Hallo temen-temen, maaf kalau kurang memuaskan. Pikiran lagi buntu.
Jangan lupa follow and vomen guys.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Happy reading...
Valerie tidak berbohong saat ia mengatakan bahwa ia pulang dijemput dewa, itu semua memang benar ia dijemput oleh dewa.
Adiknya itu sempat terkejut melihat penampilan Valerie saat ini, dewa merasa ini ada kaitannya dengan Marka karena banyak orang yang ingin menjatuhkan kakaknya karena valerie dekat dengan marka.
"Kak, mending kita ke apartemen dulu buat kakak ganti baju. Gak enak tau kalau ngeliat baju kakak kotor sama rok kakak robek, mending ganti baju dulu daripada bikin bunda khawatir dan berakhir kakak diomelin." cerocos dewa panjang lebar, anak itu sangat bawel jika menyangkut keselamatan sang kakak.
"Gak perlu, ini tadi aku gak sengaja kesandung." bohong Valerie padahal alasannya tidak masuk akal, dewa tentunya tidak percaya dengan ucapan Valerie.
Mereka masih di halte Sekolah, dan disana juga banyak orang yang menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan, membuat dewa memutar bola matanya malas.
"Gak usah bohong kak, sekarang naik dan kita ke apartemen buat kakak ganti baju. Dan buat kalian bisa gak natap nya biasa aja? Mau mata Lo semua gue congkel?" Ucap dewa dengan tegas, Valerie menatap dewa tajam Sambil menggeleng.
Tanpa disangka ternyata disana juga ada Yeri, gadis itu muncul di antara para siswa dan siswi yang sedang menunggu jemputan.
"Lo siapa? Oh atau jangan-jangan Lo juga pacarnya si jalang ini?" Sindir Yeri dengan menatap penampilan dewa, Valerie sudah mengepalkan tangannya.
"Seharusnya gue yang nanya sama Lo siapa? Emang apa hubungannya sama Lo kalau gue pacar Valerie? Lo mau sekolah atau jadi penggoda pria hidung belang? penampilannya kaya pelacur." Valerie tidak menyangka bahwa dewa akan menjawab Yeri dengan enteng tanpa takut sama sekali.
"Ternyata bener kata Yeri, Valerie itu gak cukup sama satu cowok." celetuk salah satu diantaranya, gadis cantik rambut panjang di kuncir kuda.
"Bodoamat, sampah Lo semua!" Teriak dewa didepan semua orang yang ada disana, Valerie sudah berada di atas motor dan dewa langsung pergi dari sana, sebelumnya ia mengacungkan jari tengah kepada yeri. Dan genangan air didekat halte juga mengenai wajah Yeri membuat dewa tertawa puas.
Mereka tidak jadi ke apartemen terlebih dahulu karena dewa berubah pikiran, jadi mereka langsung pulang kerumah. Dewa sangat kesal kepada orang-orang tadi Apalagi pada Yeri, berani-beraninya gadis itu mengatai kakaknya jalang.
°°°
bunda masuk kedalam kamar Valerie karena sedari tadi ia mengetuk tidak ada sahutan dari dalam membuat bunda khawatir apalagi setelah mendengar cerita dewa saat makan malam tadi.
"Sayang... Kamu gapapa?" Tanya bunda pelan, Valerie tersadar dari lamunannya dan menatap bunda dengan senyum tipis tapi matanya tidak berbohong.
"Aku gapapa bunda, Valerie gak kenapa-kenapa." ia mencoba menyakinkan bunda tapi wanita paruh baya itu sudah tau bahwa anaknya berbohong, apalagi saat melihat seluruh tubuh Valerie sudah tentunya ia berbohong.
"Orang lain bisa kamu bohongi tapi tidak untuk bunda, pasti ini semua ada sangkut pautnya sama Marka bener?" Bunda mendudukan diri di tepi ranjang dan mengelus lembut tangan valerie yang sedikit lebam.
"Aku tadi gak sengaja kepeleset, bunda." Valerie tidak akan mau mengakui karena ia takut bunda akan memberi tau ayah dan berakhir ayahnya protes ke sekolah.
"Jujur valerie, bunda gak suka kalau kamu terus bohong." ucap bunda dengan menatap Valerie tepat di mata gadis itu.
"Aku tadi di bully sama rombongan Yeri, bunda. Dan itu semua karena Marka nolak Yeri tapi gadis itu malah mukul aku." akhirnya pertahanan valerie runtuh ia memeluk bunda dan menangis di pundak bunda.
"Bunda udah tau, dan bunda juga sudah melapor pada pihak sekolah. Tapi pihak sekolah hanya menggertak saja tidak menghukum Yeri karena gadis itu adalah keponakan wakil kepala sekolah." jelas bunda tanpa ada yang ditutupi sama sekali, dan ayah Jonathan juga sudah tau tentang ini tapi mereka lebih memilih diam, hingga akhirnya bunda kesal dan melaporkannya tapi berujung sia-sia padahal jika dia ingin ia bisa melaporkannya pada kepala sekolah karena kepala sekolah adalah nenek Marka.
"Bunda, Valerie dikatain jalang, pelacur terus perebut pacar orang padahal aku gak pernah Deket sama cowok lain kecuali Marka sama dewa, bunda." jelas Valerie ditengah isakanya, bunda terus mengelus punggung rapuh Valerie.
"Sekarang kamu makan dulu habis itu baru kamu tidur. Omongan sampah mereka buang aja jauh-jauh." bunda meletakkan nampan berisi makanan itu diatas nakas kemudian mengecup kening Valerie setelahnya ia baru keluar.
Valerie menatap makanan itu tanpa minat, rasanya nafsu makannya hilang dan ia merasa kenyang tapi tetap ia harus memakannya karena kalau tidak bunda akan memarahinya karena tidak makan.
°°°
Marka datang kerumahnya saat malam hari Karena sehabis Sekolah ia terlebih membersihkan apartemennya dahulu. Rumahnya sepi seperti tidak ada kehidupan biasanya rumah ini ramai dengan teriakan adiknya dan mami'nya tapi sekarang sepi.
"Mami! Aku pulang." teriak Marka tapi tidak ada satu orangpun yang meresponnya, ia acuh dan berlalu pergi menuju kamarnya.
Ting...
Ada notif ponselnya dengan malas Marka mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang mengabarinya.
From: Samuel
Samuel
Udah sampe rumah?
Udah
Kita lagi diluar
Bentar lagi pulang.Secepatnya!
Makanya pulang
2 Minggu gak pulang'.Bacot
Ternyata itu Samuel, adiknya. Bocah yang lebih tua satu tahun dari dewa itu sangat bacot kalau didekat Marka membuat telinga Marka serasa mau pecah.
Tanpa sadar Marka tertidur dengan posisi bersandar pada Headboard. Memeluk guling yang bergambar wajah Valerie, gadis itu sendiri yang memberinya karena kata Valerie 'ini hadiah buat kamu supaya kamu gak kangen sama aku' ucapnya dengan senyum lebar menghiasi wajah cantiknya.
TBC
Ceritanya makin lama makin gak jelas 😭😭.
Maaf kalau gak sesuai ekspektasi kalian, dan sekali lagi aku kasih tau kalau ini cerita aku murni dari pikiran aku.
Kalau ada yang sama cerita lain, mungkin hanya kebetulan semata.
Jangan lupa vomen semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? [END]
Teen FictionBersahabat lawan jenis. Bukan berarti tidak ada disalah satu dari mereka yang mempunyai rasa. Apa kalian percaya jika persahabatan lawan jenis tidak akan melibatkan perasaan? Itu tidak berlaku pada persahabatan Valerie dan Marka. Mereka bersahabat...