Saat Shu membuka matanya, ia berada di sebuah tempat asing dengan ada tangga di depannya. Di puncak tangga itu, ada Keido Shuichiro.
"Kau sudah bangun?" Ucap Keido.
"Dimana ini?" Ucap Shu.
Shu pun terkejut saat melihat di puncak tangga itu juga ada Inori dalam keadaan tak sadarkan diri dengan memakai sebuah veil di kepalanya.
"Inori!" Ucap Shu.
Saat Shu akan mencoba menolong Inori, sesuatu seperti kristal berwarna hitam menahan kedua kakinya.
"Apa-apaan ini?! Kembalikan Inori!" Ucap Shu.
"Gadis ini tidak lebih dari 'instance body' yang kami buat untuk menjadi interface guna berkomunikasi dengan Mana. Kata-kata 'kembalikan' sungguh tidak cocok." Ucap Keido.
"Dibuat?" Ucap Shu.
"Mana adalah orang pertama yang pernah menyentuh batu yang memulai segalanya dan orang pertama yang terinfeksi oleh Virus Apocalypse. Dengan kata lain, Eve." Ucap Keido.
Saat Shu memperhatikan sesuatu di belakang Keido, ternyata itu adalah jiwa kakaknya, Mana.
"Jiwanya yang telah kehilangan tubuhnya sekarang sedang dituangkan kepada tubuh baru. Dan berkat usaha kami, dia akan memijakkan kaki di dunia ini lagi. Kebangkitannya akan menandai kedatangan Lost Christmas yang kedua. Virus Apocalypse akan merajalela ke seluruh bumi. Aku harus menyaksikan kejadian itu. Da'ath sepertinya mengharapkanmu, tapi menurutku, kau hanyalah seorang anak-anak. Diamlah dan lihatlah disana." Ucap Keido lalu mendekati tubuh Inori.
Saat Shu akan menggerakkan tubuhnya lagi, sebuah pedang mengarah pada lehernya. Shu pun melihat orang yang mengarahkan pedang itu padanya, ternyata orang itu adalah Saori.
"Saori..." Ucap Shu sambil menatap tak percaya apa yang Saori lakukan.
Shu kemudian menyadari tatapan mata Saori yang kosong dimana Saori sudah dikendalikan oleh Yuu.
"Kau tak boleh mengganggu. Dia akan melamar Mana melalui Inori." Ucap Yuu.
"Melamar?" Ucap Shu.
"Pasangan terpilihnya akan menjadi leluhur dari generasi selanjutnya, umat manusia yang baru." Ucap Yuu sedangkan Keido mengeluarkan sebuah batu dari sakunya, Batu Permulaan.
"Bahkan Eve yang egois pun bisa dikendalikan jika kau menggunakan batunya." Ucap Yuu.
Keido lalu meletakkan batu itu di antara dirinya dan Inori.
"Sepertinya kami bisa mengandalkanmu untuk merestui masa depan mereka?" Ucap Yuu.
"Itu...mustahil..." Ucap Shu.
Yuu kemudian menaiki tangga dan berdiri di antara Inori dan Keido.
"Wahai engkau pasangan yang terpilih, laksanakan penggabungan darah yang akan membentuk umat baru." Ucap Yuu.
Keido pun melukai jarinya dengan pisau kecil kemudian darahnya ia oleskan pada bibir Inori.
'Kalau dibiarkan, maka semuanya...' Pikir Shu.
"Hentikan!" Ucap Shu yang berteriak.
Tiba-tiba saja semua kristal yang menahan kakinya menghilang, kini hanya tinggal Saori yang masih mengarahkan pedang padanya.
"Tidak boleh begitu, Shu."
Mendengar suara itu, Shu pun melihat ke sebuah mata besar berwarna merah, asal suara itu.
"Kau tak berhak untuk marah. Kau sudah menolakku, kan? Pada saat itu aku ada disana kan, Shu?"
Shu jelas menyadari suara siapa itu. Suara dari kakaknya sendiri, Mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate (Guilty Crown x OC)
FanfictionBagiku, takdir bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah kualami. Karena itu, aku akan melakukan apapun untukmu. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang akan terjadi ke depannya. Sebesar itulah cintaku padamu.