Happy reading...
Selesai sarapan dewa Langsung pamit pulang, karena takut bunda marah dan mengomel tanpa habis. Sedangkan valerie dan sahabatnya mereka sedang bersantai di ruang tengah menikmati tontonan di layar televisi, Marka dan Jolin bermain di karpet bulu.
Posisi mereka itu gini, nana dan Reina rebahan di sofa bed sedangkan Marka dan Valerie di karpet bulu bersama Jolin yang terus menempel pada Valerie.
"Nanti Minggu depan ada pentas, kak Mark ikut kan? Kalau gak salah aku denger kamu pasangan sama kak Yeri ya?" Ucap Reina dengan ke kepo-anya.
"Iya, tapi aku gak tertarik buat ikut. Lagian aku gak daftar tapi tiba-tiba Yeri yang bilang kalau aku pasangan sama dia pas pentas." jelas Marka, ia bisa melihat tatapan Valerie yang meminta penjelasan.
"Kamu ikut pentas? Kok gak bilang sama aku?" Tanya Valerie, Marka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Aku tadi udah jelasin, kalau aku dak tau apapun."
"Ikut aja kak, kak Yeri cantik dia juga suka sama kak Mark." seperti biasa Nana selalu mengompori keadaan, Reina mendelik ke arah Nana.
"Ribet." balas Marka seadanya.
"Libet itu apa?" Celetuk Jolin yang sedang memeluk Valerie, Marka yang berada di sampingnya pun tidak tau harus menjelaskannya bagaimana.
"Ribet itu, susah ngejalaninnya." Reina memberikan penjelasan kepada anak 1 tahun seperti Jolin.
"Itu mudah, yang libet itu punya dedek." ralat Jolin membuat semua orang terkejut dengan ucapan Jolin.
"Jolin gak mau punya dedek?" Tanya Valerie lembut.
"No! Dedek libet Jolin ndak cuka." jawab Jolin dengan jari telunjuknya ke kanan dan kiri, sangat lucu!
"Lucu banget si!" Gemas marka dan Valerie mencium pipi Jolin di kiri dan kanan.
"Nanti kebablasan, bukannya pipi nanti bibir ketemu." sindir Nana dengan mengibaskan tangannya didepan wajah, sok kepanasan padahal AC hidup dan tidak hanya satu tapi dua!
"Mending kita pulang na, daripada jadi nyamuk." ajak Reina, nana mengangguk antusias. Valerie sudah seperti kepiting rebus karena malu.
"Kalian mau pulang?" Tanya Marka dan langsung diangguki oleh kedua gadis itu.
"Jadi nyamuk apaan, orang kalian manusia." ralat Valerie membuat Nana dan Reina terkekeh, memang ngejokes didepan Valerie akan sia-sia.
"Yaudah kita pamit ya val, kak" sopan Nana dan Reina, setelah kedua gadis itu hilang ditelan pintu keluar, Marka segera memeluk Valerie dengan erat.
"Kamu kenapa si?! Kok jadi kaya gini?" Sedari tadi Marka terus saja memeluknya tiba-tiba hingga membuat Jolin terjepit diantara keduanya.
"Acu kejepit!" Pekik Jolin saat Marka terus mempererat pelukannya dan melupakan fakta bahwa Jolin ada diantara mereka.
"Astaga anak siapa kok lucu Banget?!" Yang di ngebuat gemes Jolin tapi kenapa valerie yang diunyel-unyel oleh Marka.
"Anak kecil tutup mata dulu, kalau kak Mark bilang buka baru kamu buka mata ya." seru Marka dengan senyum sulit diartikan, membuat Valerie menatapnya curiga.
"Owkey." Jolin menurut dan menutup matanya pelan, setelah memastikan Jolin benar-benar sudah menutup mata Marka mengecup bibir plum Valerie, awalnya memang kecupan tapi tidak hanya itu Marka juga melumatnya.
Valerie tidak membalas ciuman itu ia hanya diam dan menutup matanya. Merasa tidak ada balasan Marka berhenti, dan menatap kearah valerie yang sedang menutup matanya.
"Balas, baby." ujar Marka dan kembali mencium bibir Valerie tapi kali ini valerie membalas ciuman itu, dirasa tangan Marka sudah sangat liar hingga kancing kemeja yang ia gunakan telah terbuka hampir semua. Valerie Langsung menghentikan tangan Marka.
"Jangan... Harusnya kamu sadar kalau kita itu udah sahabatan 13 tahun dan kita gak bisa melewati batas yang seharusnya tidak kita lakukan, kita udah sering ngelakuin apa yang gak seharusnya kita lakukan Marka. Kita gak bisa terus meneruskan apa yang gak kita lakuin apa lagi di belakang orang tua kita." jelas valerie, "kalau mereka tau pasti mereka kecewa sama kita Marka." Marka tersadar dan kembali merebahkan diri disamping Jolin yang menutup matanya.
"Jolin sekarang buka matanya, udah selesai." ucap Marka menyuruh Jolin membuka mata tapi anak itu tidak kunjung membuka mata.
"Dia tidur..." Ujar valerie mengelus rambut Jolin yang sangat mirip seperti milik Wendy.
"Tidur? Secepat itu?" Heran Marka.
"Jolin memang bukan tipe anak yang susah untuk tidur."
"Aku lupa memberi tahu mu satu hal, Tante Wendy akan pulang sore jadi ia akan mengambil Jolin malam hari."
"It's oke"
"Baiklah jika begitu aku mandi dulu." ujar Marka dengan Mengedipkan satu matanya pada Valerie.
"Marka mesum!"
Pekikan valerie berhasil membuat Jolin terkejut dalam tidurnya, Valerie dengan sigap menepuk-nepuk bokong Jolin.
°°°
Valerie membanting tubuhnya dikasur, memejamkan matanya mengistirahatkan tubuhnya. Jolin baru saja dijemput oleh Wendy, anak itu juga sudah tertidur.
"Sangat melelahkan, tapi juga menyenangkan." monolog valerie memeluk boneka beruangnya.
Ia beranjak dari kasur Berniat membersihkan diri. Berganti pakaiannya dengan piyama motif bunga matahari miliknya, duduk di meja riasnya seperti biasa.
Setelahnya ia tidur mengistirahatkan tubuhnya untuk menyambut Sekolah besok hari, nyatanya libur sekolahnya menjadi sangat melelahkan. Mengurus Jolin seharian, memasak, olahraga, dan lainnya itu semua menguras seluruh tenaga Valerie.
Liburnya hanya 3 hari tapi telah diganggu oleh Marka dan teman-temannya. Merebahkan diri dikasur dan tak lama tertidur karena kecapean.
TBC
Makin gak jelas😭😭Maaf kalau gak sesuai ekspektasi kalian, pikiran ku buntu🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak dan follow juga temen-temen.
Tandain kalau ada typo..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? [END]
Teen FictionBersahabat lawan jenis. Bukan berarti tidak ada disalah satu dari mereka yang mempunyai rasa. Apa kalian percaya jika persahabatan lawan jenis tidak akan melibatkan perasaan? Itu tidak berlaku pada persahabatan Valerie dan Marka. Mereka bersahabat...