"kak Daren hentikan..." Pinta arash
Panggilan arash seolah angin lalu untuk daren, dia masih saja terus menghajar mario yang terlihat sudah tidak berdaya. Hingga arash berteriak...
"Kalau engak mau berhenti, arash engak akan perna maafkain"
Mendengar ucapan adiknya itu daren sontak menghentikan pukulan, dia berbalik menatap arash dengan tatapan tak percaya tapi percikan amarah terlihat disana.
"Coba ulangi lagi apa kau katakan tadi am" ucapnya pelan dan penuh tanya.
Arash memilih untuk diam dan tidak membalas ucapan daren.
"Kenapa kamu hanya diam, KATAKAN" teriak Daren.
Yang menarik perhatian semua orang yang berada disana, tapi tidak ada siapapun yang berani mendekati mereka.
"Kamu bisa membunuhnya kak"
"So why....if i kill him? Tanya daren pelan dan dalam.
"Kak Daren ... arash ...."
"Bukankah dia juga hampir membuatmu celaka karena ketidak becusannya menjagamu" teriak Daren
"Bagaimana kak Daren ..."
"Bagaimana aku bisa tau, itu yang ingin kamu tanyakan bukan?" Ucap Daren memotong ucapan arash seolah dia tau apa yang ada di pikiran arash.
Arash hanya menatap Daren diam dan menunggu apa yang akan Daren katakan selanjutnya.
"Seseorang mengirimkan rekaman kejadian tadi padaku dan dad" ucap Daren pelan.
Arash terkejut saat mendengar apa Daren katakan.
"Sekarang apa kamu masih berpikir untuk membelanya?" Tanya Daren kembali.
"Duduk dulu kak dan Tenangin diri kakak, setelah itu arash akan menjawab pertanyaan kakak" ucap arash pelan dan halus.
Arash membawa Daren duduk dikursi yang tadi ia duduki bersama Mario.
"Uncle Martin bantulah om Rio ke IGD untuk mengobati luka-lukanya" ucapnya kepada Martin saat melihat keadaan mario yang sangat menyedihkan.
"Baik tuan muda" ucap Martin dan segera melaksanakan perintah arash.
" arash minta maaf atas apa yang arash katakan tadi" ucapnya pelan dan halus seraya menatap Daren.
Daren hanya diam dan tidak membalas tatapan adiknya itu, ia kecewa dengan apa yang arash katakan.
Arash menghela nafas sejenak sebelum meneruskan ucapannya.
"Arash tidak bermaksud mengatakan itu, tapi itu satu-satunya cara untuk menghentikanmu kak" ia kembali menghentikan ucapannya dan menatap abimana yang masih setia dengan diamnya tidak berniat untuk membantunya.
"Arash engak mau kakak sampai ngebunuh om rio lalu ditangkap polisi dan ninggalin arash ... arash sudah kehilangan ibu dan arash enggak mau kakak juga ninggalin arash, arash sayang sama kak Daren."
Mendengar apa yang arash katakan membuat Daren tersentuh dan menatap adeknya yang sudah tertunduk disampingnya.
"Arash enggak mungkin membenci kakak karena melakukan sesuatu yang arash tau kenapa kakak melakukan itu, arash ngomong seperti itu hanya untuk membuat ka Daren berhenti mukulin om Rio bukan karena arash membelanya" ucap arash lalu terdiam.
Ia menolehkan saat merasakan sentuhan dipundaknya.
"Maafkan aku karena salah paham padamu"
Arash tersenyum hangat saat mendengar apa yang Daren katakan, Daren ikut tersenyum dan memeluk adik kesayangannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
sandaran hati
Randommenceritakan tentang kehidupan seorang remaja penuh suka, duka dan perjuangan, serta keadaan yang memaksanya untuk menjadi dewasa intinya baca aja deh, semoga kalian suka