Shu yang tidak sengaja terlibat dengan organisasi teroris bernama Pengurus Pemakaman, ikut bertarung melawan pasukan berseragam putih GHQ.
Karena Void Genome yang tidak sengaja masuk ke tubuhnya, ia pun mengambil Void milik Yuzuriha Inori yang berupa pedang dan menghancurkan Endlave yang dipakai Pasukan GHQ. Setelahnya, ia membawa pergi Inori menemui Tsutsugami Gai yang merupakan Pemimpin Pengurus Pemakaman.
Gai memiliki rambut pirang panjang dan mata berwarna biru. Ia memiliki tubuh yang tinggi juga karisma layaknya seorang pemimpin.
"Anu..." Ucap Shu tapi Gai memilih mengangkat panggilan video dari salah satu anggotanya, Shinomiya Ayase.
Ayase adalah seorang gadis berambut coklat yang memiliki mata senada dengan warna rambutnya. Ia biasanya mengikat rambutnya menjadi ponytail. Ayase mengalami kelumpuhan pada kakinya karena suatu kecelakaan. Tugasnya di organisasi adalah mengendalikan Endlave, sebuah mesin yang digunakan untuk pertarungan.
"Maafkan aku, Gai."
"Ayase, ya? Bagaimana keadaanmu?" Ucap Gai.
"Aku kehilangan unit-ku. Aku mohon maaf. Ini tanggung jawabku."
"Begitu, ya. Memang sayang sekali." Ucap Gai yang membuat Ayase terkejut mendengar itu. "Aku memberimu perintah yang kejam dengan memintamu bertahan dalam 18 menit dengan Endlave model lama itu, dan kau menerimanya. Tapi, malah kau yang ingin bertanggung jawab. Sepertinya aku bukan pemimpin yang layak, ya?"
"T-Tidak! Ini terjadi karena kesalahanku! Jadi..."
"Bercanda, kok." Ucap Gai lalu tersenyum. "Syukurlah kau masih selamat, Ayase."
Setelahnya, panggilan itu pun diakhiri oleh Gai.
"Anu, jadi..." Ucap Shu.
"Kau sudah bangun?" Ucap Gai sambil menatap ke suatu arah dimana seorang gadis berambut pink dengan mata merah menampakkan dirinya.
Yuzuriha Inori, salah satu anggota Pengurus Pemakaman sekaligus vokalis dari Egoist.
"Inori-san." Ucap Shu.
"Gai, apa aku bekerja dengan baik?" Ucap Inori.
"Tidak, aku kecewa denganmu, Inori." Ucap Gai.
"Anu..." Ucap Shu yang membuat Gai menoleh menatapnya. "Tidakkah itu sedikit terlalu jahat? Aku tak bermaksud ikut campur, tapi...dia bekerja keras sekali! Bahkan dia sampai terluka parah."
"Aku tau. Yang terpenting adalah hasilnya. Dia gagal di saat terakhir." Ucap Gai.
"Gagal? Kenapa?" Ucap Shu.
"Dia membiarkanmu memakai Void Genome." Ucap Gai.
"Silinder itu?" Ucap Shu yang teringat Void Genome yang berada di sebuah tabung kecil berbentuk silinder yang ada padanya saat pertarungan terjadi.
"Itu seharusnya dipakai olehku. Silinder yang dia berikan itu adalah silinder yang dikembangkan oleh Sephirah Genomics, salah satu dari tiga genome khusus yang berhasil dikembangkan. Kekuatan yang diberikan kepada pemakainya adalah Kekuatan Raja." Ucap Gai.
"Kekuatan Raja?" Ucap Shu.
"Itu bisa menganalisa rangkaian intron dalam genome manusia dan mengeluarkan kekuatan yang tersembunyi di dalamnya dengan merubahnya menjadi Void." Ucap Gai.
"Void itu apa?" Ucap Shu.
"Wujud dari Idea. Pedang yang kau gunakan adalah salah satunya. Itu adalah Void dari Inori. Void yang berbeda bisa diambil dari orang yang berbeda. Teknologi Void yang melampaui alam dewa, itulah yang telah kau dapatkan." Ucap Gai yang membuat Shu terkejut mengetahui hal itu. "Kau tak akan bisa tinggal diam dan berpaling dari nyawa orang lain seperti waktu itu. Kau akan bertarung bersama kami."
"Tapi, itu terlalu mendadak-" Ucap Shu yang terhenti karena Gai yang mendekat padanya dan menarik kerah bajunya.
