Part 23

18 3 0
                                    

Sejak Shu yang memimpin, semua orang kini menggunakan Void untuk melakukan segala aktivitas. Meski dilakukan pemeriksaan Void pada semua orang, Shu tidak menerapkan Sistem Ranking Void yang Yahiro usulkan.

Di sisi lain, dinding blokade semakin mendekati area sekolah mereka. Mereka menyiapkan banyak hal, tapi waktu sepertinya tidak mencukupi.

"Gawat. Kita bahkan belum menyelesaikan setengah dari rencana kita untuk memasang barikade, atau menyiapkan vaksin dan persediaan amunisi." Ucap Shu.

"Itulah kenapa kubilang kita harus mengadakan sistem ranking! Jika ada hierarki yang jelas, orang-orang akan bekerja lebih keras." Ucap Yahiro.

"Aku tak bisa menerimanya! Mendiskriminasikan orang-orang karena Void mereka itu..." Ucap Shu.

"Ini bukan diskriminasi. Tapi pembedaan." Ucap Yahiro.

"Tidak semua orang akan mengerti hal itu, Yahiro-kun." Ucap Saori yang berdiri di ambang pintu.

"Saori!" Ucap Shu yang terkejut karena sama sekali tidak menyadari kedatangan Saori.

"Justru jika itu dilakukan, bisa saja mereka akan memberontak." Ucap Saori lalu menoleh menatap Shu. "Shu, ikutlah denganku. Ada yang mau kutunjukkan."

Shu pun mengikuti Saori. Mereka hanya saling diam meski sudah berjalan cukup jauh dan bahkan memasuki gedung sekolah lama.

"Saori, kita mau kemana?" Ucap Shu yang tidak menyukai suasana sepi di gedung lama itu.

Ditambah lagi, suasana disana begitu gelap dan mencekam yang membuatnya sedikit merinding.

"Disini." Ucap Saori saat langkahnya berhenti di sebuah ruangan.

Saori pun membuka pintu ruangan itu lalu menyalakan lampunya sehingga kini terlihat jelas apa yang ada di ruangan itu. Sebuah kapsul berbentuk telur yang terhubung dengan banyak kabel.

"Apa ini?" Ucap Shu yang kebingungan melihat itu.

Saori pun masuk ke ruangan itu dan menyentuh kapsul yang berada dalam keadaan terbuka.

"Untuk sementara waktu, aku akan tertidur di dalam sini." Ucap Saori yang membuat Shu terkejut mendengar itu. "Ini seperti pengecekan ulang seluruh tubuh. Mengingat aku sekarang cyborg, aku harus melakukan hal seperti ini untuk memastikan sistem tubuhku bisa berfungsi dengan baik."

"Jadi begitu." Ucap Shu lalu akhirnya dia memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang mengusik pikirannya belakangan ini. "Saori, mungkin ini hanya perasaanku saja, tapi sepertinya kau tidak menyukai aku menjadi Ketua."

"Ya, aku tidak menyukainya." Ucap Saori yang membuat Shu memasang ekspresi murung mendengar itu.

"Kenapa? Apa menurutmu aku tidak pantas?" Ucap Shu.

"Bukan tidak pantas, tapi menjadi seorang pemimpin itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena itu, aku tidak ingin kau menanggung beban itu." Ucap Saori.

"Apa kau marah?" Ucap Shu.

"Tidak." Ucap Saori yang langsung menjawab bahkan tanpa berpikir terlebih dahulu.

Shu pun menghela nafas lega mendengar itu, sedangkan Saori yang melihat itu memiringkan kepalanya.

"Kenapa?" Ucap Saori.

"Tidak, aku hanya khawatir kau marah karena aku tidak meminta pendapatmu dulu." Ucap Shu.

"Aku tidak menyukai keputusanmu bukan berarti aku marah padamu. Aku yakin kau pasti sudah memikirkannya juga." Ucap Saori.

"Ngomong-ngomong, berapa lama kau akan melakukan pengecekan?" Ucap Shu.

"Mungkin sekitar seminggu. Karena itu, jika terjadi sesuatu kau bisa menemuiku disini." Ucap Saori lalu tersenyum. "Aku akan segera bangun saat kau memerlukanku."

Fate (Guilty Crown x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang