bab. 18

242 28 9
                                    

Daren telah berada didepan diruang kerja Abimana, ia tahu jika ayahnya pasti berada disini.

"Tok ... Tok...tok" ia segera mengetuk pintu dan meminta izin masuk.

"Masuklah D" ucap Abimana dari dalam.

Daren membuka pintu dan berjalan masuk.

"How do you know it's me" tanya Daren.

"Aku sangat mengenalmu, kamu tidak akan melepaskan seseorang begitu saja jika kamu telah mencurigai sesuatu darinya walaupun itu adalah aku sekalipun" ucap Abimana.

"Ehm...." Ucap Daren seraya mengangkat kedua bahunya.

Abimana tersenyum saat melihat apa yang dilakukan putra pertamanya itu.

"So what do you want to know" tanya Abimana.

Daren melirik ke arah abimana seraya duduk santai dikursi yang berada didepan meja kerja ayahnya.

"All..." Jawabnya singkat

"All...?" Tanya abimana kembali seolah tidak tau apa maksud dari ucapan Daren.

"Jangan berpura-pura bodoh dad, apa yang kau lakukan tadi dikamar arash bukanlah hal biasa yang dilakukan seorang abimana jika tidak terjadi sesuatu, so whats wrong?"

Abimana menarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali lalu menatap lurus ke arah Daren yang berada didepannya dengan tatapan menuntut. Ia tersenyum sejenak lalu berkata.

"Aku memang tidak akan bisa menutupi apapun darimu"

"You know that, so tell me" ucap Daren dengan tatapan yang tak lepas dari abimana.

"Seseorang mengirimkan foto arash bersama Xander saat berada dimakan Nasya dan itu bukan dari orang-orang kita, itu mengapa aku bertanya"

"Hanya foto atau ada sesuatu yang lain" Tanya Daren

"Nop ... ia juga menuliskan Jika dia telah berada selangkah lebih dekat dengan tujuannya" jelas Abimana.

"Apa ini pertama kali dad menerima pesan seperti itu" tanya Daren.

Abimana menggelengkan kepalanya lalu berkata "aku selalu mendapatkan pesan setiap kali arash tidak berada didalam pengawasan kita, dan setiap kali aku berselisih paham dengannya, dia selalu memberitahukan dimana keberadaan arash walaupun selalu diiringi dengan sebuah peringatan."

Daren terdiam mencoba mencerna apa yang abimana ceritakan.

"Whats wrong?" Tanya Abimana saat melihat Daren terdiam.

"It's weird" ucap Daren pelan namun masih terdengar oleh abimana.

"What do you mean?"

"Dad berkata jika orang itu selalu mengirimkan pesan saat arash tidak berada didalam pengawasan kita dan setiap kalian berselisih paham, itu artinya dia selalu mengawasi arash, jika dia menginginkannya seharusnya dia sudah melakukannya dari awal, tapi dia melakukan hal sebaliknya, dia justru memberitahukan pada dad dimana arash berada" ucap Daren.

"Lalu..." Tanya Abimana.

"Orang ini sepertinya mempermainkan kita dad, dia sengaja membuat kita berpikir jika dia menginginkan arash tapi aku yakin dia menginginkan lebih dari itu, hanya saja dia sedang  menunggu sesuatu dan waktu yang tepat?"

"Menurutmu apa yang dia inginkan?" Tanya Abimana kembali.

Daren hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Abimana.

"I don't know" ucapnya pelan bahkan nyaris tak terdengar.

Karena daren sendiri belum mengetahui apa yang sebenarnya orang itu inginkan.
______________________________________

sandaran hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang