Happy Reading....
Pagi hari Marka dan valerie dibuat panik karena alora hilang saat mereka bangun tadi. Mereka segera mencari anak mereka, tapi mereka bernapas lega saat melihat dewa sedang bermain dengan alora di karpet bulu depan tv.
"DEWA!" Teriak Valerie dan Marka Secara bersamaan Melihat dewa yang seperti tidak terjadi apa-apa, badan mereka meluruh kelantai frustasi dengan sifat dewa.
"Hehe..."
Hoek... Hoek... Hoek...
Suara tangis alora menyadarkan mereka, Valerie segera berlari menuju alora. Dewa tidak mengerti dengan situasi seperti ini, ia bingung melihat alora yang seketika diam saat menyusu pada Valerie, tidak tidak ia tidak melihatnya karena tertutup kemeja yang digunakan Valerie.
"Kamu Dateng jam berapa?" Tanya Marka menepuk pundak dewa, ia mendudukkan diri di sofa yang dibelakangi oleh dewa.
"Tadi pagi, jam enam." jawab dewa kembali menonton TV yang berada didepannya, sambil merebahkan dirinya.
"Hallo bro, i'm back!" Pekik seseorang yang baru kembali dari arah dapur, dengan nampan yang berisi banyak cemilan.
"Loh?! Kok nih bocah beban ada disini?" Heboh Marka menunjuk kearah Samuel yang sudah duduk disampingnya.
"Emang gak boleh?!" Tukas Samuel melotot kearah sang kakak.
"Gak boleh, apalagi tanpa seizin pemilik!" Ketus Marka.
Ting..
Bunyi ponsel berhasil mengalihkan atensi Samuel ia segera memeriksanya, tapi Setelahnya ia izin segera pulang dari sana, membuat Marka dan yang lain heran.
"Kamu mau kemana?" Tanya Valerie Kepada Samuel yang sedang memasukkan cemilan kedalam tas.
"Kerja kelompok, aku pamit semaunya."
"Hati-hati." ujar valerie dan diangguki oleh Samuel sebelum ia pergi menuju pintu keluar.
°°°
Valerie dan Marka sedang berada di kebun binatang bersama dewa tidak lupa alora. Valerie menjadi sangat mungil saat diapit oleh dua pria dewasa.
"Habis ini kita mau kemana?" Tanya Valerie melirik kearah Marka.
"Ke mall beli kebutuhan bulanan." jawab Marka seadanya.
"Kamu ikut, wa?" Lanjut Marka bertanya kepada dewa yang sedang mendorong stroller alora.
"Ikut dong jelas, yakali aku gak ikut!"
"Kalau gak ikut gak dapet jajan gratis." lanjut dewa bergumam pelan tapi masih bisa didengar oleh kedua orang di sampingnya.
"Giliran gratis paling depan." cibir valerie menatap julid kearah dewa yang cengengesan.
"Gapapa, sayang. Sekalian traktir dewa." celetuk Marka.
Mata dewa berbinar saat melihat buaya yang berada di dalam kandang itu, dan juga ayam yang digantung. Ini pertama kali dirinya melihat buaya, dengan jarak sedekat ini.
"Kaya orang desa, padahal dari kecil udah tinggal di kota." sindir Valerie Melihat tingkah saudaranya yang cukup norak (?)
"Tapi ini keren banget. Selama tujuh belas tahun gak pernah ngeliat buaya secara langsung." seru dewa takjub.
"Ke kandang beruang yok!" Ajak Valerie dengan mata berbinar menatap kearah Marka dan dewa.
"Males." ucap dewa tapi dirinya sudah ditinggal oleh pasangan itu menuju kandang beruang, dengan terburu-buru ia memutar stroller alora kemudian mengejar mereka.
°°°
Mereka sekarang berada di mall membeli stok dapur dan mainan hasil rengekan dewa, Valerie sampai bingung bayi itu yang mana? Anaknya atau adiknya? Tapi entahlah mungkin ia lupa jika kelakuan dewa suka melebihi kata polos. Tapi jika ada yang pengusik maka kata-kata savage dewa akan keluar.
"Buat apa kamu beli pistol kaya gitu, dewa. Buat apa kamu mau beli Water balloon gun? Apalagi pistol tembakan air, buat apa dewa?" Frustasi Valerie saat melihat dikedua tangan dewa sudah ada pistol balon dan Pistol air.
"Buat perang sama kak Marka." jawab dewa santai dengan pipi mengembung lucu membuat Valerie memutar bola matanya jengah.
"Udah-udah jangan berantem, bayar habis itu kita pulang." lerai Marka kepada keduanya yang siap bertengkar, ia mendorong stroller alora dan menarik tangan dewa meninggalkan Valerie sendiri membuat wanita itu mendengus.
TBC
Halo guys!!
Btw aku mau nanya, kalian bosan gak sama cerita aku? Jawab jujur ya.
Tandain kalau ada typo karena typo suka merusak pandangan dan membuat keliru.
Bye-bye men-temen yang udah baca sejauh ini, bentar lagi tamat.
See you next chapter ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? [END]
Teen FictionBersahabat lawan jenis. Bukan berarti tidak ada disalah satu dari mereka yang mempunyai rasa. Apa kalian percaya jika persahabatan lawan jenis tidak akan melibatkan perasaan? Itu tidak berlaku pada persahabatan Valerie dan Marka. Mereka bersahabat...