Happy Reading...
"Akhirnya kau datang... Ternyata penantian ku selama 2 tahun tidak sia-sia." suara yang sangat ia kenal dan tidak ia dengar selama 2 tahun ini kembali.
Pria paruh baya datang dengan keadaan berantakan dan sebotol wine ditangannya.
Mendekati Valerie yang berjalan mundur saat pria paruh baya itu semakin mendekat, alora sudah memeluk leher Valerie erat. Wanita itu meneguk Salivanya kasar dan matanya menatap nyalang kearah pria paruh baya itu.
"JANGAN MENDEKAT!" Teriak Valerie memeluk alora erat, ia tidak akan melepas alora sampai kapanpun.
"Santai. Ayah hanya merindukan putri ayah yang dulu telah membuat malu dengan hamil anak 'sahabatnya' sendiri!" Jonathan perlahan semakin mendekat hingga punggung valerie terbentur tembok.
"BERHENTI! JANGAN MENDEKAT!" Teriak Valerie tepat didepan Jonathan, ia menunjuk tepat di wajah Jonathan yang seakan tuli dan terus mendekat.
"BERHENTI BAJINGAN?!" Teriak bunda tepat berdiri berada didepan pintu masuk, tangan Jonathan yang ingin menyentuh alora terhenti karena teriakan bunda.
"Apa yang bilang tadi? Coba ucapkan sekali lagi!" Bentak Jonathan dengan menatap bunda dan melempar tatapan tajam pada bunda.
"Kau mengataiku bajingan?! BAJINGAN?! WAH TERNYATA JALANG SATU INI SUDAH BISA MENGUMPATI KU!"
"CUKUP!" Teriak Valerie.
"CUKUP MENGATAKAN JIKA BUNDA JALANG?! DAN SEKARANG KEMBALIKAN NAZEERA PADAKU!!" Lanjut valerie dengan nafas tercekat tapi berusaha untuk mengumpati orang yang berada di depannya.
"WAH ANAK SIALAN INI SUDAH MULAI BISA MEMBELA!"
"STOP! AKU HANYA INGIN TAU DIMANA NAZEERA?!" Pekik Valerie.
"BOCAH SIALAN ITU SUDAH HAMPIR MATI! DIA HANYA PEMBAWA SIAL!" Teriak balik Jonathan menghadap kearah Valerie.
"BERHENTI MENGUCAPKAN OMONG KOSONG, SIALAN!"
"KAU MASIH YAKIN JIKA AKU BENAR-BENAR MENGUCAPKAN OMONG KOSONG?!"
"mommy... Lola Atut..." Lirih alora diceruk leher Valerie. Valerie mengelus punggung sempit sang anak.
Tanpa pikir panjang valerie langsung berlari kearah tangga menuju lantai atas, menuju kamar yang dulu ia tempati. Saat atensi Jonathan sedang teralihkan pada bunda dan mami.
"NAZEERA! NAZEERA!" Teriak Valerie didepan pintu kamar yang terkunci rapat.
"Kunci berada di kusen diatas pintu!" Teriak mami melengking, mereka masih bisa menahan Jonathan yang siap mengejar Valerie keatas, karena kesal dengan kedua wanita paruh baya itu Jonathan melempar botol wine itu kearah tangga.
Dengan tergesa-gesa Valerie membuka pintu itu, tapi saat ia melihat isi didalamnya hanya gelap dan suara isakan pilu dan kecil masih bisa Valerie dengar. Alora sudah menangis di dekapannya.
"Nazeera nazeera kamu dimana?!"
Dengan berbekal ponsel genggamnya yang bisa menerangi ruangan pengap itu, Valerie ingin muntah tapi harus ia tahan karena disini ada ia sedang mempertaruhkan nyawa seseorang yang sangat ia rindukan.
Hingga senternya menangkap sesosok gadis kecil yang sedang memeluk lututnya sendiri dan suara isakanya Semakin terdengar jelas, tanpa rasa takut Valerie mengangkat dagu anak itu pelan dan betapa terkejutnya ia ketika melihat wajah dan seluruh badan gadis itu penuh lebam dan matanya sembab, badannya menjadi lebih kurus dari pertemuan terakhir mereka.
"M-mmommy?" Lirih nazeera dengan tatapan sembab dan senyum tipis, anak itu nampak susah mengambil nafas dan sepertinya napas anak itu memendek.
"Iya ini mommy, zeera harus kuat kita akan keluar dari penjara ini." jawab Valerie memeluk nazeera yang nampak lemah ke dekapan hangat, nazeera mengangguk Sangat pelan hampir tidak merasakan anggukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? [END]
Teen FictionBersahabat lawan jenis. Bukan berarti tidak ada disalah satu dari mereka yang mempunyai rasa. Apa kalian percaya jika persahabatan lawan jenis tidak akan melibatkan perasaan? Itu tidak berlaku pada persahabatan Valerie dan Marka. Mereka bersahabat...