Saat ini, sedang dilakukan karantina darurat karena penyebaran virus yang terjadi sebelumnya. Penduduk dilarang untuk keluar dari zona lingkar 7 selama masa karantina.
Karantina yang sudah berlangsung selama 2 minggu itu juga berdampak pada SMA Tennozu dimana murid yang tidak bisa keluar zona lingkar 7 memilih berada di sekolah selama masa karantina.
Mereka juga tidak bisa menghubungi keluarga karena jaringan telepon dan internet yang terputus. Meski dikatakan bahwa pengumuman blokade akan segera dilepaskan, sebagian orang meragukannya.
Shu sendiri percaya bahwa blokade akan segera dilepaskan. Saat mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat, Shu pun menoleh dan melihat Saori yang berjalan mendekatinya.
"Kau sepertinya sangat suka disini, ya?" Ucap Saori.
"Ya, entah kenapa." Ucap Shu.
Saori lalu menatap keadaan kota yang kacau karena penyebaran virus. Bahkan ada beberapa kristal di bangunan-bangunan sekitar.
'Kuharap semuanya segera berakhir.' Pikir Saori.
Saori dan Shu pun pergi dari atap dengan tangan yang saling bergandengan. Mereka lalu melihat Ayase yang terduduk di lantai dengan dua orang siswa di depannya.
Salah satu siswa memakai kacamata sedangkan yang satu lagi memiliki tindik di telinga dengan rambut gondrong.
"Jangan begitu, dong. Kami hanya menawarkan bantuan, kan?" Ucap siswa yang berambut gondrong, Takaomi Sudo.
"Aku tak meminta bantuan." Ucap Ayase.
"Ah, kau tipe 'bisa kulakukan sendiri' itu, ya?" Ucap Sudo yang terkesan mengejek.
"Pergi sana!" Ucap Ayase.
"Wah, ternyata kau tsundere juga, ya?" Ucap Sudo.
"Tidak ada yang salah dengan itu, tapi kalau orang tak menghargai kebaikanku itu membuatku muak." Ucap siswa yang berkacamata, Hirohide Nanba.
"Jadi, ayo kita saling akrab saja." Ucap Sudo.
"Tunggu, hentikan itu." Ucap Shu yang membuat mereka menoleh menatapnya.
"Apa maumu?" Ucap Sudo.
"Apa yang kau lakukan? Kepada gadis yang terjatuh seperti itu." Ucap Shu.
"Kami hanya menunjukkan semangat bekerja sama di saat krisis ini." Ucap Nanba.
"Betul! Ada masalah dengan itu?" Ucap Sudo.
Shu sendiri melirik tangan kanannya, ia memiliki keraguan apakah harus menggunakan kemampuannya atau tidak. Bertepatan dengan itu, Tsugumi datang dan menendang Sudo dari belakang. Shu yang berdiri di depan Sudo pun ikut terjatuh.
"Apa-apaan kau?!" Ucap Nanba yang terkejut karena serangan tiba-tiba Tsugumi.
"Apa-apaan itu?" Ucap Shu sambil memegang kepalanya yang tidak sengaja terbentur lantai.
"Harusnya aku yang bertanya! Apa yang kalian lakukan kepada Aya Nee? Dasar mesum!" Ucap Tsugumi.
"Tunggu, jangan samakan aku dengan-" Ucap Shu tapi ucapannya dipotong oleh Sudo.
"Pergilah, brengsek." Ucap Sudo.
"Nay! Ini baru permulaan!" Ucap Tsugumi.
"Hei." Ucap Nanba.
Saat menyadari mereka menjadi pusat perhatian, mereka memutuskan untuk pergi dari sana.
"Akan kuingat ini." Ucap Sudo.
"Jangan bercanda! Memangnya aku mau menghabiskan satu milibyte untuk menyimpan memori ini?!" Ucap Tsugumi.
Saori sendiri mendekati Ayase.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate (Guilty Crown x OC)
FanficBagiku, takdir bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah kualami. Karena itu, aku akan melakukan apapun untukmu. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang akan terjadi ke depannya. Sebesar itulah cintaku padamu.