Arash menahan rasa sakitnya dan mencoba untuk berdiri dan mengejar langkah Xander yang berjalan meninggalkannya.
"Uncle..." Panggil arash.
Xander mengehentikan langkah dan berbalik melihat arash yang tertatih menyusulnya.
"Uncle arash mohon jangan sakiti mereka, arash mohon" mohon arash kembali.
Xander tersenyum kearah arash yang terus memohon kepadanya dan ia masih ingin bermain dengan arash dan mempermainkan perasaannya.
"Aku tidak suka kau memohon arash, semakin kau melakukannya semakin ingin aku menghabisi mereka" ucap Xander.
Arash menarik nafas dalam, baru kali ia merasa putus asa dan tidak tau harus berbuat apa.
"Astaghfirullah hal adzim" ucapnya seraya menarik nafas dalam.
Arash menatap Xander sejenak dengan air mata tergenang dimata indahnya, lalu berkata.
"Lalu apa yang uncle inginkan dari arash, apa yang uncle ingin arash untuk lakukan" tanya arash putus asa.
"Kau tau apa yang aku inginkan" ucap Xander tenang.
"Baiklah...arash akan melakukan apapun yang uncle inginkan" ucap arash pasrah.
Xander mendekati arash lalu membelai halus pipi arash dan tersenyum.
"Papa suka saat kamu menjadi penurut seperti ini"
Arash hanya menatap jengah Xander dan menghela nafas.
"Pergilah kekamarmu, beristirahatlah, aku akan membawakan mu makanan dan obat, kamu harus minum obat tetap waktu" ucap Xander kembali.
Arash hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Xander disana.
"Anton minta anak untuk tetap berada di sekitar ustadz arifin, sandi dan ryan, sampai aku bisa memastikan jika arash tidak akan melawan lagi" ucap Xander seraya menatap punggung arash yang semakin menjauh darinya.
"Baik bos"
"Dan untuk Mario, jaga dia" titah Xander kembali seraya menatap tajam Mario.
______________________________________Abimana, Daren dan Martin telah mengetahui jika Anna bekerja sama dengan Xander.
"Apa saya harus menyeret Anna kemari" ucap Martin.
"Tidak uncle Martin biarkan saja dia" ucap Daren.
"Tapi..."
"Kita tidak tau siapa saja yang bekerja sama dengan Anna disini, D takut jika kita menyeret Anna maka kita tidak akan mendapatkan informasi apapun darinya" ucap Daren memotong ucapan Martin.
"Lalu..." Tanya Martin kembali
"Lakukan semua dalam diam dan berpura-puralah seolah kita belum mendapatkan titik terang dimana keberadaan arash". Ucap Daren
Martin hanya mengangguk sebagai tanda mengerti apa maksud dari ucapan Daren.
"lacak handphone Anna, cari tau dengan siapa saja dia berhubungan dan dimana keberadaan Mereka, D yakin itu akan membawa kita kepada arash dan uncle Xander" ucap Daren dengan senyum sinisnya.
Abimana menatap penuh rasa kagum kepada Daren, lalu berkata.
"Dad semakin yakin kamu akan menjadi lebih baik dari dad saat kamu mengantikan posisi dad nanti"
"Thank you dad" ucap Daren tersenyum kepada abimana.
"Kita akan membawa adikmu kembali" ucap Abimana menatap Daren penuh harap.

KAMU SEDANG MEMBACA
sandaran hati
Randommenceritakan tentang kehidupan seorang remaja penuh suka, duka dan perjuangan, serta keadaan yang memaksanya untuk menjadi dewasa intinya baca aja deh, semoga kalian suka