bab. 35

251 30 19
                                    

"dad..." Panggil Daren saat abimana telah berada diluar kamar arash.

"D...kau..."

"Ya..." Jawab Daren.

"Apa kau..."

Daren mengangguk lalu berkata.

"I hear everything"

"D... Dad..."

"No ... It's ok... I just wondering...how do you doubt your feelings for arash...his your son right?" tanya daren

"Yeah he is my...But... Aku tidak perna meragukan tentang kehadiran adikmu itu... Aku hanya tidak tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya... Kamu tahu kenapa dan mengapa...itu kenapa aku mengatakan kepadanya untuk memberiku waktu" terang Abimana.

"Dad you know... Aku melihatmu begitu lembut sama arash, sangat berbeda saat..."

"D... Please don't be like a child... I love you...both of you ... Hem..." Ucap Abimana lalu menepuk pundak Daren dan pergi meninggalkannya.

Daren hanya menatap punggung abimana yang berjalan menjauh darinya.
______________________________________

"Rash... Ayah antar kamu kesekolah sampai Mario sembuh" ucap abimana saat berada sarapan bersama arash dan daren.

"Itu bisa merepotkan ayah... Arash bisa naik taxi atau angkutan umum lain, arash udah biasa kok yah..." Tolak arash halus.

"No arash... Itu akan berbahaya karena uncle xander masih belum bisa ditemukan, sebaiknya kamu diantar jemput" ucap daren

"Tapi ka..."

"Rash bisa enggak sekali aja kamu ngak keras kepala... Nurut aja kenapa sih?" Potong Daren.

"Arash takut..."

"Ngerepotin... Bagaimana bisa dad dan aku kakak kamu merasa direpotkan ...?" Ucap daren kesal seraya menatap arash.

"Kamu tahu ngak... gimana khawatirnya aku sama dad saat kamu diculik...ha... Kalo kamu ngak bisa mikirin diri kamu sendiri seengaknya pikirin aku sama ayah yang sampai saat ini belum tenang ngelepas kamu sendiri karena uncle xander belum ditangkap..." Ucap daren kesal ia bahkan menarik nafas dalam untuk meredakan emosinya.

"Kak..."

"Rash... Berulang kali kamu mendapatkan cobaan, ibu yang meninggalkan kita sampai uncle Xander yang menculik kamu, itu ngebuat kami jauh lebih khawatir... apalagi dengan kamu yang lebih banyak diam dan memilih untuk menyimpan semuanya sendiri... Tolong jangan tolak kebaikan kecil yang aku dan dad berikan untuk kamu, biarkan kami berarti sebagai keluargamu..." Ujar Daren.

"Sorry..." Ucap arash pelan

Abimana hanya diam melihat Daren meluapkan perasaannya kepada arash untuk membuatnya mengerti.

"me and dad is your family, let us do something for you...kalau kamu malu sama dad, kamu bisa memintaku arash... Aku ada disini and i am your brother" ucap daren pelan, lembut namum terdengar tegas.

"Sorry ... i am just..."

"Rash... Tidak ada kata merepotkan dalam keluarga... Jika kamu menginginkan semuanya lebih baik biarkan semua mengalir seperti air, apapun yang terjadi dimasa lalu biarkan itu menjadi masa lalu...tidak perlu mencari alasan kenapa dan mengapa... I am your brother and dad is your father, that's all you need to know...ok..." Ujar Daren dan mendapat anggukan persetujuan dari Abimana.

"Ok..." Ucap arash pelan

"Hari ini aku yang akan mengantarmu and than we have surprise for you in your school" ucap daren seraya tersenyum lembut kepada arash.

sandaran hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang