03

2.3K 66 1
                                    

Happy reading...

Marka sudah berangkat sekolah sejak pagi tadi, Valerie tidak sekolah karena kakinya masih sakit. Nanti sore Marka akan menjemputnya dirumah bunda mereka akan balik ke apartemen karena tidak bisa lama-lama disini.

Valerie tidak bisa melakukan apapun karena bunda terus melarangnya, padahal dirinya hanya sakit biasa tidak perlu dikhawatirkan.

Tingg...

Suara notif ponselnya menyadarkan Valerie dari lamunannya, ia segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Aretha: kabar kamu gimana?
Nana: kamu di apartemen atau dirumah?
Marka bawel🐯: ada sesuatu yang mau di beli?

Ternyata itu pesan dari teman-temannya, ia membalas kedua temannya terlebih dahulu dan terakhir baru pesan Marka.

Marka bawel🐯

|Ada sesuatu yang mau dibeli?

Beliin seblak.|

|No!

Kenapa?|

|Aku bakal beli apapun
|Kecuali seblak.

Yaudah cake.|

|Bentar lagi aku pulang.

Secepat ini?|

|Guru rapat, jadi pulang
|Cepet.

Yaudah kalau gitu.|

Valerie kembali meletakkan ponselnya di atas nakas, tak lama bunda masuk dengan nampan berisi makanan ditangannya.

"Udah baikan?" Tanya bunda kepada valerie yang bersandar di Headboard, rasanya Valerie sangat bosan karena tidak ada siapapun yang bisa ia ajak berbincang.

"Udah bunda, tumben banget bunda gak kerumah Tante Dona buat arisan." ujar Valerie menerima nampan dari tangan bunda, bunda sudah duduk di tepi ranjang.

"Anak bunda lagi sakit masa bunda tinggalin sendirian dirumah." jawab bunda dengan mengeluarkan obat dari laci Valerie.

"Hari ini aku balik ke apartemen bunda..."

"Secepat itu?"

"Iya soalnya kasihan kalau Marka tinggal sendiri disana, bunda kan tau kalau Marka penakut."

"Dasar padahal udah dewasa tapi masih aja takut sama hantu."

Mereka tertawa mengejek Marka yang sekarang sedang disekolah atau mungkin sudah dijalan pulang, pria itu hari ini membawa mobil karena tidak tega melihat valerie yang sedang sakit pulang dengan motor.

Setelahnya Valerie mulai memakan makanan yang dibawa bunda hingga habis.

Klik...

"Hayoo kalian ngomongin siapa?" Tak di pungkiri ternyata orang yang mereka bicarakan ada di ambang pintu sudah memakai pakaian santai.

"Loh udah pulang? Bukannya ini masih siang kok udah pulang?" Heran bunda, ia melirik kearah jam dan benar waktu Sekolah masih ada 3 jam lagi tapi Marka sudah pulang.

"Atau kamu bolos?" Lanjut bunda penuh selidik.

"Gak bunda, Sekolah hari ini memang balik cepat karena guru ada rapat." jelas Marka menghilangkan salah paham bunda.

"Pesanan aku mana?" Tanya valerie menatap kearah Marka yang berjalan menuju dirinya.

"Ini, bawel banget kalau mulutnya gak di isi sama makanan." memberikan paper bag lumayan besar kepada valerie, dan diterima dengan senang hati oleh gadis manis itu.

"Punya bunda gak ada?" Tanya bunda memelas membuat Valerie menatapnya heran, sejak kapan bunda bisa bertingkah semanis itu?

"Ada kok, aku letakkin diatas meja makan soalnya aku cari-cari bunda gak ketemu eh kalian disini ternyata." bunda Langsung pamit keluar dari kamar menuju dapur tidak lupa ia membawa piring bekas Valerie makan, Valerie hanya dapat menggeleng pelan melihat tingkah bundanya yang seperti anak kecil.

Marka mendudukan diri disamping Valerie. Sedangkan gadis itu sibuk mengeluarkan isi paper bag tadi, senyumnya mengembang Saat melihat semua yang dibawa oleh Marka.

"Sebanyak ini?!"

"U'm!"

"Aku cuma mau makan 2 habis itu kita bawa pulang ke apartemen." ujar Valerie, Marka hanya mengangguk mengiyakan permintaan Valerie barusan.

°°°

Valerie menghempaskan tubuhnya di kasur kesayangannya, padahal baru satu malam ia tidak tidur di kasur kesayangannya tapi seperti sudah satu abad. Marka? Pria itu sudah masuk kedalam kamar miliknya, apartemen ini memiliki 2 kamar satu kamar utama dan kamar tamu jika kamar utama Valerie yang menempati maka kamar tamu Marka yang menempati.

"Sangat melelahkan." gadis itu menghela nafas lega saat bisa merasakan ketenangan.

Memejamkan mata merasa seluruh tubuhnya melayang karena nyaman, tapi tiba-tiba ia merasakan nyeri di bagian kakinya yang terluka. Ia meringis saat rasanya nyeri dan berat.

Klik...

Marka masuk dengan guling di tangannya, valerie tetap memejamkan matanya tidak mempedulikan Marka yang merebahkan diri disampingnya.

"Kaki kamu masih sakit?" Tanya Marka lembut, ia menghadap kearah valerie yang masih memejamkan matanya.

"Masih, tapi gak sesakit semalem." jawab valerie tanpa menghadap Marka, pria itu menatap langit-langit kamar Valerie yang dipenuhi oleh hiasan.

Valerie sebenarnya tidak ingin pulang secepat ini ke apartemennya, tapi apartemen ini tidak bisa ditinggali oleh Marka sendiri karena jika tidak ingin dia pulang disuguhi pemandangan apartemen bak kapal pecah. Bunda juga sudah bilang untuk menginap disana 2 hari lagi. Tapi Valerie menolak karena kakinya juga sudah pulih.

"Aku laper..." Ujar valerie membuka mata dan menghadap kearah Marka yang menatap ke langit-langit kamar, tanpa berkedip.

"Mau aku pesenin?" Tanya Marka menghadap Valerie yang sedang menatapnya dengan tatapan memohon.

"Iya, McD aja."

Marka mengangguk kemudian merogoh saku celananya mengambil ponselnya yang berada di sana. Ia memesan banyak makanan tidak hanya pesanan Valerie.

TBC

Maaf kalau chapter kali ini kurang, tiba-tiba ide terlintas di pikiran aku jadi Langsung aja nulis.

Jangan lupa vomen guys ❗❗

Bestfriend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang