Happy reading...
Jolin sudah tidur dikamar valerie dengan pulas. Marka dan Valerie berada di sisi kanan kirinya, Valerie juga ikut tertidur disamping Jolin.
"Kalau gini tenang tapi kalau udah full batre kacau." monolog Marka memandang Jolin dan Valerie yang sedang tertidur.
Tingg...
Notif ponsel membuat perhatian Marka terhadap pada benda pipi diatas nakas, ponsel Valerie.
Jevano
|Gimana udah baikan?
Bukan urusan Lo!|
Amarah Marka memuncak memeriksa pesan yang dikirim oleh Jevano, musuhnya. Bukannya Marka suka sama Valerie tapi Jevano adalah lelaki brengsek yang sudah terkenal disekolah, dan Marka tidak suka jika valerie akan menjadi korban selanjutnya apalagi sampai Valerie dibuat hancur karena lelaki itu Marka tidak akan tinggal diam.
"Mark..." Suara parau menyadarkan Marka dari lamunannya, ia melihat kesampingkannya ternyata Valerie sudah terbangun.
"Hm..." Marka membalas dengan deheman menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Valerie.
"Laper."
"Kita pesen aja, ya"
"Iya.."
Marka beranjak keluar kamar sebelumnya ia membenarkan posisi tidur Jolin dulu, anak itu sangat banyak gerak saat tidur.
"Kamu mau kemana?" Tanya Valerie dengan mata masih tertutup dan rambut sudah seperti singa, dan setengah sadar.
"Ke ruang tengah." jawab Marka seperlunya dan pergi meninggalkan kamar.
°°°
"Jolin sini dulu sayang pake baju." ucap Valerie kepada Jolin yang sangat aktif saat ingin dipakaikan pakaian, bocah itu sudah mandi dan sudah wangi khas bayi.
"Jolin kenapa?" Sahut Marka yang baru masuk kedalam kamar, jangan lupakan tangannya membawa laptop.
"Susah banget mau pake baju, kamu kenapa kesini? Kamar kamu disamping." balas Valerie dengan mengejar Jolin yang sedang merangkak mengelilingi karpet bulu dikamar valerie.
"Dikamar sepi mending disini ada Jolin." balas Marka kelewat santai, ia duduk di meja belajar Valerie.
Dan mereka kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing. Valerie terus berusaha membujuk jolin yang aktif melebihi kata aktif.
"Akhirnya..." Valerie merebahkan diri di karpet saat berhasil memasangkan pakaian pada jolin melihat valerie merebahkan diri anak itu juga ikut merebahkan tubuhnya dengan senyum tanpa dosa.
"Gak boleh ngeluh." ucap Marka dengan masih fokus pada laptopnya. Tanpa sadar Jolin sudah merangkak kearahnya.
"Gak ada yang ngeluh, cuma Jolin rada ngeselin!"
Karena kesal valerie Keluar dari kamar tanpa memperdulikan teriakan Marka yang meminta bantuannya karena bocah nakal itu terus menganggu nya.
Tok...tok...tok...
Dengan malas Valerie berjalan menuju pintu untuk membuka siapa yang bertamu malam hari seperti ini, sosok gadis kecil Jolin juga mengikuti arah langka valerie karena bermain bersama Marka tidak ada yang seru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? [END]
Teen FictionBersahabat lawan jenis. Bukan berarti tidak ada disalah satu dari mereka yang mempunyai rasa. Apa kalian percaya jika persahabatan lawan jenis tidak akan melibatkan perasaan? Itu tidak berlaku pada persahabatan Valerie dan Marka. Mereka bersahabat...