22

751 34 2
                                    

Happy Reading...

Valerie menatap lekat bayi yang sedang marka Gendong, pria itu sangat kaku saat bayi kecil yang semalam lahir kedunia kini berada di gendongannya. Iya, Valerie sudah melahirkan bayi cantik dan lucu mirip seperti valerie.

"Dia sangat mirip denganmu, aku hanya kebagian hidungnya." gumam Marka memandang lekat wajah anaknya itu, Valerie tiba-tiba terkekeh saat mengingat kejadian saat bayi perempuan itu lahir kedunia, bagaimana tidak Marka yang terkenal jarang menangis tadi menangis terharu dengan memeluk  valerie.

"Apa sudah mempunyai nama?" Tanya Valerie mengambil bayi itu dari gendongan Marka.

"Sudah." jawab marka enteng.

"Siapa?"

"Alora Catrionna aksara, nama belakangnya memakai nama ku." ucap Marka masih menatap lurus kearah anaknya yang sedang menyusu pada Valerie.

"Nama Bagus, tapi kenapa harus aksara? Kenapa tidak memakai nama belakang keluarga mu?"

"Mending pake nama belakang aku, kamu kan tau kalau aku gak pake nama belakang keluarga aku."

"Yaudah gapapa, aku suka. Hai alora." seru Valerie bahagia, tapi masih tersirat rasa kecewa di matanya karena ia melahirkan hanya suaminya yang berada disampingnya tanpa ada keluarga yang menyemangatinya.

"Oh, jadi ini yang selalu nendang kalau daddy lagi manja sama mommy." ucap Marka menoel-noel pipi alora, Valerie yang sedang menidurkan alora menatap tajam kearah Marka yang sedang bermain dengan pipi alora.

"Marka, nanti pipinya sakit." tegur Valerie Kepada Marka yang masih bermain dengan alora yang masih belum bisa apa-apa.

Marka menurut dan mengambil alora dari gendongan Valerie, lalu meletakkan bayi itu ke dalam tempat bayi disamping Valerie. Setelahnya ia kembali mendekati sang istri yang sedang duduk di atas bangkar, melahirkan di bidan tentu saja tidak mudah banyak yang harus ia lakukan tadi saat mendaftar, mereka pulang nanti sore karena keadaan Valerie sudah lumayan pulih walaupun belum sepenuhnya.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Marka duduk di kursi yang ada di samping bangkar, Valerie melihat kesamping dan mata mereka saling bertukar pandang.

"Udah baikan, tapi jahitannya masih agak perih." jawab Valerie dengan senyum tipis diwajahnya.

Marka mengangguk kemudian mengambil satu tangan Valerie untuk genggam, Valerie memandang Marka yang sedang merebahkan kepalanya di atas tangannya dengan pelan ia mengelus rambut lebat pria itu.

"Kamu kelelahan?" Tanya valerie mengelus rambut lebat milik Marka.

"Awalnya memang begitu, tapi saat mendengar suara tangisan alora tadi aku tidak tau kemana perginya kelelahan itu pergi." balas Marka dengan menduselkan wajahnya di tangan lembut Valerie.

"Makasih udah mau nemanin aku sampai alora lahir kedunia, padahal aku tau kamu berusaha buat lawan rasa takut kamu sama darah." gumam Valerie sambil berusaha menahan rasa sakit di area bawahnya yang sesekali berdenyut dan nyeri.

"Aku yang seharusnya makasih sama kamu, makasih udah mau berusaha melahirkan alora Walaupun harus menaruhkan nyawa mu dengan kelahirannya." balas Marka.

°°°

Setelah alora tertidur Valerie beralih ke dapur untuk memasak, Valerie tidak perlu khawatir dengan alora Karena Marka yang menjaganya tapi pria itu malah ikut tidur disamping alora membuat Valerie berkacak pinggang.

Tapi saat sedang asik memotong sayuran fokus Valerie teralihkan oleh ketukan pintu rumahnya, ia segera bergegas menuju pintu mungkin itu tetangganya?

Klik...

Valerie cukup terkejut dan terharu saat melihat siapa yang datang berkunjung, tapi sesaatnya ia segera mempersilahkan mereka masuk. Setelah menyuruh mereka masuk dan duduk di sofa ruang tengah Valerie kembali kedapur untuk membuat minuman dan menyiapkan cemilan, masalah memasaknya bisa dilanjut nanti.

"Kamu sendiri kesini?" Tanya Valerie mendudukan diri disamping bocah lelaki itu, sedangkan bocah itu mengangguk.

"Jelas sendirian, bunda gak kesini karena masih ada yang perlu mereka urus, sedangkan aku duluan karena aku udah perpisahan sekolah." bangga bocah lelaki itu, Valerie memutar bola matanya malas tapi ia sangat bahagia karena dewa jauh-jauh dari Jakarta ke Bandung untuk mengunjunginya.

"Kakak gak kangen sama aku?" Lanjut dewa memelas, kedua tangannya membentang meminta Valerie memeluknya dan dengan senang hati Valerie memeluk adiknya yang sedikit menyebalkan tapi suka menggemaskan karena sifat polosnya.

"Kakak kangen banget sama kamu, tapi sekarang posisi kamu udah tersingkirkan sama alora." ucap Valerie bangga, dewa mengernyit heran dengan nama yang disebut Kakaknya.

"Alora siapa?" Tanya dewa dengan tatapan polosnya menatap Valerie yang sudah melepas pelukannya.

"Alora, keponakan kamu!" Ketus Valerie menggelpak lengan dewa pelan tapi bruntal.

Baru saja dewa ingin menjawab, teriakan nyaring membuatnya lebih dulu menutup telinga.

"SAYANG, ALORA NANGIS!" teriakan melengking Marka memenuhi ruangan, Valerie berpamitan sebentar pada dewa untuk mengambil alora, sedangkan bocah lelaki itu sudah tidak sabar melihat wajah keponakannya yang katanya sangat mirip dengan dirinya, secara dirinya mirip dengan Valerie.

Tak lama valerie datang dengan alora digendongannya, ia merebahkan alora di karpet bulu yang sudah ia taruh karpet khusus bayi–aku gak tau namanya apa– dan bantal Di kiri dan kanannya.

"Cantik banget kak, gak salah kalau orang bilang mirip banget sama kakak ini kaya pinang dibelah dua." seru dewa panjang lebar, bocah lelaki ini memang seperti ini kalau bersama keluarga dekatnya tapi jika di sekolah terkenal dingin dan irit bicara apalagi wajah datarnya yang membuat Valerie muak saat berangkat sekolah bersama dewa.

TBC


Halo semuanyaaaa

Gimana? Ada yang nungguin aku update gak? Kalau ada maaf ya soalnya akhir-akhir ini aku update jadi gak sempat update.

Ngomong-ngomong, Menurut kalian update kali ini sesuai ekspektasi kalian gak?

Kalau ada typo Tandain, maaf yaaa baru sempet update hari ini.

10 vote bisa? Gak maksa kok.

Bestfriend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang