Setelah berbagai persiapan, akhirnya tiba hari dimana murid-murid SMA Tennozu akan melaksanakan rencana untuk keluar dari dinding blokade. Hal pertama yang mereka lakukan adalah menyerang Tokyo Tower.
Saori yang melihat para murid bersikap aneh merasakan firasat buruk.
'Semoga ini hanya firasatku saja.' Pikir Saori.
Setelahnya, mereka pun mulai bergerak ke Tokyo Tower.
"Nanba." Ucap Shu.
"Ya?" Ucap Nanba.
"Bagaimana anggapan semuanya kepadaku?" Ucap Shu.
"Sebagai pemimpin yang akan membebaskan mereka semua, mereka sangat bersyukur." Ucap Nanba.
"Begitu, ya." Ucap Shu.
Saori menyadari apa yang Nanba ucapkan adalah kebohongan, tapi ia memilih diam dan mengaktifkan mode tempurnya.
"Bukankah kau terlalu cepat mengaktifkannya?" Ucap Shu.
"Aku mengantisipasi kemungkinan terburuk." Ucap Saori.
Saori sama sekali tidak merasa tenang. Firasat buruknya terus mengusik pikirannya dan membuatnya gelisah. Shu yang menyadari itu pun menggenggam tangannya dan tersenyum, ingin menenangkan kekasihnya itu.
Saori yang melihat itu pun ikut tersenyum. Perasaannya jadi sedikit lebih tenang, tapi ia tidak menurunkan kewaspadaannya. Hal itu membuat beberapa murid menatapnya tak suka karena memang dialah lawan yang paling mereka waspadai selain Shu.
Saat tiba di depan Tokyo Tower, mereka pun berhenti.
"Akan kuulangi rencananya sekali lagi. Mesin yang mengendalikan Pasukan Ghost berada di Tokyo Tower. Aku akan menggunakan Void untuk mengirimkan aliran listrik tegangan tinggi melalui penopangnya. Jika dengan begitu aku membuat korslet mesinnya, Pasukan Ghost seharusnya tidak akan berfungsi lagi. Kalian akan membuka jalan agar aku bisa kesana. Pergilah ke posisi kalian masing-masing dan tahan serangan dari Insect musuh. Jika kita berhasil, kita bisa keluar dari temboknya. Ayo kita berjuang." Ucap Shu.
"Mereka datang!"
Saat melihat Pasukan GHQ yang datang mendekati tempat mereka, Saori langsung memunculkan kedua pedang di tangannya. Setelahnya, Saori juga memunculkan sayap di punggungnya dan terbang ke arah Pasukan GHQ.
Tanpa keraguan, Saori dengan cepat menebas setiap Insect milik musuh. Para murid juga ikut membantu dengan Void milik mereka masing-masing. Saat beberapa dari murid terkena tembakan, Saori tidak mundur, ia terus menghancurkan Insect dengan kemampuannya.
"Ketua, jalannya telah terbuka." Ucap Ritsu.
'Apa aku hanya menggunakan mereka sebagai umpan?' Pikir Shu.
"Shu!" Ucap Saori yang membuat Shu tersadar dari lamunannya.
Saori pun tersenyum menatap Shu.
"Ayo lakukan bersama!" Ucap Saori yang membuat Shu tersenyum mendengar itu.
Shu pun mengeluarkan Void milik Inori yang berupa pedang. Bersama, mereka mengalahkan setiap musuh yang menghalangi mereka.
Setelahnya, Shu mengeluarkan Void milik Ritsu yang berupa pedang pendek dan bisa mengalirkan listrik. Shu lalu berpegangan pada tangan Saori dan Saori membawanya terbang sehingga Shu bisa mencapai Tokyo Tower.
Saat berhasil mendarat di Tokyo Tower dengan selamat, Shu langsung berlari ke arah mesin yang ada di Tokyo Tower dan menusuknya dengan Void di tangannya. Akibatnya, mesin itu pun meledak dan Tokyo Tower roboh dengan sendirinya. Insect yang ada di sekitar juga tidak lagi bergerak karena mesin di Tokyo Tower sebagai penghubung sudah rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate (Guilty Crown x OC)
FanfictionBagiku, takdir bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah kualami. Karena itu, aku akan melakukan apapun untukmu. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang akan terjadi ke depannya. Sebesar itulah cintaku padamu.