sesenggukan.
"Kenapa selalu aku yang kena imbasnya kalau kamu dekat sama cewek lain? Kenapa semuanya nyalahin aku...hiks.."
"Lupain nanti aku jelasin, sekarang kita obati luka kamu dulu." bujuk Marka dengan mengelus punggung Valerie pelan.
Bukannya menjawab Valerie malah turun dari pangkuan Marka dan beranjak pergi entah menuju kemana, Marka ingin mengikuti tapi ia merasa Valerie membutuhkan waktu untuk sendiri.
°°°
Valerie berada di toilet, terduduk lemas dengan menangis. Ternyata Yeri masih saja menyiksanya, tadi saat pergi meninggalkan Marka ia kekamar mandi tapi tanpa diduga Yeri juga mengikutinya dan kembali mencaci maki dirinya.
"Marka anjing! Sialan." teriak Valerie ditengah isakanya, ia bercermin melihat penampilannya saat ini sungguh kacau.
Setelah membersihkan diri Valerie menuju ke taman dibelakang Sekolah untuk menenangkan diri. Semua pandangan menatap kearah dirinya dengan tatapan meremehkan.
'ternyata dia gak sepolos itu'
'padahal wajahnya polos banget, tapi ternyata pelakor.'
'cantik tapi lebih cantikan yeri, dia masih kalah jauh.'
'barang murah emang gak pernah jual mahal'
Semua bisikan hanya dianggap angin lalu bagi Valerie, ia terus saja berjalan tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya.
Duduk sendiri di bangku teman taman dengan tatapan lurus kedepan dan kosong. Matanya sembab serta bagian tubuhnya ada yang lebam seberapa, itu semua ulah Yeri padahal ia sudah mencoba melawan.
"Mama, aku cape mau nyusul mama.." gumam Valerie dengan pelan, ia masih menggunakan Hoodie yang diberikan Marka tadi.
"Tante udah tenang disana, sekarang Valerie harus bahagia disini jangan jadi anak cengeng." tiba-tiba ada yang duduk disamping Valerie dan mencoba menenangkannya.
"Marka aku cape, izinin aku sendirian untuk kali ini aja...hiks." itu memang Marka, pria itu menyusul karena takut terjadi sesuatu pada Valerie dan nyatanya memang seperti itu, tapi tadi dirinya sedang membereskan buku-bukunya jadi telat.
"Tapi kamu gak boleh nyerah, Tante pasti sedih karena kamu disini sedih, kalau Tante ada disini pasti dia bakal sedih liat kamu kaya gini." Marka mencoba memberikan Kalimat penenang untuk Valerie namun tangis Valerie semakin pilu bila mengingat ibunya yang sudah tiada dan sekarang diganti oleh bunda orang yang selalu menyemangatinya.
"Tapi semua ini terjadi karena kamu Marka... Andai aku gak pernah kenal sama kamu pasti ini gak pernah terjadi. Semua orang gak suka sama aku karena aku deket sama kamu." nyatanya memang begitu, Valerie tidak punya teman sama sekali karena ia dekat dengan marka, Marka itu tampan dan dingin pria itu juga disukai banyak siswi tapi dari banyaknya orang yang ingin berteman dengannya hanya valerie yang berhasil berteman dengan Marka.
"Aku minta maaf. Aku janji gak bakal libatin kamu sama urusan aku, dari detik sampai nantinya." ucap Marka, ia memeluk Valerie dan mengelus rambut panjang Valerie.
"Kamu harus coba Nerima orang baru, karena gak selalu ada aku yang nemenin kamu." balas Valerie dengan suara pelan.
"Aku balik dijemput dewa, aku mungkin nginep disana selama seminggu. Kata bunda kamu harus pulang kerumah kamu soalnya mami nyariin kamu." lanjut valerie, Marka hanya mengangguk mengerti, mami memang sudah mengabarinya agar ia pulang kerumah jadi mau tidak mau marka menyetujuinya.
TBC
Maaf kalau makin kesini makin gak jelas.
Pusing mikirin alur😭
Jangan lupa vomen guys, follow juga hehe...
Maaf kalau terlambat update, soalnya lagi banyak kerja kelompok. Hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? [END]
Teen FictionBersahabat lawan jenis. Bukan berarti tidak ada disalah satu dari mereka yang mempunyai rasa. Apa kalian percaya jika persahabatan lawan jenis tidak akan melibatkan perasaan? Itu tidak berlaku pada persahabatan Valerie dan Marka. Mereka bersahabat...