"Ingatlah ini, Ouma Shu. Hanya ada dua jalan yang bisa kau pilih. Tinggal diam dan disingkirkan dari dunia ini atau menyesuaikan diri dan berubah!" Ucap Gai lalu mendorong Shu hingga Shu jatuh terduduk di lantai.
Shu begitu terkejut dengan fakta yang baru ia ketahui dan keterlibatannya pada kejadian yang tidak dirinya inginkan.
'Apa yang harus kulakukan, Saori?' Pikir Shu sambil mengepalkan tangannya.
Saat Gai mendapatkan panggilan, ia segera mengangkatnya.
"Keadaan semakin memburuk, Gai. Tempat parkir bawah tanah di Daerah 14 telah diserbu oleh pasukan seragam putih."
"Tempat parkir bawah tanah?" Ucap Gai.
"Ya. Ada yang bilang disana aman, lalu sekitar 100 orang yang berlindung disana semuanya tertangkap. Lalu, unit model baru yang mengalahkan Ayase adalah milik Daryl si Pembantai. Jadi sedikit merepotkan."
"Daryl...si Kaledoskop itu, ya?" Ucap Gai.
Setelahnya, Gai menemui anggotanya yang sudah menunggu dirinya.
"Gai, ini keadaan yang tak terduga." Ucap Shibungi, pria berambut putih panjang dengan menggunakan kacamata.
Shibungi memiliki sifat yang tenang dan dewasa. Ia sudah seperti wakil dari Gai.
"Jika membandingkan kekuatan di antara kita dan musuh, menyelamatkan mereka tidak sepadan dengan resikonya. Kusarankan kita mundur." Ucap Shibungi.
"Tidak, kita tidak bisa membiarkan ini. Ini bukan keadaan yang tak terduga. Ini adalah campur tangan dewa. Perhatian bagi seluruh anggota, kita akan membasmi para Anti Bodies dan menyelamatkan penduduk kota! Kerahkan semua kemampuan kalian!" Ucap Gai.
"Aye aye!" Ucap Tsugumi, seorang gadis yang memiliki rambut hitam dengan potongan hime.
Tsugumi juga memiliki mata berwarna biru keabu-abuan dan gemar memakai telinga kucing. Ia adalah seorang hacker di organisasi itu.
Anggota lain pun ikut bersorak senang mendengar keputusan Gai.
"Sudah kuduga. Akan kubuat rencananya. Tapi, apa ini sedikit terlalu cepat?" Ucap Shibungi.
Gai sendiri menoleh menatap Shu yang terdiam melihat itu semua.
"Apa jawabanmu?" Ucap Gai.
Pada akhirnya, Shu menyetujui untuk bergabung dengan rencana mereka.
Pengurus Pemakaman pun menyusun rencana untuk menyelamatkan penduduk yang akan dibunuh oleh Anti Bodies karena adanya dugaan mereka sudah terjangkit oleh virus. Dugaan itu sendiri tidak berdasar dan tidak memiliki bukti sehingga Pengurus Pemakaman ingin menyelamatkan mereka.
Namun sebelum mereka bisa menjalankan rencana, beberapa penduduk sudah bersiap untuk dibunuh. Saat itulah, seorang gadis tiba-tiba saja muncul dan menangkis setiap peluru yang ditembakkan pada para penduduk itu.
Setelahnya, ia membunuh para tentara dengan kecepatan yang tidak biasa sampai pergerakannya sulit dilihat. Bahkan meski ada banyak Endlave yang menyerangnya, ia bisa menghabisi mereka dengan mudah yang membuat Anti Bodies mau tidak mau memilih untuk mundur.
"Siapa dia?" Ucap Gai yang terkejut melihat itu.
Semua tidak terjadi sesuai rencana mereka. Tapi yang jelas, gadis itu mengalahkan tentara dan Endlave dengan mudah, layaknya mesin pembunuh.
Tsugumi mencoba mengambil foto dari gadis itu, tapi gadis itu memiliki gerakan yang begitu cepat sehingga wajahnya tidak terlihat jelas meski Tsugumi mencoba memotretnya.
Setelah menyelesaikan apa yang dirinya lakukan, gadis itu pergi begitu saja dari sana yang membuat orang-orang bertanya-tanya mengenai identitasnya.
Berbeda dengan Shu yang melihat itu, ia merasa tidak asing dengan sosok gadis yang dirinya lihat. Namun karena tidak bisa melihat wajahnya, ia tidak memiliki keyakinan akan siapa gadis yang menolong para penduduk itu.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate (Guilty Crown x OC)
Hayran KurguBagiku, takdir bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah kualami. Karena itu, aku akan melakukan apapun untukmu. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang akan terjadi ke depannya. Sebesar itulah cintaku padamu.