31

771 31 2
                                    

Happy Reading...

Saat ini Marka sedang menenangkan Valerie yang sedang menangis sambil menatap kearah bangkar yang berisi gadis kecil dengan wajah pucatnya, nazeera tadi pingsan setelah berhasil keluar rumah. Dan sampai saat ini belum juga sadar membuat Valerie tidak berhenti menangis, Valerie menganggap jika semua itu terjadi karena ulahnya padahal ini sudah takdir.

"Zeera pasti bakal sadar, Sekarang kamu harus makan biar perutnya terisi makan gak kosong, kamu bisa sakit, sayang." ujar Marka memeluk istrinya yang masih menangis.

"Tapi aku belum tenang kalau zeera belum juga sadar." jawab Valerie menerima pelukan hangat sang suami.

"Zeera anak kuat, ia pasti sedih kalau tau kamu belum makan dan masih jagain dia."

"Mommy..." Terlalu fokus pada nazeera hingga mereka melupakan malaikat kecil mereka yang baru bangun tidur, alora membentangkan kedua tangannya meminta Marka menggendong dirinya.

"Kakak? Zila Elum adal?"

"Belum, kak zeera belum sadar." jawab Marka mencium pipi chubby alora yang masih memasang wajah bantalnya.

"Tapi angan kak zila gelak."

°°°

Saat ini Valerie sedang menyuapi nazeera makan, setelah anak itu sadar Valerie sangat senang karena berhasil Melihat senyum tipis nazeera yang selama ini tidak terlihat.

Nazeera sedang bermain dengan alora, kedua gadis kecil itu sudah bercanda di atas bangkar. setelah berdiskusi bersama bunda masalah nazeera, bunda bilang bunda ingin merawat nazeera tapi Valerie sempat tidak setuju.

Tapi bunda bilang Nazeera akan aman jika bersama bunda, tentu saja Valerie tidak langsung percaya. Tapi Marka juga bilang biar aja nazeera sama bunda biar aman, bagaimanapun Valerie sudah sangat sibuk mengurus rumah dan juga mengurus alora membuat Valerie lelah berkali-kali lipat.

"Mommy..." Panggil nazeera pelan.

"Hm..."

"Sekarang aku panggil mommy kaya dulu, Tante cantik." ujar nazeera membuat Valerie terkejut.

"Kenapa?"

"Tante cantik sekarang udah punya alora, aku tadi pas Tante pergi beli minum ada yang nyamperin aku. Dia bilang aku boleh manggil dia 'bunda' dan aku setelah dari sini diajak pergi kerumah sana."

"Bunda? Bunda siapa?" Tanya Valerie.

"Kalau gak salah, bunda doynita."

"Itu bunda Tante."

"Wah! Hebat banget bunda kita sama."

"Maafin ayah Tante ya."

"Aku udah maafin, tuan memang jahat tapi dia selalu bilang kalau dia kangen sama putrinya. Bahkan setiap dia nyiksa aku dia selalu bilang nama Putrinya pelan."

"Siapa nama putrinya? Zeera masih inget?"

"Masih!"

"Siapa?"

"Valerie, tuan selalu menyebut nama itu sambil menangis." jawab nazeera, hati Valerie terenyuh mendengar jawaban nazeera, seketika ia teringat kondisi ayahnya saat di tembak oleh polisi tadi.

"Tante cantik kenapa nangis?" Tanya nazeera melihat wajah Valerie sudah basah.

"Mommy?..." Alora juga mengelus pipi sang mommy dengan tangan kecilnya.

"Ha? Tidak mommy tidak menangis."

Tok..tok..tok..

"Apa kami mengganggu?" Sahut mami yang sedang di kursi yang didorong bunda, Valerie menggeleng.

"Kamu kenapa, Erie?" Tanya bunda saat melihat wajah basah valerie.

"Gapapa, yaudah kalau gitu aku pamit pulang ya bunda, mami." pamit Valerie.

"Cepat banget." celetuk mami dan bunda.

"Iya soalnya Marka udah jemput."

Mami dan bunda mengangguk kemudian Valerie segera pergi menuju Marka yang sudah menunggunya dibawah. Alora yang digendongnya sudah merengut karena saat sedang asik bermain dengan nazeera ia tiba-tiba digendong oleh ibunya menjauh.

Saat masuk kedalam mobil valerie masih menatap kosong kearah jalanan kota yang cukup macet, Marka bingung dengan sifat Valerie yang tiba-tiba berubah.

"You okay?" Tanya Marka menggenggam tangan Valerie mencoba menenangkan.

"I'm not fine." jawab valerie seadanya.

"Why?"

"Mau ketemu sama ayah" gumam Valerie dengan pandangan kosong.

"Kenapa tiba-tiba, hm..?"

"Aku mau ketemu ayah, Marka."

"Okay, Sekarang kita ke kantor polisi jenguk ayah."

"Makasih."

Marka membelokkan mobilnya menuju kantor polisi, ia tidak tega melihat wajah masam Valerie. Sejahat-jahatnya Jonathan dia tetap ayah Valerie, dan masalah tembakan kemarin ayahnya sama sekali tidak terkena karena kaki ayah digunakan pengaman–aku gak tau pokoknya seperti itu– Valerie belum tau karena hanya Marka yang datang menjenguk Jonathan.

TBC

Satu bab lagi ini tamat, jadi kalian mau happy end atau sad? Gak kok, aku baik jadi aku akan bikin happy ending.

Kalau ada typo Tandain ya..

Bye-bye, guys..

20 vote bisa? Kalau bisa aku up besok atau gak hari ini.

Jangan lupa vomen dan follow me 😌👍

Bestfriend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang