bab. 17

240 30 4
                                    

Arash hanya berdiri kaku menatap Abimana yang berjalan cepat ke arahnya dengan memberikanya tatapan membunuh.

"Aaa..ayah arash.. " Ucapnya pelan keluh ketika abimana telah berada tepat didepannya.

"Kamu mau jalan sendiri atau ayah diseret?" ucap Abimana pelan.

Arash meneguk luda berat, ia tau ia berada dalam masalah besar, ia menatap kepada Xander yang berdiri disampingnya.

"Om arash pamit, arash pulang sama ayah, terima kasih atas niat baik om tadi" ucapnya seraya tersenyum kepada xander.

"Baiklah ... hati-hati" ucap xander.

Arash menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari ucapan xander.

"Assalamualaikum" ucap arash kembali

"Waalaikumsallam" balas xander seraya memberikan senyuman kepada arash.

Arash segera melangkahkan kakinya menuju mobil abimana,dia melihat kakaknya Daren berdiri disana hal itu membuat hatinya sedikit tenang.

"Apa kabar ka Abi" tanya xander kepada Abimana saat arash telah pergi.

"Seperti yang kamu lihat" ucap abimana dingin.

"Jangan terlalu keras padanya" ucap Xander

"Jangan ikut campur dengan sesuatu yang bukan urusanmu" ucap Abimana dan meninggalkan Xander disana.

Xander hanya tersenyum melihat kepergian abimana dan juga arash.

"Sebentar lagi kita akan bertemu kembali arashi" ucap Xander dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.
______________________________________

Arash telah berada didalam mobil bersama Abimana dan Daren, suasana tegang sangat terasa disana. Arash dapat melihat kemarahan dimata abimana dan ia yakin itu semua pasti karena ulahnya.

"Rash..."

Panggilan Daren menyadarkan arash dari lamunannya.

"Ya..." Ucapnya

"Bagaimana hari pertamamu sekolah? Fun or bored?" Tanya Daren

"Alhamdulillah cukup menyenangkan" ucap arash.

Pembicaraan kecil antara Daren dan arash membuat suasana sedikit mencair, hingga mereka tidak menyadari jika telah sampai dimansion. Abimana turun terlebih dahulu saat Martin membukakan pintu mobil untuk mereka. Daren menyentuh pundak arash saat hendak turun, membuat arash berbalik melihat ke arahnya.

"Rash....percayalah dad tidak semarah itu, dia hanya khawatir, jadi tenanglah" ucap Daren

Arash hanya mengangguk dan tersenyum saat mendengar apa yang Daren katakan.

"and I always be there with you" ucap Daren dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya

Kata-kata Daren membuat arash merasa jauh lebih tenang, ia tidak merasa sendiri karena Daren ada bersamanya.

"Thank's brother" ucap arash lalu kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti.
______________________________________

Arash telah tiba diruang keluarga, disana abimana telah menunggunya.

"Om Rio..." Panggilnya saat melihat Mario berdiri disana

"Tuan muda..." ucap mario saat mendengar namanya disebut.

"Alhamdulillah kamu sudah disini, bagaimana keadaanmu" ucap Mario kembali dan berjalan mendekati arash.

"Alhamdulillah...arash...." Ucap arash tapi terhenti karena abimana memotongnya.

sandaran hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang