bab. 16

242 32 12
                                    

"Daren berhentilah bersikap seperti anak kecil" ucap abimana yang berhasil membuat daren menghentikan langkahnya yang akan masuk ke kantor Abimana.

"Kita boleh saja berbeda pendapat tentang cara bersikap kepada arash tapi aku tetaplah ayahmu" ucap Abimana.

Daren hanya menarik nafas dan diam, dia sama sekali tidak ingin menanggapi ucapan Abimana itu, ia bermaksud untuk melanjutkan langkahnya kembali, namun terhenti saat abimana kembali berkata.

"Aku ingin kita seperti sebelumnya" ucap abimana.

Abimana menarik nafas dalam saat Daren masih saja diam dan tidak memberikan respon apapun.

"D kau sudah dewasa tidak seharusnya kau bertingkah seperti bocah, dad memiliki alasan kenapa dad bersikap seperti itu kepadanya, untuk saat ini dad tidak bisa memberitahukannya kepadamu, tapi nanti ketika waktunya tepat dad akan mengatakan segalanya" ucap Abimana kembali.

Bukan jawaban yang ia dapatkan dari Daren, namun anaknya itu melengang pergi meninggalkannya disana dan itu membuat Abimana kehilangan kesabaran.

(Emang stock kesabaran Abi setipis tissue sih😂😂😂) author said ok lupakan dan abaikan. Lanjut....

"Daren Rish Al Fajri jangan salahkan aku jika aku bersikap jauh lebih keras dan kasar padanya, karena dia telah memberikan pengaruh yang buruk padamu" teriak abimana yang membuat Daren berbalik dan mendekat kepada Abimana.

"are you trying to threaten me?" Ucap Daren pelan.

"Nop... It's just a warning" ucap Abimana tidak kalah dinggin.

"I am not afraid" ucap Daren tegas

"I know" ucap abimana, ia menatap Daren lalu kembali berkata.

"Jika aku menjadi kau, aku akan tidak memilih untuk memulai perang dingin seperti ini, karena hal itu tentu saja itu akan membuatnya curiga, aku akan memilih untuk bersikap seperti biasa karena itu akan membuatku lebih mudah untuk melindunginya, bukan saja arash tidak akan curiga tetapi akan mempermudah langkahku sendiri" ucap abimana pelan. Ia berhenti sejenak untuk melihat reaksi Daren yang terlihat diam seperti memikirkan ucapannya.

"Walaupun ini sedikit berlebihan kau melindunginya dariku, ayah kandungnya Sendiri" ucap abimana kembali.

Daren terdiam sejenak memikirkan ucapkan abimana, ia merasa ucapan Abimana benar, akan lebih mudah untuk melindungi arash jika hubungannya dengan Abimana baik-baik saja. Daren pun setuju dengan ucapan Abimana, ini memanglah sedikit berlebihan. Melindungi seorang anak dari sikap ayah kandungnya sendiri.

"Dad benar, maafkan aku" ucap Daren

"Kita masuk bersama dan membicarakan hasil meeting tadi" ucap Abimana dengan senyum di bibirnya karena merasa menang atas Daren.

Hanya anggukan yang diberikan Daren sebagai jawaban dari ucapan ayahnya itu dan berjalan bersama menuju ruangan abimana.
______________________________________

Arash berada dalam perjalanan menuju mansion bersama Mario, ia merasa bosan dengan kesunyian yang ada. Ia sengaja membuka percakapan dengan dengan mario.

"Om Rio" serunya

"Ya tuan muda" jawab Mario.

"Ayah biasanya pulang jam berapa"tanya arash

"tengah malam" jawab mario kembali

"Kalau ka Daren?" tanya arash lagi

"Young master tidak menentu tapi dia selalu pulang sore hari, karena young master lebih suka menyelesaikan pekerjaan dirumah daripada lembur dikantor, selain itu young master juga menyesuaikan dengan jadwal kuliahnya". terang mario

sandaran hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang