bab. 25

282 32 17
                                    

"ehm...."

Erangan kecil keluar dari mulut arash yang merasakan sakit di seluruh tubuhnya walaupun sudah tidak sesakit dulu.

Abimana berbalik melihat ke ranjang arash begitu juga Daren yang segera berlari mendekati ranjang adiknya itu.

"Arash..." Seru Abimana.

Panggilan itu terdengar di telinga arash, ia segera membuka matanya dan melihat Abimana dan Daren menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Ayah ... Ka Daren..." Ucapnya.

"Ya...ini ayah" ucap Abimana.

Entah mengapa Daren merasakan perasaan aneh saat mendengar orang pertama yang dipanggil arash adalah abimana bukan dirinya.

"Argh..." Erang arash saat mencoba untuk duduk karena sakit yang datang menyerang.

"Arash..."seru Daren khawatir dan mencoba untuk membantunya, namum abimana mencegahnya.

"Panggil dokter biarkan dad yang membantunya" titah Abimana.

Daren menatap Abimana penuh tanya, ada apa dengan ayahnya, kenapa dia begitu berbeda". Pertanyaan itu timbul dibenaknya.

"Kenapa kau hanya diam dan menatapku, segera panggil dokter dan bawa mereka kemari" bentak Abimana.

"Iya...dad" Ucap Daren lalu segera berjalan keluar mencari dokter namun Abimana memanggilnya kembali sehingga membuatnya berhenti dan berbalik.

"D...."

"Jika mereka lama habisi saja mereka" ucap Abimana kembali.

Daren hanya mengangguk dan segera melanjutkan langkahnya kembali. Sementara itu arash menatap tak percaya atas apa yang baru saja dia dengar.

"Ayah..." Panggilnya

"Ya...." Ucap abimana.

"Apa yang ayah katakan tadi?" Tanya arash.

"Jangan memikirkan apa yang aku katakan, focus saja pada kesembuhanmu" ucap Abimana seraya menatap arash.

"Tapi..."

"Arash...jangan membantahku, kau tau aku sangat tidak menyukai itu" ucap Abimana memotong ucapan arash.

"Ayah hanya ingin kamu cepat sembuh jadi ayah mohon jangan memikirkan hal lain yang tidak penting" ucapnya kembali seraya tersenyum kecil kepada arash yang menatap diam ke arahnya.

Arash mengangguk lalu membalas senyuman Abimana.

Abimana segera merapikan selimut yang arash pakai setelah mendapatkan jawaban dari putranya itu, ia bahkan memberikan ciuman lembut dikening arash.

Arash menatap tak percaya dengan apa yang baru saja Abimana lakukan.

"Ayah menciumku" batin arash

Arash hanya  menatap diam ke arah ayahnya itu, hatinya terasa sangat bahagia akhirnya Abimana mulai menyayanginya.

"Ada apa?" Tanya Abimana saat melihat arash menatapnya.

"Arash..."

"So sweet..." Ucap Daren menggoda Abimana saat melihat adegan manis yang baru saja terjadi.

Abimana dan arash menoleh kearah Daren yang datang bersama dokter Samuel.

"You see that uncle Sam..." Ucap daren kembali menggoda ayahnya.

"Yah...sangat manis" ucap Samuel.

"DIAMLAH...segera periksa dia" titah abimana.

Daren dan Samuel hanya tersenyum melihat reaksi yang diberikan abimana yang kembali ke mode awal.

sandaran hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang