10

1.5K 44 0
                                    

Happy reading...

Valerie tidak tau dewa akan membawanya kemana, ia lebih memilih pasrah tapi ia juga ingin tau mereka akan kemana.

"Kita mau kemana?" Tanya Valerie sedikit berteriak.

"Ke taman mungkin." balas dewa.

"Hah?! Yang bener aja kamu, aku udah kaya gembel sekarang!" Gerutu valerie, bagaimana tidak jika tau akan seperti ini ia akan berdandan terlebih dahulu.

"Gembel dari mana orang cantik gitu, mending pakaian kaya gini dari pada kakak suka pake dress sepaha."

"Bodoamat." ketus Valerie memilih pasrah dengan kelakuan dewa yang suka diluar pemikiran.

Ternyata dewa berbohong padanya nyatanya mereka sekarang berada di toko boneka dan alat tulis, entahlah apa yang akan dibeli oleh anak itu Valerie memilih pasrah dan mengikuti kemanapun dewa mengajaknya, dewa menggenggam tangan mungil Valerie takut hilang.

"Kamu mau beli apa sih dek? Dari tadi kamu keliatan bingung terus!" Kesal valerie saat dewa hanya melihat-lihat boneka dan alat tulis.

"Kakak gak mau beli?" Bukannya menjawab bocah itu malah balik bertanya pada Valerie, gadis yang disampingnya itu menggeleng pelan.

"Gak, lupa bawa uang." jawab Valerie pelan, ia menatap dewa yang juga sedang menatapnya.

"Yaudah ayok ikut aku, kakak ikut aja gak denger protesan!" Dewa menarik tangannya ke rak berisi Barbie dan semacamnya.

"Bagusan yang ini atau yang ini?" Tanya dewa meminta saran kepada kakaknya, membuat Valerie heran.

"Emang kamu buat siapa? Bagusan yang ini menurut kakak." jawab Valerie tapi bukan memilih salah satu dari tangan dewa melainkan memilih Barbie yang paling atas.

"Ini buat seseorang yang selalu ada dan nge support aku."

"Masih kecil udah bisa cinta-cintaan." cibir valerie.

"Yang mana? Yang ini?" Dewa menunjuk Barbie yang terletak di rak paling atas menurut dewa Barbie itu memang lebih bagus dan cantik dari yang lainnya, Valerie mengangguk.

Dengan segera dia mengambilnya tanpa banyak basa-basi, setelahnya ia membawa Valerie menuju rak boneka lainnya.

"Bando bagus gak kak?"

"Iya bagus, jepit juga bagus."

Dewa mengambil bando dan jepit yang dipilih oleh Valerie. Jujur valerie bingung kenapa adiknya membeli barang sebanyak itu padahal sebelumnya adiknya tidak pernah menyia-nyiakan waktu untuk belanja seperti ini, Valerie minta di temani untuk berbelanja juga dewa tidak mau.

"Topi ini bagus, ada telinga kucing." puji Valerie saat melihat topi yang ada telinga kucing.

"Kakak mau?" Tanya dewa melihat mata Kakaknya berbinar saat melihat topi tersebut. Valerie reflek mengangguk antusias.

"Ambil aja mana yang kakak suka." lanjut dewa, Valerie mengangguk dan langsung memilih beberapa topi yang ia inginkan.

Setelahnya mereka pulang kerumah karena kecapean, Valerie sudah bahagia karena dewa telah membelikannya semua yang ia inginkan.

°°°

Setelah makan malam valerie langsung masuk ke kamar, rebahan diatas kasur sambil men-scrol laman akun Instagram miliknya.

Tok..tok..tok..

"Masuk!" Teriak Valerie malas membuka pintu kamar miliknya.

Dewa masuk dengan 2 paper bag ditanganya, duduk di sofa yang ada di dalam kamar Valerie. Gadis itu duduk dikasur tapi berhadapan dengan dewa.

"Kenapa kamu?" Tanya Valerie Kepada dewa yang sedang meneliti setiap sudut kamarnya.

"Aku kesini cuma mau ngasih ini." jawab dewa memberikan 2 paper bag itu, Valerie mendekat dan mengambil paper bag itu lalu mendudukan diri disamping adiknya.

Ketika melihat isinya membuat Valerie terkejut dengan apa yang ia lihat. Ia menatap dewa meminta penjelasan tapi adiknya itu mengedikan bahunya tanda acuh.

"Ini yang kita beli tadi siang kan?!" Kejut Valerie, dewa dengan santai mengangguk.

"Buat kakak.." seru dewa pelan tapi masih bisa Valerie dengar.

"Yakali kamu beliin aku Barbie?! beliin tas gitu kek!" Kesal valerie ia meremat rambutnya frustasi dengan tingkah dewa yang suka diluar pemikirannya.

"Barbie bagus loh kak, itu juga pilihan kakak."

"Tapi aku gak mikir kalau ini buat orang dewasa dewa!"

"Terima aja kak, Barbie yang paling mahal kak..."

"Tapi Barbie buat apa dewa adikku sayang..."

"Barbie harganya 1 juta kak, aku tadi ngira kalau kakak suka Barbie makanya aku beli."

"Yaudah aku terima sekarang kamu balik kamar, makasih!" ucap Valerie, ia tersenyum paling manis didepan dewa, ia mencium pipi dewa kemudian mendorong tubuh dewa menjauh.

"Bye.. kak." ucap dewa juga membalas senyuman Valerie, kemudian ia menutup pintu kamar Valerie.

"Ya tuhan kenapa aku harus mendapatkan adik yang kelebihan polos!" Frustasi Valerie Melihat semua barang yang diberikan dewa.

°°°

Pagi-pagi buta Valerie sudah dibangunkan paksa oleh bunda, Valerie yang masih setengah sadar hanya mengikuti apa yang bunda ajarkan.

"Bunda ini dikasih apa?" Tanya valerie dengan daging ditangannya, bunda melihat wajah valerie yang masih memasang wajah bantalnya.

"Mending kamu cuci muka dulu." tegas bunda mendorong tubuh Valerie menuju kamar mandi dekat dapur, ia juga mengambil daging yang ada ditangan valerie tadi.

"BUNDA!" teriak Valerie dari dalam kamar mandi membuat bunda terkesiap saat mendengar teriakkan melengking valerie.

Ia segera menyusul valerie ke dalam kamar mandi takut terjadi apa-apa yang tidak di inginkan. Ketika bunda sampai di sana valerie sudah pucat dengan tatapan sendu kepada bunda, ada bercak darah di lantai membuat bunda panik.

"B-bu..bunda..." Lirih Valerie.

"DEWA! AYAH! TOLONGIN!" Teriak bunda panik, ia mendekati tubuh Valerie yang sudah lemas dan terkulai dilantai.

Ayah dan dewa datang dengan panik, dewa yang masih setengah sadar pun langsung melotot melihat keadaan valerie.

Mereka langsung membawa tubuh valerie kerumah sakit, bunda sudah menangis sambil menatap keadaan valerie saat ini.

TBC

Selanjutnya pikir sendiri dengan pikiran kalian, aku udah gak tau makin lama aku makin ngerasa kalau alur nya gak nyambung 😭😭

Btw gimana nih udah sampe chapter 10, kalau menurut kalian kesimpulan dari cerita ini gimana?

Sampe ketemu besok guys!!

Jangan lupa vomen and follow men-temen.

Bestfriend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang